103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan dari hasil penelitian mengenaii peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran Ilmu Ukur Tanah dengan
menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS pada kelas X
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Depok yang mengacu pada kurikulum 2013, didapatkan kesimpulan bahwa terjadi perbaikan dalam proses
pembelajaran yang meningkatkan ketiga aspek yaitu aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik sebagai berikut:
1 Peningkatan kualitas proses pembelajaran dan adaptasi siswa terhadap model pembelajaran CPS yang diterapkan sudah memenuhi indikator keberhasilan
yang ditentukan. Hal ini berpengaruh pada peningkatan kompetensi siswa aspek afektif. Pencapaian indikator keberhasilan aspek afektif tercapai pada
pertemuan pertama siklus II. Langkah tindakan pada pertemuan pertama siklus II sebagai berikut: Pembukaan, siswa berkelompok sesuai dengan
kelompokny, peneliti mengulas kembali materi yang dibahas pada pertemuan sebelumnya, peneliti menjelaskan materi tentang pengukuran poligon terbuka,
kegiatan tanya jawab, peneliti memberikan LKS praktek, siswa melakukan praktik LKS diawasi pendidik, setiap kelompok membuat 2 soal dan kunci
jawaban soal mengenai materi yang telah disampaikan, peneliti mewajibkan siswa mengerjakan tugas dan mempelajari materinya, setiap kelompok
mengerjakan soal yang diberikan, presentasi di depan kelas, peneliti menyimpulkan hasil presentasi, kegiatan penutup. Dari hasil penelitian
104 didapatkan bahwa pada kriteria kemauan menerima, pada pertemuan
pertama siklus II tercapai sebesar 81,96. Pada kriteria kemauan menanggapi, pada pertemuan pertama siklus II tercapai sebesar 82,14.
Pada kriteria kemauan menghargai, pada pertemuan pertama siklus II tercapai sebesar 80,36. Pada kriteria kemauan mengorganisir, pada
pertemuan pertama siklus II tercapai sebesar 80,54. Pada kriteria pengkarakterisasian, pada pertemuan pertama siklus II tercapai sebesar
82,14. 2 Peningkatan kualitas proses pembelajaran telah memenuhi indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Hal ini berpengaruh pada aspek kognitif, pengaruh tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan dari hasil
posttest. Pada posttest I pada siklus I KD 3.5 dan KD 3.6 dengan nilai rata- rata sebesar 76,38, meningkat pada siklus II KD 3.7 dengan nilai rata-rata
yaitu sebesar 82,63. Peningkatan tersebut juga dapat dibandingkan pada kelas sejenis yang menggunakan model pembelajaran berbeda model
pembelajaran ceramah yaitu pada posttes I KD 3.5 dan 3.6 dengan nilai rata-
rata sebesar 75,50 dan pada posttest II KD 3.7 dengan nilai rata-rata sebesar
78,40. Sehingga peningkatan proses pembelajaran dilihat dari aspek kognitif dapat dikatakan berhasil dengan baik.
3 Peningkatan kualitas proses pembelajaran berpengaruh pada aspek Psikomotorik, hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan kompetensii
siswa pada nilai rata-rata LKS. Indikator keberhasilan aspek psikomotorik tercapai pada LKS 5 siklus II yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 91,99.
105
B. Implikasi