Analisis country risk tidak hanya dapat digunakan untuk memprediksi Political Risk

35 6 Perbedaan etnis dan kepercayaan Setiap negara memiliki perbedaan yang unik dalam etnis dan kepercayaan serta perbedaan komposisi kelompok-kelompok minoritas. Kelompok etnis dan kepercayaan tersebut dapat memicu risiko politik apabila terdapat tindak diskriminasi. Masalah ini dapat menjadi bom waktu bagi suatu negara apabila tidak diselesaikan dengan baik. 7 Korupsi Korupsi adalah salah satu faktor yang dapat menaikkan risiko politik. Korupsi bukanlah faktor penyebab ketidakstabilan politik melainkan implikasi dari tindak korupsi terhadap suatu negara merupakan hal yang patut untuk diperhatikan. Korupsi adalah tindakan memperkaya diri dalam waktu yang sangat singkat. Dan sayangnya pada negara-negara miskin, korupsi merupakan salah satu cara untuk mengatasi tingkat pendapatan yang rendah. 8 Konflik Konflik yang terjadi di dalam maupun di luar negeri dapat meningkatkan risiko dan ketidakstabilan politik. Konflik-konflik tersebut dapat berasal dari berbagai sumber. Konflik internal biasanya berasal dari ketidakpuasan beberapa kelompok terhadap struktur politik yang ada. Konflik yang terjadi juga tidak hanya melibatkan beberapa kelompok maupun dua negara saja, tetapi 36 juga dapat melibatkan beberapa negara seperti yang terjadi pada Perang Teluk di tahun 1991 yang diawali oleh invansi Kuwait kepada Irak. 9 Tindak diskriminasi Tindakan diskriminasi disini adalah suatu bentuk hukuman bagi suatu negara oleh organisasi internasional untuk menuntut agar negara tersebut memperbaiki sikapnya. Bentuk sanksi ini biasanya berupa embargo ekonomi dengan cara menarik dukungan- dukungan finansial ke negara tersebut. Namun bentuk sanksi ini cenderung menaikkan popularitas pemimpin negara yang dikenai embargo. Pemerintah setempat sering kali mendapatkan dukungan yang besar dari rakyatnya untuk bersama-sama menghadapi tindakan tersebut.

7. Abnormal Return a. Retrun Realisasi

Actual Return Menurut Jogiyanto 2010: 205 return realisasi adalah return yang telah terjadi yang dapat dihitung berdasarkan data historis. Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah retun total total return, return relatif relative return, return kumulatif cumulative return, dan return disesuaikan adjusted return .

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham Terhadap BID – ASK Spread Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia

3 76 92

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

Analisis sistem presidensialisme-multipartai di Indonesia: studi atas divided government dalam relasi eksekutif-legislatif pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla

2 42 218

Strategi pemenangan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada Pilpres 2014: Studi atas marketing politik melalui mobil aspirasi

2 51 107

nawa cita joko widodo jusuf kalla

0 0 1