62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan selama satu siklus, dapat
disimpulkan bahwa.
1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pengendali Daya
Tegangan Rendah. Peningkatan tesebut dapat dilihat selama pra siklus dan siklus pertama pembelajaran yang telah dilakukan, membandingkan antara
pra siklus dan siklus pertama. Peningkatan hasil belajar tersebut adalah sebesar 72.41, peningkatan tersebut diperoleh dari hasil pencapaian
evaluasi pada siklus pra siklus 10.34 dan siklus pertama 82.75. hasil dari pembelajaran siklus pertama menunjukkan bahwa pembelajaran tersebut
tuntas, 75 dari siswa yang melakukan pembelajaran tersebut mendapatkan nilai melebihi KKM.
2. Terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran Pengendali Daya Tegangan Rendah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe group
investigation GI. Peningkatan keaktifan belajar siswa sebesar 37.5,
peningkatan keaktifan belajar siswa diperoleh dari observasi yang dilakukan dari pra siklus 57 dan siklus pertama 94.5.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penerapan model pembelajaran
GI pada mata pelajaran Pengendali Daya Tegangan Rendah di SMK N 1 Sedayu dapat dikemukakan saran sebagai berikut.
63 1. Tujuan pengembangan model pembelajaran GI adalah mengembangkan
kemampuan kerjasama. Oleh sebab itu guru sebagai pelaksana pembelajaran harus mengutamakan proses yang mendukung terciptanya
suasana kerja kelompok. 2. Guru perlu menguji apakah model pembelajaran Group Investigation GI
sesuai dengan seluruh karakteristik materi dan karakteristik siswa, agar ditemukan model pembelajaran
GI yang lebih efektif dan sesuai.
C. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penerapan model pembelajaran
GI pada mata pelajaran Pengendali Daya Tegangan Rendah di SMK N 1 Sedayu dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut.
1. Inovasi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan guru secara terus menerus. Hasil inovasi metode pembelajaran
GI yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode tersebut dibutuhkan dalam
pembelajaran mata pelajaran Pengendali Daya Tegangan Rendah. 2. Secara praktis hasil penelitian ini juga berimplikasi pada perubahan
paradigma pembelajaran berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. melalui inovasi metode
GI terbukti bahwa siswa juga mampu secara mandiri dan kelompok melakukan kegiatan belajar yang produktif
dalam mencapai tujuan pembelajaran, dengan hanya sedikit campur tangan guru.
64
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Gofur. 2012. Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik
Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation. Universitas Islam Indonesia. Jakarta
Abu Ahmadi. 2004 . Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Anita Lie. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia.
Badan Pusat Statistik. 2014. Statistic Penduduk Indonesia. Diakses dari
www.bps.go.id tanggal 27 Februari 2014. Depdiknas. 2003.
Pedoman Pembelajaran Tuntas Mastery Learning. Jakarta Depdiknas. 2004.
Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian I: Landasan Program dan Pengembangan. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen Dikmenjur
Depdiknas. 2008. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas Mastery- Learning Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya. I Wayan Deta Aftawyana Angra. 2012.
Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode Belajar Peer Teaching Pada Mata
Diklat Menerapkan Alogaritma Pemrograman Tingkat Desa Kelas X TKJ di SMK N 2 Depok. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: Deakin University. Diakses dari http:diditnote.blogspot.com201305penelitian-
tindakan-kelas-ptk-model.html tanggal 11 November 2014
Moh. Uzer Usman. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Nana Sudjana. 2009.
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
65 Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Jakarta. Oemar Hamalik. 2002.
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik. 2008.
Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung : Mandar Maju.
Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman A.M. 2011. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada Siti Maesaroh. 2005.
Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigation terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Diakses dari http:ipotes.wordpress.com20090620pembelajaran-kooperatif-metode-
group-investigation tanggal 28 Mei 2015.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta Slavin, Robert E. 2005.
Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Spencer, Kagan. 1994. Cooperative Learning. San Juan Capistrano: Kagan.
Diakses dari
http:www.learningtolearn.sa.edu.autfelfileslinks3b_cooperative_learni ng_1.pdf tanggal 19 Mei 2015.
Stahl, Robert J. 1994. Cooperative Learning And Social Studies: Hand Book For
Teachers. USA: Kane Publishing Service, inc. Diakses dari http:files.eric.ed.govfulltextED370881.pdf tanggal 27 Februari 2015.
Suryo Subroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka cipta
Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. 2002.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Trianto. 2007.
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
66 Udin S. Winataputra, dkk. 2007.
Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.
Undang-undang nomor 20. 2003. Tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta.
Vera Irawan Windiatmojo. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation Gi Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Sma Negeri 5 Surakarta. Skripsi: Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Wina Sanjaya. 2006.
Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Yasin Nurhadi dan Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
67
Lampiran
68
LEMBAR OBSERVASI ASPEK AFEKTIF
No Indikator
Kriteria Penilaian Skor
Jumlah 1
Mencatat materi Siswa mencatat materi dari penjelasan guru dan diskusi
2 Siswa mencatat materi dari penjelasan guru saja dan diskusi saja
1 Siswa tidak mencatat
2 Kerjasama dalam kelompok
Siswa berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan tugas kelompok 2
Siswa jarang berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan tugas kelompok 1
Siswa hanya diam ketika diskusi kelompok 3
Mengemukakan pendapat Siswa mengeluarkan pendapat bertanya_ 2 kali
2 Siswa mengeluarkan pendapat bertanya_ 1 kali
1 Siswa tidak mengeluarkan pendapat bertanya
4 Menjawab pertanyaan
Siswa menjawab pertanyaan 2 kali 2
Siswa menjawab pertanyaan 2 kali 1
Siswa tidak menjawab pertanyaan 5
Partisipasi dalam pembuatan laporan dan persentasi
Siswa ikut serta dalam pembuatan laporan dan persentasi 2
Siswa ikut serta dalam pembuatan laporan saja dan persentasi saja 1
Siswa tidak ikut serta dalam pembuatan laporan dan persentasi
No Indikator
Responden 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
1 Mencatat materi
2 Kerjasama
3
Mengemukakan pendapat bertanya
4 Menjawab pertanyaan
5
Pertisipasi dalam pembuatan laporan dan persentasi
JUMLAH SKOR RESPONDEN
Yogyakarta, Januari 2015 Obsever
69
A. IDENTITAS KELOMPOK.