31
Abdul Gofur
2012 “Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Group Investigation”. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan
kemampuan penalaran induktif matematik siswa. Hal ini terlihat dari hasil rata- rata kemampuan penalaran Induktif matematik pada siklus I sebesar 6.2 menjadi
7.53 pada siklus II. Indikator Penalaran induktif pada penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu generalisasi dan analogi. Kemampuan generalisasi meningkat
dari 66.16 pada siklus I menjadi 75 pada siklus II. Kemampuan analogi siswa meningkat dari 46.96 pada siklus I menjadi 69.69 pada siklus II. Kemudian
untuk respon poitif siswa mengalami peningkatan dari 72.74 pada silkus I menjadi 85.47 pada siklus II. Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan
kemampuan penalaran induktif matematik siswa dan respon siswa dalam pembelajaran matematika dalam kategori baik.
D. Kerangka Berpikir
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan sesuatu ataupun perubahan, dimana pada proses belajar terdapat pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nila-nilai. Sebagai mahluk individu manusia tanpa belajar akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak lain juga merupakan produk kegiatan berpikir manusia-manusia pendahulunya. Tuntutan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang selalu berubah merupakan tuntutan kebutuhan manusia sejak lahir sampai akhir hayat manusia. Manusia harus mempunyai bekal
32 kecakapan hidup
skill of life, yang dapat diperoleh melalui berbagai proses belajar, seperti, belajar untuk mengetahui
learning to know, belajar untuk belajar
learning to do, belajar untuk menjadi diri-sendiri learning to be myself dan belajar untuk hidup bersama
learning to life together. Selama ini proses pembelajaran di sekolah masih bersifat monoton atau
berpusat pada guru teacher centered, serta penggunaan sumber belajar yang
masih minim sehingga ketertarikan siswa cenderung berkurang yang berdampak pada kualitas pembelajaran menurun. Penurunan tersebut diakibatkan salah
satunya oleh pendidik yang dalam menyampaikan materi pada umumnya masih menggunakan metode sederhana, disisi lain keberagaman metode dalam
pembelajaran beraneka ragam bentuknya. Selain itu, materi belajar yang belum sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber-sumber belajar
dalam proses pembelajaran yang merupakan salah satu faktor berpengaruh terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran belum sepenuhnya
terpenuhi. Pemilihan metode, media, bahan ajar, dan sumber belajar dalam proses pembelajaran merupakan faktor yang paling penting penentu tujuan
pendidikan tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berbasis metode yang ragam dan variatif merupakan salah satu upaya pendidik dalam meningkatkan hasil belajar secara langsung melibatkan siswa. Penelitian
ini mencoba meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pengendali Daya Tegangan Rendah menggunakan model kooperatif tipe
group investigation GI. Dimana proses pembelajaran yang berhasil yakni 75 dari jumlah siswa telah
33 mencapai KKM 75 sebagai ketuntasan siswa dalam penguasaan materi yang
diberikan.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
E. Pertanyaan Penelitian