1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang memiliki keanekaragaman kekayaan alam. Keanekaragaman tersebut menyebabkan banyaknya perbedaan
budaya, termasuk budaya kuliner yang ada di setiap daerah. Kuliner atau makanan sering menjadi ciri khas dari daerah yang pertama kali menciptakan dan
memasarkannya. Setiap manusia membutuhkan makanan demi kelangsungan hidupnya. Tetapi
seiring dengan perkembangan yang ada, makanan beralih fungsi dari kebutuhan menjadi salah satu kesenangan atau kenikmatan dalam kehidupan manusia. Berburu
makanan yang enak, mencicipi, dan merasa terpuaskan dengan hidangan yang disajikan menjadi nilai tambah bagi pembuatnya.
Salah satu kuliner yang banyak ditemukan dan menjadi ciri khas di berbagai daerah di Indonesia adalah soto. Soto adalah sajian berkuah yang sangat dikenal.
Bisa jadi setiap orang indonesia pernah mencicipi sajian khas ini atau paling tidak pernah melihatnya di sejumlah rumah makan. Setiap daerah di nusantara
mempunyai cara penyajian soto yang berbeda Fatimah, 2009: 3. Meski memiliki kemiripan nama, soto antara kota satu dengan yang lain
memiliki perbedaan dari kandungan bahan maupun resep yang dipakai, misalnya Soto Sekengkel Banyumas, Soto Kediri, soto Madura, Soto Lamongan, soto Jepara,
soto Betawi, soto Padang, soto Bandung, soto Sokaraja, soto Banjar, soto Medan,
2 coto Makassar. Soto juga dinamai menurut kandungannya, misalnya soto ayam, soto
babat, soto kambing. Salah satu soto yang terkenal adalah soto Sokaraja. Sokaraja sendiri
merupakan nama sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Soto Sokaraja terkenal dan banyak digemari karena kandungan bumbu kacang yang
menjadi ciri khasnya. Wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah khususnya Banyumas, akan
dimanjakan dengan banyaknya pilihan warung soto yang antara satu dengan yang lain tentu memiliki keunggulan masing-masing. Salah satu warung soto Sokaraja
yang paling terkenal adalah Raja Soto Lama H. Suradi yang didirikan sejak 1978. Warung ini terletak di jalan Jendral Sudirman No 48 Sokaraja Kabupaten Banyumas
sekitar 30 menit dari pusat kota purwokerto. Soto milik H. Suradi berbahan dasar daging ayam meskipun sekarang juga ada yang menvariasikannya dengan daging
sapi. Pengembangan soto ini memiliki kekhasan yang lain dibanding soto lainnya. Kekhasannya adalah penggunaan sambal kacang dan ketupat saat penyajian. Rasa
sotonya manis, gurih, pedas dan segar. Banyaknya usaha soto sokaraja di sekitar wilayah Raja Soto Lama H. Suradi
membuat pemiliknya mengalami kesulitan dalam mempertahankan loyalitas konsumennya hal ini dibuktikan dengan menurunnya jumlah pembeli yang dahulu
mencapai 4500 pengunjung sekarang sekitar 2550 pengunjung dalam sebulan. Ia harus berusaha membuat strategi pemasaran khusus yang berbeda dari yang lain.
3 Perubahan penentuan strategi itu juga harus sesuai dengan minat konsumen saat
ini. Strategi pemasaran merupakan suatu kegiatan yang terpenting dalam
menentukan hidup matinya sebuah perusahaan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan, perkembangan perusahaan dan demi kelangsungan hidup. Strategi
bauran pemasaran meliputi pemasaran 7P antara lain product, price, place,
promotion, people, process dan physical evidence. semua itu merupakan unsur- unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisasikan dan digunakan
dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sambal kacang Raja Soto Lama H. Suradi yang kental berbeda dengan soto Sokaraja pada umumnya. Banyak pula pilihan soto seperti soto ayam, soto daging
sapi, dan soto jeroan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp.15.000 perporsi untuk semua jenis soto. Tempat yang disediakan cukup strategis mudah di
temukan karena tempatnya berada di pinggir jalan selain itu juga tempatnya luas, bersih dan nyaman. Dalam memasarkan sotonya Bapak H. Suradi memanfaatkan
orang lain dalam memasarkan produknya melaui media iklan dan media cetak seperti koran dan majalah. Dalam mamasarkan produknya H. Suradi mempercayai
orang-orang yang terampil dan juga ulet selain itu juga ramah serta mampu memberikan pelayanan yang terbaik pada proses dari konsumennya datang hingga
konsumennya melakukan transaksi pembayaran. Sedangkan untuk tampilan fisik seperti sarana pendukung H. Suradi menyediakan tempat yang luas dilengkapi
4 dengan toilet dan mushola yang terawat dan nyaman agar konsumennya merasa
puas berada di warung soto sokaraja milik H. Suradi. Dari penjabaran di atas, sulitnya Raja Soto Lama H. Suradi mempertahankan
usahanya di tengah munculnya warung soto lain di sekitarnya menjadi menarik untuk dikaji lebih jauh, agar dapat menjadi panduan dan gambaran bagi pihak-pihak
yang akan mendirikan dalam menghadapi persaingan dagang.
B. Identifikasi Masalah