Dasar Hukum Poligami Konsep Poligami dalam Hukum Islam dan Hukum Positif

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id e. Perkawinan al-maqtu kebencian, yakni perkawinan seorang anak laki-laki yang mengawini istri bapak kandunganya sendiri setelah bapaknya meninggal dunia. f. Perkawinan badal, yakni dua orang suami saling menukar istri mereka tanpa bercerai talak terlebih dahulu. Tujuannya adalah memuaskan libido seksual dan menghindari kebosanan. Hal ini dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. g. Perkawinan al-sighar tukar menukar, yakni proses mengawinkan seorang perempuan atau saudara perempuan kepada seseorang tanpa membayar mahar, dan sebaliknya dia laki-laki yang mengawinkan dikawinkan dengan perempuan atau saudara perempuan juga tanpa membayar mahar. h. Perkawinan al-irth warisan, yakni ada seseorang meninggal dunia dan dia tidak memiliki keturunan laki-laki, kerabatnya dianggap lebih berhak terhadap istrinya daripada keluarganya. Jika ada kerabat yang mengawini, maka dikawinkan dengan orang lain dan maharnya diambil oleh kerabatnya. 45

3. Dasar Hukum Poligami

Pernikahan poligami tidak semata-mata karena latah atau kebudayaan bangsanegara Islam, namun karena ada landasan hukum 45 Mochammad Fathoni, “Respon Pelaku Poligami Di Kabupaten Kediri Prop. Jawa Timur Terhadap Pelaksanaan Poligami Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif” Tesis—UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2009,19-22. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id agama Islam yang dijadikan pedoman bahwa Islam membolehkan seorang laki-laki memiliki lebih dari satu istri. Argumentasi agama yang bisa digunakan oleh yang pro poligami adalah surat An- Nisa’ ayat 3, dan diambil hanya sepenggal yaitu boleh menikahi perempuan dua, tiga, empat asal bisa berlaku adil. 46 Kebolehan poligami bersifat kontektual, darurat dan memiliki persyarat yang ketat. Adapun yang dimaksud kontekstual adalah sesuai dengan Al- Qur’an surat An-Nisa’ ayat 3, yang dimana disebutkan poligami harus menyesuaikan dengan kondisi sosiologis masyarakat sekitar. Berkaitan persyaratan adalah mengenai kesanggupan suami berlaku adil terhadap istri dan anak-anak mereka, namun jika suami takut tidak sanggup berlaku adil maka tidak boleh melakukan poligami. 47 Dalam surat An- Nisa’ ayat 3 didalam buku Women in Islamic Shari’ah menyelaskan bahwa ayat ini diturunkan setelah terjadi perang Uhud, dimana ada tujuh puluh orang muslim yang meninggal syahid. Tiba-tiba tujuh puluh rumah di Madinah kehilangan anggota keluarga laki-lakinya dan memunculkan pertanyaan bagaimana mengurus semua janda-janda dan anak-anak yatim tersebut. Buku Women in Islam ic Shari’ah menjelaskan ayat ini An- Nisa’ ayat 3 turun sebagaimana diuraikan ‘Aiyah r.a menyangkut sikap sementara orang yang ingin mengawini anak-anak yatim yang kaya dan cantik dan berada dalam pemeliharannya, tetapi tidak ingin memberinya 46 Siti Hikmah, Fakta Poligami Sebagai Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan, 7. 47 Agus Sunaryo, Poligami di Indonesia, 145. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mas kawin yang sesuai, serta tidak memperlakukannya secara adil. Ayat ini melarang hal tersebut dengan satu kalimat yang sangat tegas. Penyebutan dua, tiga, atau empat pada hakikatnya adalah dalam rangka tuntutan adil kepada mereka. Redaksi ayat ini mirip dengan ucapan seseorang yang melarang orang lain untuk memakan makanan tertentu dan untuk menguatkan larangannya itu dikatakannya, “Jika anda khawatir akan sakit bila makan makanan ini, maka habiskan saja makanan selainnya yang ada di hadapan anda selama anda tidak khawatir sakit”. Perintah menghabiskan makanan yang lain tidak lain hanya untuk menekankan larangan memakan makanan tertentu itu. 48 Diperbolehkannya poligami dalam konsep fiqh juga bisa dikarenakan sebab umum maupun khusus. Sebab umum seperti jumlah laki-laki lebih sedikit dari perempuan atau fenomena angka kelahiran perempuan yang banyak. Sebab khusus yang dimaksudkan adalah ketidakhadiran anak dalam perkawinan tersebut, sakitnya istri atau dorongan nafsu suami yang terlalu besar dan tidak mampu dilayani oleh satu istri secara biologis. 49 Sejarah nabi Muhammad kerap dijadikan pijakan oleh beberapa orang untuk melegitimasi praktek poligami. Namun jika melihat sejarah nabi tidak berpoligami ketika menikah dengan Khadijah r.a. 50 Hal ini bisa bermakna bahwa perilaku poligami nabi tidak muncul sejak awal 48 Mochammad Fathoni, “Respon Pelaku Poligami Di Kabupaten Kediri Prop. Jawa Timur Terhadap Pelaksanaan Poligami Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif”, 28. 49 Atik Wartini, Poligami : Dari Fiqh hingga Perundang-undangan, 249-250. 50 Ibid., 255. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pernikahannya, namun baru muncul ketika Khadijah wafat. Berikutnya juga mengenai wanita yang dinikahi oleh nabi setelah kematian Khadijah adalah janda, kecuali Aisyah. 51 Sejarah ini menunjukkan bahwa nabi memiliki kesetiaan dalam pernikahannya dengan Khadijah, dan ketika melakukan poligami juga wanita janda, sehingga nabi tidak memilih wanita-wanita yang masih muda dan belum menikah, kecuali Aisyah.

4. Sebab-sebab Poligami

Dokumen yang terkait

Strategi kreatif Produser dalam mempertahankan eksistensi Program Dakwah Mamah & AA ber-Aksi di Stasiun Televisi Indonesia

19 169 110

PROSES GATEKEEPING DALAM PRODUKSI PROGRAM RELIGI DI MEDIA TELEVISI SWASTA NASIONAL (Studi Kasus Program Mamah dan Aa Beraksi Indosiar Tahun 2016)

5 56 214

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Mamah dan Aa’” di Indosiar (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Mamah dan Aa’” di Indosiar).

2 11 82

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM ACARA HATI KE HATI BERSAMA MAMAH DEDEH DI ANTV: Sebuah Pendekatan Pragmatik.

0 0 17

QAULAN DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH DI STASITUN TELEVISI ANTV TENTANG PERNIKAHAN USIA SENJA.

8 111 101

FENOMENA MAMAH DEDEH, EKSPRESI ISLAM PROGRESIF YANG MERAKYAT DI ERA GLOBAL

0 0 11

DAKWAH MELALUI TAYANGAN TELEVISI (ANALISIS ISI PESAN DAKWAH TENTANG MATERI SOLUSI KDRT DALAM PROGRAM MAMAH DAN AA BERAKSI PADA TAHUN 2017) - Test Repository

0 0 110

ANALISIS WUJUD PRAGMATIK IMPERATIF PADA TALKSHOW “MAMAH DAN AA BERAKSI” DI STASIUN TELEVISI INDOSIAR EPISODE JANUARI 2014 - repository perpustakaan

0 0 16

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI KONSTATIF DALAM “MAMAH DAN Aa BERAKSI” DI YOUTUBE UNGGAHAN OKTOBER 2017 - repository perpustakaan

0 0 14

MINAT MAHASISWA DAKWAH IAIN SYEKH NURJATI CIREBON TERHADAP MODEL DAKWAH USTADZAH MAMAH DEDEH MELALUI PROGRAM ACARA “CURHAT DONG MAH” DI INDOSIAR - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 35