Nilai Kedudukan Hukum Sebab Al-Nuzul Berkaitan dengan Bunyi Redaksi Hadits

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 138 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. “Rasulullah pernah ditanya tentang…, maka turunlah ayat…” Contoh riwayat Asbab al-nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang-orang Yahudi berkata, “Apabila seorang suami mendatangani “qubul” istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling.” Maka turunlah ayat: “Istri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam mu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” QS. Al-Baqarah: 223 2. Redaksi yang Berkedudukan Muhtamilah Adapun redaksi yang digunakan termasuk muhtamilah bila perawi mengatakan: “Ayat ini turun berkenaan dengan…” Misalnya, riwayat Ibnu Umar yang menyatakan: “Ayat ini istri-istri kalian adalah [ibarat] tanah tempat bercocok tanam, turun berkenaan dengan mendatangi menyetubuhi istri dari belakang. HR. Bukhari Atau perawi mengatakan: “Saya kira ayat ini turun berkenaaan dengan …” ch x W? ­ ... zûH `o\ ... ссссссс 3 lÀ — š ]+ s H gh: š sÏ I_ f , ip - z1 ©­… `o\ X ­ ... z1 X ;: =l X W… ссссссс Rlš ©­… `o\ z1 X ­ ... digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 139 Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an Atau: Mengenai riwayat Asbab al-nuzul yang menggunakan redaksi “muhtamilah”, Az-Zarkasy menuturkan dalam kitabnya Al-Burhan fi ‘Ulum Al-Quran: Sebagaimana diketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan tabi’in, jika seorang di antara mereka berkata, ‘Ayat ini diturunkan berkenaan dengan … ‘. Maka yang dimaksud adalah ayat itu men- cakup ketentuan hukum tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya ayat. 14 Contoh riwayat asbab al-nuzul yang menggunakan redaksi muhtamilah adalah laporanriwayat dari Ibnu Zubair bahwa ayahnya, Zubair, bertengkar dengan seorang Anshar yang pernah ikut perang Badar mengenai pengairan tanah pertanian mereka. Tanah Zubair di atas tanah orang itu, lalu Nabi meminta Zubair mngairi tanahnya dulu, setelah itu tanah orang tersebut, orang itu marah dan berkata, “Ya Rasulullah, apakah itu karena ia anak pamanmu.” Raut muka Nabi saw. berubah mendengar ucapan itu. Nabi tetap memerintahkan Zubair agar mengairi tanahnya dulu kemudian mengalirkannya ke tanah orang tersebut. Berkenaan dengan peristiwa itu, Zubair ber- kata, “Saya tidak mengira ayat itu turun kecuali berkenaan peristiwa itu.” yang dimaksud adalah: Rlš z1 ©­… `o\ X ­ ... ссссссс k ? W ÚÜ `~6 ‘2 œC ; …kš K c : 1 z ©­… `o\ X ­ ,1LH k™o ­ 1 W}p: ­… -sÎ ; ­… ;Á RGl X 21 . 14 Az-Zarkasy, Al-Burhan fi ‘Ulum Al-Quran , Bairut: Dar Al-Fikr, t.t, 143. V \¯P XX  |Ä1°Ø=Ä ,\ [À¦L\Ä \° W\[ Ô?ÀR1ØW ˆÉ-  À¦.VA ß,¯ ׯB¦ÁU =+W\ „°K _0ف1V À°M_ÈCX 8¯ÔQ2 DE digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 140 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. “Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” QS. An-Nisa: 65

D. Variasi Pendapat dan Argumentasinya atas Penggunaan Asbab al-Nuzul sebagai Tafsir Al-Qur’an

Kaidah dalam menerapkan asbab al-nuzul yaitu jika ayat bermakna umum dan sebab turunnya juga umum, atau sebaliknya ayat bermakna khusus dan sebab turunnya juga khusus, maka yang umum tetap pada keumumannya dan yang khusus tetap pada ke- khususannya. 15 Contoh-contohnya adalah:

1. Ayat bermakna umum dan sebab turunnya juga umum

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” QS. Al-Baqarah: 222 Sebab turunnya ayat ini juga umum yaitu terkait dengan sikap orang-orang Yahudi saat istri mereka haid, mereka mengeluarkan |WÉWFÔRCX ¨W ¨3¦\Ù ×É XÉ6 G?U Å®4W5ÕV X_°K1 ,¯ ¨3¦\Ù X „É6È WÙ8V ,\ W ×ÀÕ6W V¯ V W ׄV6V HÉ6ÉÚV Õ° ÀÙ\ ÄÅWWU Œ ‰ ¯ ‹ p°ÅA W¯ IˆŽ p°ÅAX |9+­¯FV6WÀÙ JJJ 15 Kementerian Agama RI, Mukadimah al-Qur’an dan Tafsirnya, 236. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 141 Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an istrinya dari rumah dan tidak mau makan atau minum bersama mereka. Ayat di atas menyenggah sikap demikian, bahwa yang dilarang adalah brhubungan suami-istrijima’.

2. Ayat bermakna khusus dan sebab turunnya juga khusus

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya di jalan Allah untuk membersihkanny. Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi dan kelak Dia benar- benar mendapat kepuasan.” QS. al-Lail” 17-21 Kandungan ayat ini bersifat khusus, karena al bila masuk pada kata benda superlatif menunjukkan paling, seperti atqa, maknanya adalah khusus. Sebab turunnya ayat ini juga khusus yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq yang telah membeli tujuh orang budak yang dianiaya tuan mereka karena masuk Islam, lalu membebaskan mereka. Ayat ini berlaku khusus, karena baik makna maupun sebab turunnya adalah khusus. Terkait persoalan ayat yang bermakna umum dengan sebab turun Asbab al-nuzul yang bersifat khusus, memang terdapat ikhtilaf atau variasi pendapat di kalangan para ulama’; antara ulama’ yang berpatokan pada keumuman lafadz dan ulama’ yang menjadikan kekhususan sebab sebagai acuan. 1. Berpegang pada keumuman lafadz Dalam hal ini, saat ada ayat dengan tekslafadz yang umum dan sebab yang bersifat khusus, maka yang menjadi pegangan adalah keumuman lafadz, bukan sebab yang khusus tersebut. Pendapat ini ссссссс SÃ7‰\Ä\X ,VKÙL . G°Š ,¯Ø=Ä ÄVW ,‹MX4W5W .0 WX W8L È:\1° ° N\Ø °Q GWÙ.Ê . €¯ XW9°× ° Õ+X ° ¯P X ,Q-ÕL JO WP×_VX \:×W J.