Faedah Ilmu Munasabah ILMU MUNASABAT

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 206 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. menafsirkan Al-Qur’an. Bahkan seperti dinyatakan Az-Zarkasyi yang telah dikutipkan sebelum ini, ilmu munasabah dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk mengetahui kualitas kecerdasan seorang mufassir. Di antara kegunaan ilmu munasabah seperti dikemukakan Az- Zarkasyi ialah dapat menjadikan bagian demi bagian pembicaraan menjadi tersusun sedemikian rupa laksana sebuah bangunan yang tampak kokoh dan serasi anatar bagian dengan bagiannya. Suatu hal yang patut diingatkan disini ialah bahwa pekerjaan mencari hubungan antara sesama ayat Al-Qur’an memang bukan per- kara mudah yang bisa dilakukan oleh sembarang orang. Menelusuri munasabah Al-Qur’an antara bagian demi bagian merupakan pekerja- an yang benar-benar menuntut ketekunan dan kesabaran seseorang. Bahkan boleh jadi hanya mungkin dilakukan manakala orang yang bersangkutan memang sungguh-sungguh memiliki gairah ghirrah untuk itu. Karenanya maka mudah dipahami jika kenyataan memang menunjukkan bahwa tidak begitu banyak mufassir yang melibatkan ilmu munasabah dalam memaparkan penafsiran Al-Qur’an termasuk di dalamnya para ahli tafsir kontemporer sekalipun. Ilmu munasabah tergolong ke dalam kelompok ilmu-ilmu ijtihadi yang karenanya bersifat penalaran. Sebagai ilmu ijtihadi, ilmu munasabah tentu memiliki peluang yang sangat memadai untuk dikembangkan dalam upaya memperkaya dan memperkuat penaf- siran Al-Qur’an. Caranya, antara lain dengan terus menerus mencari hubungan antarayat Al-Qur’an dan berbagai aspeknya. 18 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu munasabah memiliki faedah sebagai berikut: 1. Mengetahui persambungan atau hubungan antara bagian Al- Qur’an, baik antara kalimat-kalimat atau ayat-ayat maupun surat- 18 Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an , Jakarta: Rajawali Pers, 2013, 255. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 207 Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an suratnya yang satu dengan yang lain, sehingga lebih memperdalam pengetahuan dan pengenalan terhadap kitab Al-Qur’an dan mem- perkuat keyakinan terhadap kewahyuan dan kemu’jizatannya. Karena itu, Izzuddin Abd.Salam menyatakan, bahwa ilmu munasabah itu adalah ilmu yang baik sekali. Ketika menghubung- kan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, beliau men- syaratkan harus jatuh pada hal-hal yang berkaitan betul-betul, baik di awal ataupun diakhirnya. 2. Dengan ilmu munasabah itu, dapat diketahui mutu dan tingkat kebalaghahan bahasa Al-Qur’an dan konteks kalimat-kalimatnya yang satu dengan yang lain, serta persesuaian ayat atau suratnya yang satu dari yang lain, sehingga lebih meyakinkan kemuk- jizatannya, bahwa Al-Qur’an itu betul-betul wahyu dari Allah swt, dan bukan buatan Nabi Muhammad saw. karena itu, Imam Fakhruddin Ar-Razi mengatakan, bahwa kebanyakan keindahan- keindahan Al-Qur’an itu terletak pada susunan dan persesuaian- nya, sedangkan susunan kalimat yang paling baligh bersastra adalah yang saling berhubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. 3. Dengan ilmu munasabah akan sangat membantu dalam menafsir- kan ayat-ayat Al-Qur’an. Setelah diketahui hubungan sesuatu kalimatsesuatu ayat dengan kalimatayat yang lain, sehingga sangat mempermudah pengistinbatan hukum-hukum atau isi kandungannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 208 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. DAFTAR PUSTAKA Amin Suma, Muhammad. Ulumul Qur’an. Jakarta:Rajawali Pers, 2013. Al-Qaththan, Manna’. Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an, Mansyurat Al- ‘Ashr Al-Hadits, ttp.,1973. Djalal, Abdul. ‘Ulumul Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000. Hermawan, Acep. ‘Ulumul Qur’an. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011. Jalaluddin Al-Suyuthi, Asrar Tartib Al-Qur’an, Dar Al-I’tisham, Kairo. Jalal Ad-Din As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an, Dar Al-Fikr, Beirut, t.t. Nasr Hamid, Abu Zaid, Tekstualitas Al-Qur’an: Kritik terhadap Ulumul Qur’an, 2001. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 209

A. Pengertian Qashshash al-Qur’an

Secara Bahasa kata Qashshos merupakan bentuk jama’ dari kata Qishoh, yaitu yang berasal dari fi’il qossho-yaqusshu yang berarti mengikuiti jejak atau menelusuri cerita. Di dalam al-Qur’an, kata Qashshas juga mempunyai tiga arti tersebut, sebagaimana terlihat dalam beberapa ayat al-Qur’an berikut. Surat Al-Kahfi: 64 “Lalu keduanya mengikuti kembali jejak mereka sendiri 1 ” Dalam hal ini lafal qashshash berarti mengikuti jejak yaaitu sama dengan menelusuri cerita . juga sebagaimana yang termaktub dalam firmana Allah. Surat Yusuf:111 “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. 2 ”

BAB XIII ILMU QASHSHASH AL-QUR’AN

ссссссс H k: ‚ … Ï= 6 6 ? ссссссс k0 ; Á X 6 6 §? ]Ú g2 \ \ Ió AR 1 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya , Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 293. 2 Ibid ., 235. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 210 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. Sedangkan secara istilah Qashshos al-Qur’an ialah ilmu yang membahas kisah-kisah dalam al-Qur’an yang menceritakan ikhwal umat-umat dahulu dan nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. 3 Adapun Manna Khalil al-Qaththan mendefinisikan pengertian qashshas al-Quran yaitu pemberitaan Qur’an tentang hal ihwal umat yang telah lalu, nubuwat kenabian yang terdahulu dan peristiwa- peristiwa yang telah terjadi.selain itu, Qur’an banyak mengandung keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik dan mempesona. 4

B. Macam-Macam Qashshash al-Qur’an

Berbagai macam kisah yang diceritakan dalam al-Qur’an yaitu seperti ceritanya para nabi dan umat-umat terdahulu, dan juga berbagai peristiwa , keadaan dari masa lampau, masa kini ataupun masa yang akan datang.

1. Ditinjau dari Segi Waktu

Ditinjau dari segi waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam al-Qur’an maka Qashshosh al-Qur’an ada tiga macam, yaitu: a. Kisah hal-hal ghaib pada masa lalu al-Qashshash al-Ghuyub al- Madhiyah Yaitu, kisah yang menceritakan kejadian-kejadian ghaib yang sudah tidak bisa ditangkap panca indera, yang terjadinya di masa lampau. Seperti kisah tentang dialog Malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan kholifah di bumi. Sebagaimana di jelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 30 3 Abdul Djalal, Ulumul Qur’an Surabaya: CV Dunia Ilmu, 2013, 304. 4 Syaikh Manna Al- Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an , terj Mudzakir Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2004, 436.