Sejarah Amtsalil Qur’an

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 225 Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. Al-Hasyr:21. 4 Dan Perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu Al- Ankabut: 43. 5 Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam al-Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran Az- Zumar:27. Rasulullah Saw. pun pernah bersabda tentang kedudukan amtsal dalam Al-Qur’an, Rasulullah Saw. bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah: Sesungguhnya Al-Qur’an turun dengan menggunakan lima sisi: halal, haram, muhkam, mutasyabih dan amtsal. Kerjakanlah kehalalannya; tinggalkanlah keharamannya; ikutilah muhkamnya; imanilah mutasyabihnya; dan ambillah pelajaran dari amtsalnya. 6 Abu ‘Isa at-Tirmizi telah membuat satu bab berisi amtsal Nabi dalam kitab Jami’-nya, yang memuat empat puluh buah hadits. Sehingga Qodhi Abu Bakar Ibnul ‘Arabi berkata: “Aku tidak melihat ; ; g0 g c1 ‚ `- lg D á,-g2 ác -š 2 á=-š 2 áâ-sg ‰ 2 á, Ñ 2 ác-rg ghg?-H c gÎ- gh-Gpg2 ¸- g Î gh-CG:2 sg~ g 2 gh. , Ñ g g2 §pg±2 crg g \ ссссссс g :2 crg g \ g1 ¼. gC ;2T5p ссссссс g :2 crg g \ g1 ¼. 2 0gC ;hC g gk02 .g { ¼. X ­… ;¦g0 g W ò ár gC ;2­p 4 Al-Qur’an, 59: 21. 5 Ibid ., 29: 43. 6 Maktabah Asy-Syamilah, Al-Itqan Fi ‘Ulumil Qur’an . Juz 1, 386. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 226 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. di antara para ahli hadits, seorang yang menulis satu bab khusus tentang amtsal Nabi selain Abu ‘Isa. Ia telah membuka sebuah pintu dan membangun sebuah istana atau rumah. Sekalipun ia menulisnya hanya sedikit, namun kita merasa puas dan patut berterima kasih kepadanya.” 7

C. Rukun-rukun Amtsalil Qur’an

Di dalam Amtsalil Qur’an ada empat rukun yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Ada yang diumpamakan musyabbah, yaitu sesuatu yang akan diceritakan. 2. Ada asal ceritanya musyabbah bih, yaitu sesuatu yang dijadikan tempat menyamakan. 3. Ada persamaannya wajhul musyabbah, yaitu arah persamaan antara kedua hal yang disamakan tersebut. 8 4. Ada alat Tasybih, yaitu kaf, mitsil, kaana, dan semua lafaz yang menunjukkan makna perserupaan. Contoh tamtsil dalam al-Qur’an; Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh Ibrahim: 18. 9 7 Al-Qattan, Studi llmu-ilmu Qur’an ..., 400-401. 8 Djalal, Ulumul Qur’an ..., 313. 9 Al-Qur’an, 14: 18. r Wo g25— g gg± á  g¹kpg ,- ™- X á=gho á¾ ƒ Ü ;2kg0 y ghG l ‚ á=g O K h… c- } kC g õ digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 227 Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an Dari contoh tersebut wajah syabbahnya adalah “kesia-siaan” tidak bermanfaat dan alat tasybihnya menggunakan kata mitsil r . Sedangkan musyabbah dan musyabbahbihnya adalah amalan orang kafir dan abu. 10

D. Macam-Macam Amtsalil Qur’an

Amtsal di dalam al-Qur’an ada tiga macam, yaitu: 1. Amtsal Musarrahah adalah amtsal yang di dalamnya dijelaskan dengan lafadz matsal atau sesuatu yang menunjukkan tasbih. Seperti firman Allah, Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya mereka, danmembiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali, atau seperti hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena petir, sebab takut akan mati.Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka.Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.Jikalau Allah meng- gr r  kghpg 71 H g¹= €ghš R…K x g…h. gß:2 X á¹ 4 ;2 ×gG E ƒ ˜gs ˜ gF± g-j ;hCgo g2 áR 6  W- =- l ,-j ˜¹- 4 -g?2 ˜k ˜Êg- 2 ;hCg G gC gƒ X 1K¦ W- ?h- 6 ­-š ¹gh- g x2 ˜ ‰ W™H9 g ǡ so Êg § g ¾ Ëg g… 6g f º = - ggh ,j Kd g4 gg ? ghy gh2 = x R-… gCg- lµ g… 6g f2 ; x ‚ ò á=g O ˜ok 10 Syadali dan Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an II ..., 36.