Indikator Pencapaian Kompetensi KEEFEKTIFAN METODE PENCOCOKAN KARTU INDEKS DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMIGALUH KULONPROGO YOGYAKARTA.
                                                                                Sebagaimana  yang  diungkapkan  Nurgiyantoro,  Wiyatmi  2008:  30 mendefinisikan  alur  plot,  adalah  rangkaian  peristiwa  yang  disusun
berdasarkan  hubungan  kausalitas.  Sayuti  2000:  30  menyatakan  bahwa  plot sebuah cerita akan membuat pembaca sadar terhadap peristiwa-peristiwa yang
dihadapi  atau  dibacanya,  tidak  hanya  sebagai  subelemen-elemen  yang  jalin- menjalin  dalam  rangkaian  temporal,  tetapi  juga  sebagai  suatu  pola  yang
majemuk  dan  memiliki  hubungan  kausalitas  atau  sebab  akibat.  Lebih  lanjut, Sayuti  2000:  45  menyatakan  struktur  plot  dengan  pembagian  awal-tengah-
akhir.  Pada  bagian  awal  akan  membawa  pada  eksposisi  yang  mengandung instabilitas  ke  pernyataan  konflik  yang  permulaan,  dan  dari  konflik  melalui
komplikasi  mencapai  atau  menuju  klimaks  bagian  tengah  dan  akhirnya  dari klimaks ke denoument pemecahannya.
4  Latar setting Latar  dalam  fiksi  dibedakan  menjadi  tiga  macam,  yaitu  latar  tempat,
waktu,  dan  sosial.  Latar  tempat  adalah  hal  yang  berkaitan  dengan  masalah geografis,  latar  waktu  berkaitan  dengan  masalah  historis,  dan  latar  sosial
berkaitan dengan kehidupan kemasyarakatan Sayuti, 2000: 127. 5  Judul
Judul  adalah  hal  pertama  yang  paling  mudah  dikenal  oleh  pembaca karena  sampai  saat  ini  tidak  ada  karya  yang  tanpa  judul.  Judul  seringkali
mengacu  pada  tokoh,  latar,  tema,  maupun  kombinasi  dari  beberapa  unsur tersebut.
6  Sudut pandang point of view Sudut  pandang  yaitu  unsur  dalam  fiksi  yang  memasalahkan  siapa  yang
bercerita.  Sudut  pandang  ditentukan  oleh  pengarang,  apakah  pengarang menjadi  bagian  yang  di  luar  cerita,  atau  ikut  mengambil  peran  dalam  cerita.
Sayuti  2000:  159  mengkalisifikasikan  jenis  sudut  pandang  yang  lazim digunakan oleh pengarang menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut.
a  Sudut pandang first person-central atau akuan sertaan. Di dalam sudut pandang ini, pengarang secara langsung terlibat di dalam cerita.
b  Sudut pandang first person peripheral atau akuan taksertaan. Di dalam sudut  pandang  ini,  tokoh  “aku”  biasanya  menjadi  pembantu  atau
                                            
                