33
menggunkan metode konvensional, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Pencocokan Kartu Indeks pada pembelajaran membaca cerpen adalah efektif.
Sebaliknya, apabila hasil pembelajaran siswa yang menggunakan metode Pencocokan Kartu Indeks lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional, maka dapat disimpulkan bahwa metode Pencocokan Kartu Indeks tidak efektif diterapkan pada pembelajaran
membaca cerpen.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.
1. Hipotesis Nihil a. Tidak ada perbedaan kemampuan membaca cerpen yang positif dan signifikan
antara siswa yang mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan menggunakan metode Pencocokan Kartu Indeks dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran membaca cerpen tanpa menggunakan metode Pencocokan Kartu Indeks.
b. Pembelajaran membaca cerpen dengan metode Pencocokan Kartu Indeks tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran membaca cerpen tanpa
menggunakan metode Pencocokan Kartu Indeks. 2. Hipotesis Alternatif
a. Ada perbedaan kemampuan membaca cerpen yang positif dan signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan menggunakan
34
metode Pencocokan Kartu Indeks dengan siswa yang mengikuti pembelajaran membaca cerpen tanpa menggunakan metode Pencocokan Kartu Indeks.
b. Pembelajaran membaca cerpen dengan metode Pencocokan Kartu Indeks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran membaca
cerpen tanpa menggunakan metode Pencocokan Kartu Indeks.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2010: 107. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Model eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-test post- test group. Desain tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2: Desain Penelitian
Kelompok Pretest
Variabel Bebas
Posttest
Eksperimen X1
X X2
Kontrol Y1
- Y2
Keterangan: X : pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen
X1 : pretest kelompok eksperimen X2 : posttest kelompok eksperimen
Y1 : pretest kelompok kontrol Y2 : posttest kelompok kontrol
Arikunto, 2006: 85
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari satu nilai Nanang Martono, 2010: 49. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa
36
penerapan metode Pencocokan Kartu Indeks dalam pembelajaran membaca cerpen, sedangkan variabel terikatnya berupa kemampuan membaca cerpen siswa.
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks, efektivitas, pembelajaran membaca cerpen, dan metode
pembelajaran konvensional. 1. Metode
Pembelajaran Pencocokan
Kartu Indeks
merupakan metode
pembelajaran aktif yang menggunakan kartu, di mana kartu tersebut berisi soal pertanyaan dan kartu berisi jawaban.
2. Metode pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang masih mendasar, kurang bervariatif, dan menggunakan media seadanya.
3. Efektivitas merupakan keberhasilan suatu hal yang dilakukan dilihat dari segi tercapai atau tidaknya sasaran yang diterapkan.
4. Pembelajaran teks cerpen adalah kegiatan membaca teks sastra dengan tujuan memahami isi dan menemukan unsur-unsur pembangunnya sehingga pembaca
dapat menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 1 Samigaluh
tahun pelajaran 20132014 yang terdiri dari tiga kelas, yaitu VII A, VII B, dan VII C. Jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Samigaluh pada tahun pelajaran tersebut
sebanyak 94 siswa dengan masing-masing kelas berjumlah 31-32 siswa.