10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pola Pendidikan Madrasah
Istilah  “Madrasah”  dari  aspek  derivasi  bahasa  merupakan  “ism  makan” dari kata darasa yang berarti “belajar”. Jadi, madrasah berarti tempat belajar bagi
siswa Islam. Karena itu, istilah madrasah tidak hanya diartikan sebagai sekolah dalam  arti  sempit,  namun  juga  dimaknai  rumah,  istana,  kuttab,  perpustakaan,
surau, masjid dan lain-lain. Bahkan seorang ibu bisa dikatakan sebagai Madrasah Pemula Suwito dan Fauzan, 2005: 214.
Secara bahasa pula dikatakan bahwa darasa-yadrusu-darsan wa durusan- wa  dirasatan,  y
ang berarti: “terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan usang,  melatih,  mempelajari”.  Jadi  kata  yang  sesuai  madrasah  adalah  tempat
untuk  serta  mencerdaskan  para  peserta  didik,  menghilangkan  ketidaktahuan  atau memberantas  kebodohan  mereka,  serta  melatih  keterampilan  mereka  sesuai
dengan perkembangan secara berkesinambungan Muhaimin, 2005:183-184. Senada  juga  dengan  apa  yang  diungkapkan  oleh  A.  Malik  Fadjar  bahwa
madrasah  berasal  dari  bahasa  Arab.  Secara  harfiah  kata  ini  berarti  atau  setara maknanya
dengan kata Indonesia “sekolah” yang notabennya juga bukan kata asli Indonesia.  “sekolah”  merupakan  serapan  dari  bahasa  asing,  misalnya  school
ataupun scola Malik Fajar, 1998:111. Madrasah  merupakan  satuan  pendidikan  Islam  yang  telah  ada  pada  saat
Indonesia  memproklamasikan  kemerdekaannya  yang  merupakan  sebagai  satuan pendidikan  Islam  yang  didirikan  atau  swadaya  masyarakat,  madrasah  sangat
11 bervariasi,  tergantung  pada  pemilik  dan  pendirinya.  Karenanya,  kualitas
pendidikan di madrasah pun sangat bervariasi. Maka dengan demikian eksistensi madrasah  dalam  dunia  Indonesia  sangat  menentukan  dalam  perkembangan
pendidikan yang ada di Indonesia, utamanya pendidikan yang berbasis pendidikan Islam
Madrasah  merupakan  satuan  pendidikan  Islam  tertua  kedua  di  Indonesia setelah  pesantren.  Madrasah  pertama  kali  lahir  pada  abad  20  dengan  nama
Manba’ul  Ulum  Kerajaan  Surakarta  tahun  1905  dan  Sekolah  Adabiyah  yang didirikan  oleh  Syekh  Abdullah  Ahmad  di  Sumatera  Barat  tahun  1909  Malik
Fadjar, 1998:110. Keberadaan  madrasah  sangat  diperlukan  keberadaannya  sebagai  tempat
murid-murid  menerima  ilmu  pengetahuan  agama  secara  teratur  dan  sistematis. Madrasah  pertama  yang  didirikan  di  Indonesia  adalah  Madrasah  Adabiyah  di
Padang  Sumatra  Barat,  yang  didirikan  oleh  Syekh  Abdullah  Ahmad  pada  tahun 1909.  Pada  mulanya  Madrasah  Adabiyah  ini  bercorak  agama  semata-mata,  baru
kemudian  pada  tah un  1915  berubah  menjadikan  HIS  “Holand  Inland  School”
Adabiyah.  HIS  Adabiyah  merupakan  sekolah  pertama  yang  memasukkan pelajaran umum ke dalamnyaMaksum, 1999:99.
Kehadiran madrasah
dilatarbelakangi oleh
keinginan untuk
memberlakukan  secara  berimbang  antara  ilmu  agama  dengan  ilmu  pengetahuan umum dalam kegiatan pendidikan di kalangan umat Islam. Atau dengan kata lain
madrasah  merupakan  perpaduan  sistem  pendidikan  pesantren  dengan  sistem pendidikan kolonialHasbullah, 1996:66.
12 Dengan  demikian,  setidak-tidaknya  kehadiran  madrasah  sebagai  lembaga
pendidikan Islam mempunyai beberapa latarbelakang yaitu; 1.  Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam
2.  Usaha  menyempurnakan  terhadap  sistem  pendidikan  yang  lebih memungkinkan  lulusannya  untuk  memperoleh  kesempatan  yang  sama
dengan sekolah umum 3.  Adanya  sikap  mental  pada  sementara  golongan  umat  Islam,  khususnya
santri yang terpukau pada Barat sebagai sistem pendidikan mereka 4.  Sebagai  upaya  untuk  menjembatani  antara  sistem  pendidikan  tradisional
yang dilaksanakan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dan hasil akulturasi Hasbullah, 1996:98.
Sudah  sewajarnya  pendidikan  madrasah  dikembangkan  menyesuaikan dengan lingkungan global yang terus berkembang tanpa harus mengurangi bahkan
menghilangkan esistensi pendidikan pesantren sebagai langkah awal munculya ide berdirinya  pendidikan  madrasah.  Pola  pendidikan  pesantren  sebagai  simbol
keberadaan pendidikan Islam di Indonesia.
B. Pola Pendidikan Pesantren