Deskripsi Umum HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian sebagai usaha mendeskripsikan tentang budaya belajar pada masyarakat lereng Merapi. Penelitian tentang budaya belajar pada masyarakat lereng Merapi ini dapat dilaksanakan sesuai rencana awal. Kegiatan dan tempat pengambilan data dilaksanakan di Dusun Sumberejo, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

A. Deskripsi Umum

1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sumberejo, Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Srumbung berada di sebelah barat daya Gunung Merapi sehingga termasuk daerah bahaya satu dari ancaman gunung Merapi, karena wilayahnya yang berada di kaki Gunung Merapi yang masih aktif. Desa Kaliurang adalah Desa yang paling puncak atau yang paling dekat dengan Gunung Merapi, sedangkan Dusun Sumberejo adalah Dusun yang paling puncak dekat dengan Gunung Merapi yang masih berada pada wilayah kelurahan Desa Kaliurang. Pada mulanya Dusun Sumberejo merupakan sebuah Desa yaitu Desa Gimbal. Desa Gimbal mengalami perpindahan lokasi atau disebut dengan Bedol Ndeso dikarenakan Desa Gimbal terkena lahar dingin dari erupsi Merapi. Lahar dingin tersebut menghancurkan Desa Gimbal pada tahun 40 1972. Warga Desa Gimbal pada tahun 1972 mengalami bencana yang besar. Oleh karena itu pemerintah membuat program yaitu Bedol Ndeso ke Lampung. Hal tersebut bertujuan untuk mengisolasi masyarakat Desa Gimbal yang masih rawan bahaya dan tidak memiliki tempat tinggal agar memulai hidup baru di Lampung. Setelah setengah tahun beberapa warga kembali ke Desa Gimbal dikarenakan tidak betah atau kurang nyaman tinggal di Lampung. Pada saat beberapa warga kembali ke tempat asal, pemerintah bersama oknum keamanan di Desa Gimbal melarang keras warganya kembali ke tempat tersebut. Alasannya adalah Desa Gimbal sangat rawan terhadap bahaya Erupsi Merapi dan Desa tersebut juga masuk ke dalam daerah yang tidak diperbolehkan untuk dihuni oleh masyarakat. Larangan untuk bertempat tinggal tersebut memaksa beberapa masyarakat membuat tempat tinggal sementara atau Gubuk di lahan sawah masyarakat. Setelah beberapa tahun semakin banyak masyarakat yang kembali ke Desa Gimbal sehingga pemerintah akhirnya membuat alternatif untuk memindahkan lokasi Desa Gimbal ke sebelah selatan Desa tersebut agar jarak antara Desa dengan Gunung Merapi tidak terlalu dekat. Setelah mengalami perpindahan lokasi akhirnya Desa tersebut berganti menjadi Dusun Sumberejo dan ikut dalam wilayah kelurahan Desa Kaliurang. Dusun Sumberejo berada pada daerah lereng Merapi dengan tingkat kesuburan tanah yang baik sehingga dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian. Pertanian salak merupakan tanaman yang banyak dimiliki oleh warga, hampir semua warga Dusun Sumberejo mempunyai kebun atau 41 sawah yang ditanami salak. Salak di Dusun Sumberejo tumbuh dengan subur sehingga dapat menghasilkan buah salak yang melimpah setiap panen raya tiba. Daerah tersebut juga memiliki keunggulan dalam bidang pertanian salak, yaitu salak nglumut dengan nilai jual lebih tinggi dibandingkan salak pondoh lainnya. 2. Sumber Daya yang Dimiliki Desa Kaliurang yang merupakan pemerintahan kelurahan dari Dusun Sumberejo memiliki potensi umum berdasarkan Buku Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Kaliurang Tahun 2014. Buku tersebut berisi tentang laporan keseluruhan wilayah Desa Kaliurang termasuk di dalamnya adalah Dusun Sumberejo. Potensi tersebut terdiri dari: a. Potensi Sumber Daya Alam terdiri dari Batas wilayah, batas wilayah Desa Kaliurang adalah sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kemiren, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Nglumut, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, sedangkan di sebelah barat Desa Kaliurang berbatasan dengan Dusun Kamongan. Luas wilayah menurut pengguna Desa Kaliurang dengan jumlah total 283 ham². Wilayah tersebut terdiri dari luas wilayah pemukiman, persawahan, perkebunan, kuburan, pekarangan, taman, perkantoran, dan luas prasarana umum lainnya. Tanah sawah yang dimiliki Desa Kaliurang jumlah totalnya adalah 152,8 ham². Tanah sawah tersebut terdiri dari sawah irigasi teknis, sawah irigasi setengah teknis, sawah tadah hujan, dan sawah pasang surut.Tanah 42 kering di Desa Kaliurang jumlah totalnya adalah 402,4 ha m². Tanah kering tersebut terdiri dari tegal ladang, permukiman, pekarangan dan hutan rakyat.Tanah perkebunan Desa Kaliurang jumlah totalnya adalah 5,5 ham². Tanah tersebut terdiri dari tanah perkebunan rakyat, tanah perkebunan Negara, tanah perkebunan swasta, dan yang terakhir adalah tanah perkebunan perseorangan dengan jumlah 5,5 ham². b. Potensi Pertanian Desa Kaliurang dalam segi tanaman pangan jumlah keluarga yang memiliki tanah pertanian adalah 734 keluarga. Hasil tanaman dan luas tanaman buah-buahan adalah dengan buah salak sejumlah 350 Ha dengan hasil 210 TonHa. c. Potensi perkebunan di Desa Kaliurang dengan kepemilikan lahan perkebunan sejumlah 86 keluarga. Hasil perkebunan terdiri dari kelapa dan kopi. d. Potensi kehutanan Desa Kaliurang jumlah total yang dimiliki masyarakat perorangan adalah sejumlah 185,4 ha. Hasil hutan tersebut terdiri dari kayu, madu lebah, dan bambu. Kondisi hutan di Desa Kaliurang 165 ha dalam kondisi baik sedangkan 20 ha dalam keadaan rusak. e. Potensi peternakan di Desa Kaliurang dengan jenis populasi jenis hewan ternak sapi jumlah kepemilikannya mencapai 220 orang, dan jumlah perkiraan populasi hewan sapi sebanyak 346 ekor. Ketersediaan hujauan pakan ternak di Desa Kaliurang sejumlah 26 ha dengan produksi hijauan makanan ternak sejumlah 15 TonHa. 43

B. Keadaan Perekonomian, Kejiwaan dan Sosial Masyarakat Dusun Sumberejo