20
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terkait oleh suatu rasa identitas bersama.
Edward B. Taylor dalam http:ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id, berpendapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh
seorang sebagai anggota masyarakat atau masyarakat merupakan cikal bakal dari munculnya suatu kebudayaan atau peradapan yang terjadi pada diri
setiap pribadi yang mempunyai corak pada karakteristik tertentu. Adapun Ki Hajar Dewantara dalam dalam http:ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id yang berpendapat, bahwa kebudayaan merupakan buah budi manusia melalui perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni
zaman dan alam yang sekaligus menjadi bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagian yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
b. Gunung Merapi
Berdasarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian BPPTK yang di akses dari http:merapi.bgl.esdm.go.id
Dari 129 gunungapi yang ada di wilayah Indonesia Gunung Merapi termasuk yang paling aktif. Merapi adalah gunungapi dengan tipe Strato-
volcano dan secara petrologi magma Merapi bersifat andesit-basaltik. Menjulang setinggi 2978 m di jantung pulau Jawa, Merapi mempunyai
21
diameter 28 km, luas 300-400 km2 dan volume 150 km3. Posisi geografis Merapi 7
o
32’ 5 S ; longitude 110
o
26’5 E. mencakup wilayah administratif Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Merapi terbentuk secara geodinamik pada busur kepulauan akibat subduksi pertemuan lempeng Indo-australia dengan lempeng Asia. Dinamika erupsi
Merapi umumnya didahului pertumbuhan kubah lava diikuti guguran awanpanas, guguran lava pijar dan jatuhan piroklastik. Bahaya utama yang
mengancam sekitar 40.000 jiwa yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana adalah Pyroclastic Flow atau aliran awanpanas di samping bahaya sekunder
lahar yang dapat terjadi pada musim hujan. Erupsi Merapi termasuk sering dalam 100 tahun terakhir ini rata-rata terjadi sekali erupsi dalam 2-5 tahun.
Di luar ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi, Merapi memiliki aspek sosial dan ekonomis yang penting bagi kemajuan wilayah sekitarnya.
Material erupsi Merapi seperti pasir dan batu menjadi penunjang pembangunan di Yogyakarta dan Jawa Tengah demikian juga halnya
dengan produk pertanian. Gunung Merapi merupakan gunung api aktif yang terletak di titik
silang antara sesar transversal yang memisahkan wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah selain itu juga terletak disebuah sesar longitudinal Jawa
Kusumadinata, 1979: 250. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sub bagian Badan Geologi memperjelas keterangan yang dituliskan oleh
Neuman van Padang mengenai letak Gunung Merapi 2986 dpl, bahwa gunung tersebut terletak diperbatasan empat kabupaten yaitu Kabupaten
22
Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten Jawa Tengah. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan
timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun
2004. Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di dunia. Memiliki siklus
letusan yang tidak teratur namun memiliki pola yang relative sama. Lereng selatan Gunung Merapi memiliki relief yang beragam dengan berbagai tipe
ekosistem. Lereng tersebut didominasi oleh hutan submontana hutan pada ketinggian 1000-1500 meter di atas permukaan laut dan berbagai variasi
yang khas seperti adanya padang rumput Mackinnon, 1996:37.
c. Masyarakat Lereng Merapi