Bagaimana cara anda menyesuaikan kehidupan di lereng Merapi?

143 DR : Geh tenang mawon mbak. Tenang saja mbak SR : Biasa saja mbak dan agak was-was juga SJ : Seneng, ayem biar dekat Gunung Merapi geh tetep tentrem Senang, tenang biar dekat dengan Gunung Merapi tetap tentram. Sudah biasa disini enak jauh dari polusi dari yang aneh-aneh jadi tentram SK : Seneng mbak Senang mbak Kesimpulan : dari hasil wawancara tersebut tentang bagaimana perasaan masyarakat bertempat tinggal di daerah rawan bahaya dapat disimpulkan bahwa masyarakat merasa nyaman, tentram dan tidak ada perasaan takut tinggal di lereng Merapi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat sudah terbiasa menghadapi keadaan Gunung Merapi. 3. Bagaimana cara anda menyesuaikan kehidupan di lereng Merapi? SH : Kulo asli penduduk mriki mbak dadose menyesuaikan diri ne geh namung nderek tiang sepuh zaman riyen ket kulo cilek ngantos wis gadah putra. Kulo geh mung nderek rencang-rencang. Nek masalah pekerjaan niku mriki kan katah geh mbak lahan karang tiang gunung geh menyesuaikane nipun dados petani nopo buruh nopo peternak ngoten.saya asli penduduk sini mbak jadi menyesuaikan diri hanya mengikuti orangtua zaman dulu dari saya kecil sampai sekarang saya sudah punya anak. Selain itu mengikuti teman-teman. Masalah pekerjaan itu, disini kan banyak lahan 144 karena orang gunung jadi menyesuaikan diri dalam pekerjaan dengan menjadi petani atau buruh atau peternak MR : Caranya ya bisa sendiri saja mbak, mengalir sendiri, dari kecil tinggal disini menyesuaikannya juga sudah dari kecil. Ikut-ikut orangtua saja gimana caranya hidup di gunung itu. PN : Geh nderek rencang mawon kaleh tiang sepuh riyen pripun,mpun ket alit teng mriki dadose menyesuaikan diri geh saking alit mboten pripun-pripun saget kiambak ngalir kimbak ngoten.Ikut teman dan orangtua dulu gimana, dari kecil sudah disini jadi menyesuaikan dirinya dari kecil gak gimana-gimana bisa sendiri mengalir sendiri SY : Dulu belum kayak gini mbak, kami belajar menghadapi bahaya Gunung Merapi dari orang tua. Orang tua dulu mengajarkan kalo Merapi lagi mau meletus di suruh tenang berdoa dan menyiapkan barang-barang berharga. Sejak kecil kan sudah disini jadi tahu gimana caranya menghadapi bahaya terus kalo merapi sudah meletus kami warga disini semua berhamburan lari kemana saja nyari tempat yang aman tanpa adanya pemandu yang penting menyelamatkan diri itu saja AM : Ikut-ikut suami, sama lihat teman-teman disini bagaimana, lama- lama bisa menyesuaikan diri hidup di deket gunung toh ada suami juga disini tetangga-tetangga tenang-tenang saja jadi gampang menyesuaikan diri 145 DR : Geh riyene namung nderek tiang sepuh mawon mbak,carane geh nderek mawon, mpun ket alit dadose geh mpun ngalir kiambak mawon dulu hanya mengikuti orangtua saja mbak, caranya ya ikut saja sudah dari kecil jadinya sudah mengalir sendiri SR : Siap setiap saat untuk mengepak berkas-berkas yang penting jika terjadi sesuatu SJ : Ikut kegiatan sini mbak pkk dan lain-lain lama-lama hafal kehidupan disini. SK : Harus bisa mengimbangi lingkungan mbak, ya disini kan gunung ya menyesuaikan saja jadi orang Gunung itu gimana. Bekerja ya jadi petani saya kalo untuk bekerja di luar wilayah sini tidak bisa mbak Kesimpulan : dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa cara masyarakat menyesuaikan diri hidup di lereng Merapi adalah dengan mengikuti, mencontoh dan melihat bagaimana orangtua serta masyarakat sekitarnya bertindak dan berperilaku dalam kehidupan di lereng Merapi. Selain orantua dan masyarakat sekitar kegiatan di masyrakat juga berpengaruh untuk penyesuaian hidup di masyarakat. 4. Apa alasan anda memilih bertempat tinggal di Dusun Sumberejo? SH : Mriki tempat kelahiran kulo mbak dados geh teng mriki kulo bertempat tinggal disini tempat kelahiran saya mbak, jadi disinilah saya bertempat tinggal 146 MR : Sejak kecil sudah disini mbak, saya asli kelahiran sini orangtua asli sini istri juga dapat disini. PN : Alasanipun kulo teng mriki geh mpun tempat kelahiran kulo tumpah darah kulo teng mriki mbak alasannya saya disini adalah tempat kelahiran saya tumpah darah saya disini mbak SY : Tempat kelahiran saya mbak AM : Saya disini ikut suami mbak DR : Tumpah darah kulo mbak mriki niku, kulo nek ken pindah ken teng pundi papan mboten saget mbak mpun teng mriki mawon.Tumpah darah saya disini, saya kalau disuruh pindah tempat saya gak bisa mbak sudah disini saja SR : Ikut suami SJ : Ikut suami mbak saya aslinya Godean tapi dapat suami disini ya ikut suami kesini. SK : Kelahiran di sini mbak, sudah dari kecil disini Kesimpulan : dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa alasan masyarakat bertempat tinggal di lereng Merapi atau Dusun Sumberejo karena masyarakat sebagian besar merupakan penduduk asli dan Dusun Sumberejo merupakan tempat kelahiran masyarakat. Adapun sebagian masyarakat yang merupakan masyarakat pendatang, masyarakat tersebut adalah masyarakat perempuan yang ikut dengan suami yang merupakan penduduk Dusun Sumberejo. 5. Kebiasaan apa saja yang anda lakukan di dalam pekerjaan anda?