Fungsi Bahasa Deskripsi Teori

19 Kedelapan unsur tersebut merupakan faktor di luar bahasa yang dapat menentukan pilihan bahasa peserta tutur dalam suatu peristiwa tutur.

5. Fungsi Bahasa

Jakobson dalam Chaer dan Leonie Agustina, 2004: 15-17 dengan didasari oleh tumpuan perhatian dan aspek bahasa aspek bahasa: addresser, context, message, contact, code, dan addresse membagi fungsi bahasa atas enam macam, yaitu fungsi emotif, referensial, putik, fatik, metalingual, dan konatif. Fungsi-fungsi bahasa dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Fungsi Emotif Bahasa memiliki fungsi emotif manakala bahasa digunakan dalam mengungkapkan perasaanemosi, seperti: rasa gembira, senang, kesal, sedih, dan sebagainya. Fungsi emotif bertumpu pada aspek penutur addresser. Fungsi emotif disamakan pengertiannya dengan fungsi personal dan fungsi internal. Sebagai contoh, ketika anda merasa sedih karena kehilangan sesuatu, Anda bercerita kapada teman Anda betapa sakitnya Anda atas kejadian tersebut. b. Fungsi Refensial Bahasa memiliki fungsi refensial manakala bahasa digunakan untuk membicarakan sesuatu dengan topik tertentu. Fungsi referensial bertumpu pada aspek konteks context. Sebagai contoh, Ustad Deden sedang mengisi kajian jelang malam di Serambi masjid Al Mujahidin. Beliau mengisi kajian Siroh Sahabat tentang kehebatan Muhammad Al Fatih dalam menaklukan Konstantinopel. 20 c. Fungsi Putik Bahasa memiliki fungsi putik manakala bahasa digunakan untuk menyampaikan suatu amanat atau pesan tertentu. Fungsi putik bertumpu pada aspek amanat massage. Fungsi putik disamakan artinya dengan fungsi imajinatif. Sebagai contoh, Rivan sudah jarang sekali ikut kajian. Hal ini diketahui oleh Wildan, sahabatnya. Wildan kemudian menasihatinya untuk bisa aktif mengikuti kajian lagi. d. Fungsi Fatik Bahasa memiliki fungsi fatik manakala bahasa digunakan untuk sekadar ingin tahu mengadakan kontak dengan orang lain. Fungsi fatik bertumpu pada kontak contact. Fungsi fatik dapat disamakan artinya dengan fungsi interpersonal. Sebagai contoh, Pak Pardi duduk sendirian di Pos Satpam masjid. Tiba-tiba Muin aktifis masjid lewat dan melihat Pak Pardi sendirian. Muin pun berucap Sugeng Sonten, piyambakan mawon, Pak?. Kata-kata Muin sebenarnya hanyalah untuk mengadakan kontak dengan Pak Pardi. e. Fungsi Metalingual Bahasa memiliki fungsi metalingual manakala bahasa digunakan untuk membahas bahasa itu sendiri. Fungsi metalingual bertumpu pada kode code bahasa. Sebagai contoh, Wildan menjelaskan tentang kosakata bahasa arab kepada sahabatnya Ikrom. Wildan menggunakan tingkat tutur bahasa Jawa bentuk ngoko lugu. Dalam hal ini, bahasa Jawa digunakan untuk membicarakan bahasa yang lain. 21 f. Fungsi Konatif Bahasa memiliki fungsi konatif manakala bahasa digunakan dengan maksud agar lawan bicara mau melakukan sesuatu. Fungsi konatif bertumpu pada lawan bicara addresse. Fungsi konatif disamakan artinya dengan fungsi direktif. Sebagai contoh, Seorang Guru menyuruh salah soerang muridnya untuk menghapus papan tulis. Pada contoh tersebut, yang menjadi tumpuan adalah lawan tutur. Guru memerintahkan, kemudian muridnya bertindak sesuai dengan yang diperintahkan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan yang pertama adalah penelitian Siti Mulyani dan Dwi Hanti Rahayu yang berjudul Penggunaan Bahasa Jawa dalam Komunikasi Dosen dan Mahasiswa FBS UNY di Lingkungan Kampus tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis variasi bahasa Jawa yang ditemukan dalam penelitian tersebut ada dua macam yaitu variasi tunggal dan variasi campuran. Variasi tunggal meliputi variasi Jawa ngoko, madya, dan krama. Variasi campuran meliputi variasi ngoko-krama, ngoko-madya, krama-ngoko dan percampuran antara bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Jenis tingkat tutur bahasa Jawa yang ditemukan dalam dalam penelitian ini adalah tingkat tutur ngoko, madya, dan krama. Penelitian ini juga memberikan data intensitas penggunaan bahasa Jawa dari berbagai jurusanprogram studi di FBS UNY. Penelitian relevan yang kedua adalah penelitian Adina Riskianingsih yang berjudul Pemakaian Tingkat Tutur Bahasa Jawa oleh Petani Padi di Desa