Analisis Data Tabel Silang

TABEL 4.18 Perasaan Melihat Malaysia Mencaplok Budaya Indonesia NO Perasaan Melihat Malaysia Mencaplok Budaya INDONESIA F 1 Tidak Peduli - - 2 Biasa Saja 2 5,3 3 Marah 36 94,7 4 Sangat Marah - - TOTAL 38 100,0 SUMBER: P18F.C18 Berdasarkan data di atas diperoleh informasi bahwa 36 orang 94,7 marah pada saat Malaysia mencaplok kebudayaan kita dan 2 orang 5,3 merasa biasa saja ketika melihat budaya kita dicaplok oleh Malaysia. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa perasaan masyarakat Tionghoa di Berastagi dan masyarakat pribumi sama, yakni perasaan sebagai bangsa Indonesia.

4.4 Analisis Data Tabel Silang

Analisis tabel silang pada bagian ini, akan memuat tentang penelitian dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Universitas Sumatera Utara Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisis dalam tabel silang ini adalah Hubungan antara kepuasaan dengan adanya kekompakan yang terbentuk diantara masyarakat Tionghoa dengan kesesuaian kerukunan warga di Berastagi. Tabel 4.19 Tabel Silang Kepuasan dalam Kekompakan dalam masyarakat Tionghoa Kerukunan warga di Berastagi sudah sesuai dengan keinginan Total Tidak sesuai Kurang sesuai Sesuai Sangat sesuai Tidak puas 1 1 2 Kurang Puas 4 5 9 Puas 7 15 1 23 Sangat puas 1 1 2 4 Jumlah 1 13 21 3 38 Persentase 2,6 34,2 55,3 7,9 100 SUMBER: P10F.C10 – P13F.C13 Tabel silang diatas menjelaskan tentang hubungan antara Kepuasan dalam Kekompakan dalam masyarakat tionghoa dan Kerukunan warga di Berastagi sudah sesuai dengan keinginan. Dari 38 responden ada 2 orang yang merasa tidak puas, 9 orang yang merasa kurang puas, 23 orang merasa puas dan 4 orang merasa sangat puas dengan kekompakan yang terbentuk diantara masyarakat Tionghoa di kota Berastagi. Kemudian sebaran data mengenai kerukunan warga di Berastagi adalah 1 Universitas Sumatera Utara orang yang merasa kerukunan warga tidak sesuai, 13 orang merasa kurang sesuai, 21 orang merasa sudah sesuai dan 3 orang merasa sudah sangat sesuai. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 55,3 responden yang merasa kerukunan antar warga di Kota Berastagi antar berbagai suku sudah sesuai dengan keinginannya dan juga merasa puas dengan kekompakan yang terbentuk diantara masyarakat Tionghoa. Dari hal ini dapat kita simpulkan bahwa kekompakan diantara masyarakat Tionghoa merupakan wujud dari kerukunan masyarakat di Berastagi. Kepuasan akan kekompakan yang mereka bentuk bukan karena mereka merasa tersisih didalam pergaulan dengan multietnis namun kekeluargaan yang perlu dibentuk, dijaga dan dipertahankan di dalalm suatu etnis.

4.5 Pengujian Hipotesis