1.6.1. Multi Step Flow
Sebagian besar orang menerima efek media dari tangan kedua, yaitu opinion leader para pemuka pendapat yang memiliki akses lebih dahulu pada media massa.
Pada tahap pertama, para pemuka pendapat akan mengakses informasi, kemudian tahap keduanya, para pemuka pendapat berbagi opini dengan anggota lingkaran
dalam sosial mereka. Anggota yang tergabung dalam lingkaran sosial itu memiliki kelompok sosial lainnya, termasuk keluarga, bawahan dan anggota kelompok lain
yang akan dipengaruhi oleh mereka. Setiap tahapan dalam proses pengaruh sosial dimodifikasi oleh norma-norma
dan kesepakatan dari setiap lingkaran sosial baru itu. Opini-opini ini akan dicampur dengan opini-opini lain yang asli dari sumber elit lainnya dan secara perlahan
melebihi informasi yang disampaikan oleh media massa. Apabila variasi volume informasi dari opinion leader menyebabkan efek yang positif pada khalayak, maka
akan menguntungkan pihak sumber, namun jika variasi dari opinion leader bersifat negatif, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya pengikisan volume informasi.
Dengan kata lain para opinion leader menjadi kunci atau penjaga gawang Ardianto, 2004:61.
1.6.2 Jaringan Komunikasi
Media massa itu sendiri terdiri dari banyak orang dan seperti halnya dengan kelompok pada umumnya, jaringan komunikasi harus dibangun dan dipertahankan
agar kelompok itu berfungsi dengan baik. Analisis jaringan komunikasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana arus informasi itu terpolakan Kriyantono, 2008:318.
Dalam melakukan analisis jaringan, kita dapat menganalisis suatu jaringan kedalam bagian-bagian yang membentuknya, namun selain mengidentifikasi bagian-bagian,
Universitas Sumatera Utara
kita juga dapat melihat pada kualitas atau sifat bagian-bagian itu atau menjelaskan fungsi-fungsi lain yang terdapat pada suatu hubungan dalam jaringan, seperti
persahabatan yang terbentuk, bagaimana individu saling menukar informasi atau pengaruh-pengaruh dalam kelompok, dan aspek jaringan semacam ini disebut
multiplexity Morissan, 2009:52. Suatu jaringan juga dapat dicirikan melalui sejumlah kualitas yang
dimilikinya. Dalam hal ini kita dapat melihat pada keterhubungan yang mencakup Morissan, 2009:52:
1. Fungsi Jaringan Suatu organisasi tidak pernah terdiri atas hanya satu jaringan,
tetapi memiliki banyak jaringan yang tumpang tindih. Namun walaupun sebagian besar jaringan bersifat multifungsi
multiplex, tetapi jaringan pada umumnya lebih berkonsentrasi atau lebih terfokus pada satu fungsi tertentu dibandingkan
fungsi-fungsi lainnya. 2. Tingkat Keterhubungan
Jaringan yang memiliki keterhubungan tinggi adalah jaringan yang kuat dan dekat. Jaringan semacam ini dapat memasukkan
banyak pengaruh kedalam hubungan dengan membangun norma-norma bagi pikiran dan perilaku.
3. Sentralitas dan Desentralitas Organisasi yang sangat sentralistis memiliki garis hubungan
dimulai dari kelompok hingga ke sejumlah pusat hubungan. Sistem terdesentralisasi memiliki keterhubungan lebih besar
Universitas Sumatera Utara
diantara para anggota secara keseluruhan dan tidak ada kelompok yang mengontrol hubungan tersebut.
4. Derajat Pemisah Derajat pemisah adalah jumlah hubungan yang terdapat antara
anda dengan orang lain.
1.6.3. Teori Informasi