Pengujian Hipotesis Jaringan Komunikasi dan Kesadaran Bernegara (Studi Korelasional Mengenai Jaringan Komunikasi Antar Masyarakat Tionghoa Di Berastagi Dalam Menumbuhkan Kesadaran Bernegara)

orang yang merasa kerukunan warga tidak sesuai, 13 orang merasa kurang sesuai, 21 orang merasa sudah sesuai dan 3 orang merasa sudah sangat sesuai. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 55,3 responden yang merasa kerukunan antar warga di Kota Berastagi antar berbagai suku sudah sesuai dengan keinginannya dan juga merasa puas dengan kekompakan yang terbentuk diantara masyarakat Tionghoa. Dari hal ini dapat kita simpulkan bahwa kekompakan diantara masyarakat Tionghoa merupakan wujud dari kerukunan masyarakat di Berastagi. Kepuasan akan kekompakan yang mereka bentuk bukan karena mereka merasa tersisih didalam pergaulan dengan multietnis namun kekeluargaan yang perlu dibentuk, dijaga dan dipertahankan di dalalm suatu etnis.

4.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan digunakan rumus korelasi Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman. Tetapi karena pengolahan data statistik dalam penelitian ini menggunakan piranti lunak SPSS versi 13,0 maka uji t hitung tidak digunakan lagi, hal ini dikarenakan SPSS secara otomatis telah menguji hipotesis tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Correlations Jaringan Komunikasi Kesadaran Bernegara Spearmans rho Jaringan komunikasi Correlation Coefficient 1,000 -,077 Sig. 2-tailed . ,648 N 38 38 Kesadaran bernegara Correlation Coefficient -,077 1,000 Sig. 2-tailed ,648 . N 38 38 Berdasarkan tabel korelasi yang menggunakan SPSS versi 13,0 maka hasil yang didapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Signifikansi atau nilai penerimaan hasil korelasi Spearman Rho dapat diuji dengan menyusun hipotesis sebagai berikut: a. Ho : Tidak terdapat hubungan antara Jaringan Komunikasi antar masyarakat Tionghoa di Berastagi dalam menumbuhkan Kesadaran Bernegara b. Ha : Terdapat hubungan antara Jaringan Komunikasi antar masyarakat Tionghoa dalam menumbuhkan Kesadaran Bernegara. 2. Dasar pengambilan keputusan signifikansi: a. Jika t hitung t tabel , maka hubungannya tidak signifikan dan Ho diterima. b. Jika t hitung t tabel , maka hubungannya signifikan dan Ho ditolak. 3. Dari tabel dapat dilihat nilai korelasi r : - 0,077 dan signikansi 2 tailed : 0,648 . Di sini diketahui bahwa nilai signifikansi adalah α = 0,648 ≥ 0,05 maka dari hal ini jelas terlihat bahwa Ho diterima dan Ha ditolak karena nilai signifikannya, yakni tidak terdapat hubungan antara Jaringan Universitas Sumatera Utara komunikasi antar masyarakat Tionghoa di Berasatagi dalam menumbuhkan kesadaran bernegara 4. Korelasi antara Jaringan Komunikasi antar Masyarakat Tionghoa dalam Menumbuhkan Kesadaran Bernegara didapat angka -0,077 tanda “- ”menandakan negatif. Hal ini menunjukkan arah korelasi negatif. Untuk melihat besarnya kekuatan pengaruh Kp yang ditimbulkan Jaringan Komunikasi antar Masyarakat Tionghoa dalam Menumbuhkan kesadaran bernegara, maka digunakan rumus; Kp = rs² x 100 Kp = -0,077² x 100 Kp = 0,0059x 100 Kp = 0,59 Maka dapat disimpulkan bahwa besarnya kekuatan pengaruh antara variabel x terhadap variabel y adalah sebesar 0,59 . Dari hasil penelitian diatas, tampaklah bahwa tidak terdapat hubungan jaringan komunikasi antar masyarakat Tionghoa dalam menumbuhkan kesadaran bernegara.

4.6 Pembahasan