Berdasarkan Tabel 14 di atas, maka dibuatlah model fungsi produksi pada usahatani stroberi, yaitu :
Y = -305,639 + 4670,645X
1
– 2,127X
2
+ 120,748X
3
+ 63,115X
4
+ 0,989X
5
– 80,705X
6
+ 0,770X
7
+ 575,528X
5.2.1. Secara Serempak
8
Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan input terhadap produksi stroberi secara serempak terhadap produksi, maka digunakan uji F. Dari hasil SPSS telah didapat
bahwa F
hitung
yang diperoleh sebesar 39,688 dan juga dilihat F
tabel0,05,8,31
sebesar 2,27. Dari nilai tersebut dapat kita perhatikan bahwa nilai F
hitung
39,688 F
tabel
2,27. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 2, yang menyatakan bahwa “faktor luas lahan, bibit,
pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan mempengaruhi produksi usahatani stroberi di daerah penelitian” secara serempak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi stroberi diterima.
5.2.2. Secara Parsial
Kemudian untuk melihat hubungan antara input produksi secara parsial masing- masing terhadap produksi stroberi, yaitu apakah ada pengaruh penggunaan input produksi
secara parsial terhadap produksi stroberi, maka digunakan uji t. Secara parsial variabel luas lahan X1 berpengaruh nyata terhadap hasil produksi
stroberi Y, dimana t
hitung
= 6,994 lebih besar daripada t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Untuk nilai koefisien regresi X
1
Variabel bibit X2 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana yang menunjukkan nilai sebesar 4670,645 dapat
diinterpretasikan bahwa setiap penambahan luas lahan sebesar 1 Ha dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi rata-rata stroberi akan meningkat sebesar
4670,645 Kg
t
hitung
= -2,069 lebih kecil daripada t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Hal ini dapat disebabkan karena sistem tanam yang tidak teratur atau bibit yang digunakan kurang baik. Untuk nilai
koefisien regresi X
2
yang menunjukkan nilai sebesar -2,127 dapat diinterpretasikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bahwa setiap penambahan bibit sebesar 1 batang dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi rata-rata stroberi akan berkurang sebesar 2,127 Kg.
Variabel pupuk daun X3 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana t
hitung
= 0,905 lebih kecil daripada t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Hal ini disebabkan karena dosis pemberian pupuk yang tidak merata. Untuk nilai koefisien regresi X
3
Variabel NPK X4 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana t
yang menunjukkan nilai sebesar 120,748
dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan pupuk daun sebesar 1 Kg dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi
rata-rata stroberi akan bertambah sebesar 120,748 Kg.
hitung
= 1,268 lebih kecil dari t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Hal ini disebabkan karena dosis pemberian pupuk yang tidak merata. Untuk nilai koefisien regresi X
4
Variabel pupuk kandang X5 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana t
yang menunjukkan nilai sebesar 63,115
dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan NPK sebesar 1 Kg dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi rata-rata stroberi akan
bertambah sebesar 63,115 Kg.
hitung
= 1,268 lebih kecil dari t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Hal ini disebabkan karena dosis pemberian pupuk yang tidak merata. Untuk nilai koefisien regresi X
5
Variabel tenaga kerja X6 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana t
yang menunjukkan nilai sebesar 0,989
dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan pupuk kandang sebesar 1 Kg dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi rata-rata
stroberi akan bertambah sebesar 0,989 Kg.
hitung
= - 4,167 lebih kecil dari t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Hal ini disebabkan karena satuan yang digunakan adalah hari kerja per orang HKO bukan hari kerja per jam HKP.
Petani di daerah penelitian menghitung upah untuk tenaga kerja yang digunakannya per hari. Untuk nilai koefisien regresi X
6
yang menunjukkan nilai sebesar –80,705 dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1 HKO dengan input-input
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lainnya dianggap konstan maka produksi rata-rata stroberi akan berkurang sebesar –80,705 Kg.
Variabel Insektisida X7 berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana t
hitung
= 2,472 lebih besar daripada t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Untuk nilai koefisien regresi X
7
Variabel Fungisida X8 berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi Y dimana t
yang menunjukkan nilai sebesar 0,770 dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan insektisida sebesar 1 ml dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi rata-
rata stroberi akan bertambah sebesar 0,770 Kg.
hitung
= 3,278 lebih besar daripada t
tabel α = 0,05:38
= 1,645. Untuk nilai koefisien regresi X
8
Dari Tabel 14 dapat kita lihat bahwa ada tiga variabel yang memiliki nilai t yang menunjukkan nilai sebesar 575,528 dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan
fungisida sebesar 1 Kg dengan input-input lainnya dianggap konstan maka produksi rata- rata stroberi akan bertambah sebesar 575,528 Kg.
hitung
t
tabel.
Untuk mengetahui sejauh mana persentase variasi produksi stroberi Y dapat ditentukan oleh input produksi Xi, maka digunakanlah nilai koefisien determinasi R
Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa input produksi yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi adalah lahan, insektisida dan fungisida, sedangkan input
lainnya yaitu bibit, pupuk daun, NPK, pupuk kandang dan tenaga kerja tidak berpengaruh
nyata terhadap produksi stroberi.
2
= 0,911. Hal ini menyatakan bahwa 91,1 variasi produksi ditentukan oleh variabel faktor-
faktor produksi, dan sisanya 8,9 ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Dan untuk mengetahui keeratan antara variabel tidak bebas Y dan variabel
bebas dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien korelasi R. Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa besarnya nilai R adalah 0,954. Dari nilai ini dapat dikatakan bahwa variabel
produksi stroberi Y memiliki keeratan hubungan dengan semua variabel bebasnya Xi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.3. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Stroberi