5.3. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Stroberi
Efisiensi faktor-faktor produksi diperlukan untuk mengetahui penggunaan input produksi tergolong optimal, melebihi optimal atau belum optimal. Tingkat efisiensi dapat
dilihat dari nilai produk marjinal faktor-faktor produksi yang digunakan. Nilai marjinal dapat ditentukan dengan menghitung nilai elastisitas dari masing-
masing faktor produksi. Nilai elastisitas tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi dari faktor-faktor produksi yang ditentukan melalui analisis regresi dengan menggunakan SPSS.
Pengertian efisiensi sangat relatif, efisiensi diartikan sebagai penggunaan input sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Dalam penelitian ini
pengertian efisiensi ekonomi menunjukkan hubungan biaya dan output. Efisiensi ekonomi dapat tercapai jika dapat memaksimumkan keuntungan, yaitu menyamakan produk marjinal
setiap faktor produksi dengan harga faktor produksi tersebut. Rumus perhitungan efisiensi ekonomi adalah :
b . Y . PyX = Pxi atau NPMXi = Pxi
NPMXi PXi
Dimana : b
= elastisitas produksi Y
= output rata-rata X
= input rata-rata Py
= harga output rata-rata Pxi
= harga input rata-rata Dengan kriteria penilaian :
Jika NPMXiPXi = 1 maka penggunaan faktor produksi sudah optimal, NPMXiPXi 1 maka penggunaan faktor produksi belum optimal dan
penggunaannya harus ditambahkan, NPMXiPXi 1 maka penggunaan faktor produksi melebihi optimal
dan penggunaannya harus dikurangi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hasil perhitungan efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani stroberi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 15. Analisis Efisiensi Ekonomi pada Usahatani Stroberi No
Variabel NPMXi
Harga Px Rp
Efisiensi Keterangan
1
Luas Lahan 175.568.123,8
3.000.000 58,52270793 Belum Optimal
2 Bibit
-38.606,65 1.500
-25,73776667 Melebihi Optimal
3 Pupuk Daun
-1.127054,7 15.000
-75,13698 Melebihi Optimal
4 NPK
1.332.299,7 7.000
190,3285286 Belum Optimal
5
Pupuk Kandang -3.880,58
500 -7,76116 Melebihi Optimal
6
Tenaga Kerja -2.018.457,5
40.000 -50,4614375 Melebihi Optimal
7 Insektisida
27.560,26 296,88
102,075037 Belum Optimal
8 Fungisida
18.281.524 102.000
179,2306275 Belum Optimal Produksi
25.000
Total Rata-rata
371,0595569 46,38244461
Sumber : Data Diolah, Lampiran 2,3,4,5,6,7,8,9 dan 14
Tabel 15 di atas menunjukkan bahwa pada penggunaan faktor produksi bibit, pupuk daun, pupuk kandang dan tenaga kerja memiliki nilai efisiensi 1. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor-faktor produksi tersebut melebihi optimal. Untuk menghasilkan produksi yang optimal, maka faktor produksi bibit, pupuk daun, pupuk kandang dan tenaga kerja
harus dikurangi penggunannya. Sedangkan faktor produksi luas lahan, NPK, insektisida dan fungisida memiliki nilai efisiensi 1. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi
tersebut belum optimal dan untuk menghasilkan produksi yang optimal maka faktor produksi luas lahan, NPK, insektisida dan fungisida harus ditambah penggunannya.
Untuk nilai efisiensi faktor produksi bibit diperoleh sebesar 25,73776667 melebihi optimal. Hal ini disebabkan karena pemakaian yang berlebihan dan harus
dikurangi penggunannya, penggunaan bibit yang berlebihan akan mengakibatkan penyerapan unsur hara yang tidak maksimal yang mengakibatkan tidak optimalnya hasil
produksi stroberi. Untuk nilai efisiensi faktor produksi pupuk daun dan pupuk kandang berturut-turut
adalah -75,13698 dan -7,76116 melebihi optimal juga disebabkan karena pemakaiannya yang berlebihan dan harus dikurangi dosis pengguannya, pemakaian dosis pupuk yang
berlebihan dapat menyebabkan tanaman mengalami kelayuan bahkan mengalami kematian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk nilai efisiensi faktor produksi tenaga kerja digolongkan melebihi optimal karena faktor produksi memiliki nilai efisiensi 1 yaitu sebesar -50,4614375. Hal
ini disebakan karena satuan yang digunakan adalah hari kerja per orang HKO bukan hari kerja per jam HKP. Petani di daerah penelitian menghitung upah untuk tenaga kerja yang
digunakannya per hari, dan dengan luas lahan rata-rata sebesar 0,2585 Ha penggunaan tenaga kerja terlalu berlebihan dan harus dikurangi penggunaannya.
Untuk nilai efisiensi faktor produksi luas lahan digolongkan belum optimal karena luas lahan memiliki nilai efisiensi 1 yaitu sebesar 58,522708. Memaksimalkan lahan yang
ada adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan produksi. Mengatur jarak tanam menjadi salah satu pilihan yang dapat diambil. Sistem penanaman stroberi yang dilakukan
di daerah penelitian adalah dengan sistem baris acaktidak teratur. Pupuk NPK digolongkan belum optimal karena pupuk tersebut memiliki nilai
efisiensi 1 yaitu sebesar 190,3285286. Penggunaan pupuk tersebut harus ditambah agar poduksi yang dihasilkan menjadi optimum.
Dari segi obat-obatan petani menggunakan insektisida dan fungisida. Penggunaan obat-obatan tersebut juga digolongkan belum optimal karena memiliki nilai efisiensi 1
yaitu berturut-turut adalah sebesar 102,075037 dan 179,2306275. Petani di daerah penelitian sangat jarang menggunakan obat-obatan dikarenakan penggunaannya hanya
dilakukan apabila stroberi terserang hama dan penyakit, selain itu harga yang cukup mahal juga menjadi kendala. Seharusnya penggunaan obat-obatan harus ditambah agar usahatani
stroberi menjadi optimal. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis nomor 3 yang
menyatakan “Penggunaan faktor produksi pada usahatani stroberi belum optimal” diterima.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Total Produksi stroberi di daerah penelitian adalah 62.384 Kg, dengan produksi rata-rata 1559,6 Kg dan produktivitasnya 6033,3 KgHa, masih terlalu rendah
apabila dibandingkan menurut anjuranliteratur yaitu sebesar 57.142,85 KgHa. 2. Penggunaan faktor produksi di daerah penelitian secara serempak mempengaruhi
produksi stroberi, sedangkan secara parsial faktor produksi yang mempengaruhi produksi stroberi adalah lahan, insektisida dan fungisida, sementara faktor produksi
bibit, pupuk daun, NPK, pupuk kandang dan tenaga kerja tidak mempengaruhi produksi stroberi.
3. Penggunaan faktor produksi di daerah penelitian belum optimal. Hal ini dikarenakan faktor produksi bibit, pupuk daun, pupuk kandang dan tenaga kerja melebihi
optimal, agar penggunannya menjadi optimal pemakaian faktor produksi tersebut harus dikurangi, sedangkan luas lahan, NPK, insektisida dan fungsida belum
optimal, agar penggunannya menjadi optimal pemakaian faktor produksi tersebut harus ditambah.
6.2. Saran Kepada Petani Stroberi
Untuk meningkatkan jumlah produksi dan stroberi, petani dapat melakukan upaya sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan pengunaan luas lahan, bibit, pupuk daun, NPK, pupuk kandang, tenaga kerja, insektisida dan fungisida untuk menghasilkan produksi yang optimal
dan maksimal. 2. Menjual buah stroberi ke luar kota dan swalayan, karena harga stroberi akan
cenderung meningkat hampir tiga kali lipat dari harga jual yang dijual petani ke pasar tradisional setempat sehingga akan meningkatkan pendapatan petani.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA