Tinjauan Agronomis TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Agronomis

Tanaman stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis yang dikenal saat ini. Stroberi yang dibudidayakan sekarang disebut sebagai stroberi modern komersial dengan nama ilmiah Fragaria xananassa var duchenes. Stroberi ini adalah hasil persilangan antara Fragaria virginiana L. var duschenes dari Amerika Utara dengan Fragaria chiloensis L. var duschenes dari Chili, Amerika Selatan. Persilangan kedua jenis stroberi tersebut dilakukan pada tahun 1750. Persilangan-persilangan lebih lanjut menghasilkan jenis stroberi dengan buah berukuran besar, harum, dan manis Gunawan, 1996. Tanaman stroberi dalam tata nama taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut Gunawan, 1996. : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Rosaceae Genus : Fragaria Spesies : Fragaria spp. Sifat dan ketahanan buah stroberi untuk masing-masing varietas berbeda- beda. Kondisi ini mengakibatkan buah stroberi yang dipanen, baik waktu maupun tingkat kesegaran dan kekerasan buah tidak sama. Oleh karena itu, perlakuan yang diberikan untuk setiap varietas dapat berbeda. Kualitas stroberi ditentukan oleh UNIVERSITAS SUMATERA UTARA rasa manis-agak asam-asam, kemulusan kulit dan luka mekanis akibat benturan atau hama-penyakit Budiman, 2006. Bunga stroberi berbentuk klaster tandan pada beberapa tangkai bunga. Biasanya bunga mekar tidak bersamaan, bunga yang terbuka awal biasanya lebih besar ukurannya. Bunga berwarna putih, berdiameter 2,5 - 3,5 cm, terdiri dari 5 – 10 kelopak bunga berwarna hijau, 5 mahkota bunga, sejumlah tangkai putik dan 2 – 3 lusin benang sari. Benang sari tumbuh pada 3 lingkaran kedudukan. Jika benang sari berisi tepung sari fertile, benang sari tersebut berwarna kuning emas. Sementara itu, cairan nectar dihasilkan di daerah tangkai buah, bagian dasar benang sari atau disebelah luar bunga betina Budiman, 2006. Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600- 700 mmtahun dengan lama penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan yaitu sekitar 8–10 jam setiap harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17-20°C dengan kelembaban udara antara 80-90 Budiman., 2006. Tempat yang cocok untuk bertanam stroberi adalah lahan berpasir yang mengandung tanah liat, subur dan gembur, serta mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara yang baik. Derajat keasaman tanah pH tanah yang ideal untuk budidaya stroberi adalah sekitar 6.5-7.0 dengan ketinggian tempat sekitar 1000-1.300 mdpl Gunawan, 1996. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan ukuran buah, warna dan kematangan buah, menurut Gunawan, 1996 buah stroberi dibagi atas 3 kelas: 1. Kelas Ekstra: a. buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies, b. warna merah dan kematangan buah seragam. 2. Kelas I: a. buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies, b. bentuk dan warna buah bervariasi. 3. Kelas II: a. tidak ada batasan ukuran buah, b. sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam keadaan baik. Batang tanaman stroberi beruas-ruas pendek dan berbuku-buku, banyak mengandung air, serta tertutupi pelepah daun, sehingga seolah-olah tampak seperti rumpun tanpa batang. Buku-buku batang yang tertutup oleh sisi daun mempunyai kuncup gemma. Kuncup ketiak dapat tumbuh menjadi anakan atau stolon. Stolon biasanya tumbuh memanjang dan menghasilkan beberapa calon tanaman baru Kalie, 1992. Stolon adalah cabang kecil yang tumbuh mendatar atau menjalar di atas permukaan tanah. Penampakan stolon secara visual mirip dengan sulur. Tunas dan akar stolon tumbuh membentuk generasi tanaman baru. Stolon yang tumbuh segera dipotong atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai bahan tanaman bibit. Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih atau runners Kalie, 1992. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Struktur akar tanaman stroberi terdiri atas pangkal akar collum, batang akar corpus, ujung akar apeks, bulu akar pilus radicalis, dan tudung akar calyptras. Tanaman stroberi berakar tunggang radix primaria, akarnya terus tumbuh memanjang dan berukuran besar. Panjang akarnya mencapai 100 cm, namun akar tersebut hanya menembus lapisan tanah atas sedalam 15-45 cm, tergantung jenis dan kesuburan tanahnya Rahardi, 1999. Masa hidup tanaman stroberi bisa mencapai dua tahun. Stroberi dapat menghasilkan buah pada usia tanam empat hingga lima bulan. Setelah buah dipetik, tanaman Stroberi akan berbuah kembali dan dapat dipanen setelah lima belas hari kemudian. Saat peralihan musim hujan ke musim kemarau, tanaman akan mengalami penurunan produksi sekitar 30 Budiman, 2006 . Stroberi merupakan buah daerah sub tropik. Oleh karena itu, stroberi yang dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain : 1. Sweet Charlie asal Amerika Serikat. Varietas ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar dengan warna jingga sampai merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan Colletotrichum. 2. Oso Grande asal California. Varietas ini sekarang digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar, buahnya padat, tengahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Tristar asal Amerika Barat. Varietas ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red stele dan embun tepung. 4. Nyoho asal Jepang Selatan dan Korea. Secara umum, varietas ini memiliki penampilan buah sangat menarik, mengkilap, buah padat, sangat manis, sangat cocok untuk bahan baku kue. 5. Hokowaze asal Jepang Utara. Varietas ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat rentan terhadap serangan Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan penyakit embun tepung. 6. Rosa Linda asal Florida. Varietas ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas ini digunakan sebagai buah meja dan olahan. 7. Chandler asal California. Varietas ini telah ditanam secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus. Varietas- varietas tersebut telah banyak dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas dan Sukabumi Jawa Barat, Batu dan Situbondo Jawa Timur, Magelang dan Purbalingga Jawa Tengah, Bedugul Bali, dan Berastagi Sumatera Utara. Kurnia, 2005. Petani di Sumatera Utara Tanah Karo menanam jenis varietas sweet charlie dan oso grance yang sangat baik untuk buah segar. Stroberi ditanam di UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kebun tidak kalah menarik dengan menanamnya di pot. Ada beberapa hal harus yang dilakukan untuk penanaman stroberi, yaitu: 1. Pengolahan lahan. Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan kondisi fisik tanah yang baik bagi pertumbuhan awal tanaman. Pengolahan ini tergantung pada tanahnya, jenis tanah yang tidak gembut dibajak atau dicangkul sebanyak dua kali, sedangkan bila tanahnya cukup gembur maka pengolahan cukup dilakukan satu kali. Pengolahan tanah dilakukan 1 satu bulan sebelum penanaman, sehingga dapat memberikan waktu yang cukup bagi bahan organik terurai secara sempurna. Tanah yang sudah diolah kemudian dibuat menjadi bedengan berukuran panjang dan lebar tergantung kebutuhan dan kondisi lahan. Lubang tanam dibuat setelah petani selesai melakukan bedengan. Petani membuat beberapa lubang tanam yang mempunyai kedalaman 10 cm. Jarak antara baris dan lubang tanaman adalah 20- 30 cm, biasanya setiap bedengan dibuat 1-2 barisan lubang tanam Seomedi, 1997. 2. Pemberian Pupuk Pupuk adalah sumber nutrisi bagi tanaman, sumber nutrisi ini dapat berupa pupuk kimia seperti: NPK, Urea, dan KCL. Penggunaan pupuk kimia harus memperhatikan kondisi tanah, cuaca, dan harga pupuk. Penggunaan pupuk urea pada musim hujan sebagai sumber nitrogen sebaiknya dihindari dan menggantikannya dengan sumber nitrogen berbentuk nitrit seperti: NPK atau KNO3. Pupuk alami diberikan beberapa hari sebelum dilakukan penanaman, yaitu dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk kandang dapat dibuat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dari kotoran ternak babi, kambing, kelinci, kerbau, kuda, sapi, dan unggas Kurnia, 2005. 3. Pemberian Air Stroberi adalah tanaman yang tidak tahan kekeringan. Ciri umum tanaman yang mengalami kekeringan adalah dengan daunnya yang layu. Kekeringan dapat berpengaruh terhadap menurunnya produksi buah stroberi. Pengairan sebaiknya dilakukan secara rutin. Para petani stroberi di Tanah Karo melakukan penyiraman dengan cara manual yaitu dengan menggunakan gembor Kurnia, 2005. 4. Penanaman Bibit Ada beberapa sistem penanaman stroberi di kebun seperti: a. Sistem Baris Acak Stroberi dimulai dengan tanpa bedengan pada sistem ini tanaman stroberi ditanam dengan beberapa anakan yang muncul dari setiap sulur dan dibiarkan tumbuh tidak teratur. b. Sistem Pagar Sistem pagar sama seperti sistem baris acak, tetapi pertumbuhan anakan diatur sedemikian rupa sehingga sejajar dengan barisan tanaman induk. c. Sistem Baris Teratur Sistim baris teratur digunakan untuk varietas yang kurang dapat menghasilkan anakan. Tanaman induk ditanam pada jarak yang sudah diatur sampai dihasilkan anakan dari tanaman tersebut Soemadi, 1997. 5. Pemberian Mulsa Pemberian mulsa dianjurkan untuk menjaga kelembaban tanah. Mulsa yang diberikan berupa jerami atau plastik “polietilen”. Penggunaan mulsa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diperkirakan dapat mempertahankan kelembaban tanah dengan curah hujan sebanyak 5 cm. Tujuan pemberian mulsa adalah: a. Menjaga kelembaban tanah. b. Menjaga temperatur tanah pada tanah subtropis. c. Mencegah tumbuhnya gulma. d. Menjaga agar buah tetap bersih dan tidak langsung terletak di atas tanah. Soemadi, 1997. 6. Penyiangan Tanaman stroberi umumnya tidak tahan bersaing dengan gulma. Gulma bisa mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Penyiangan tanaman stroberi harus hati-hati agar tidak terlalu banyak mematahkan perakaran, sebab akar yang terluka terinfeksi oleh penyakit. Kegiatan ini harus dilakukan sesering mungkin agar tanaman dapat terhindar dari tanaman penganggu 7. Pemangkasan Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman yang daunnya terlalu rimbun atau terkena penyakit. Pemangkasan daun dilakukan agar tanaman efisien dalam melakukan suatu fotosintesis dan menghindari terjadi dehidrasi akibat laju transpirasi. Pemangkasan juga memudahkan dan pengamatan terhadap keadaan makanan secara keseluruhan serta meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Pemangkasan dilakukan secara teratur terutama melakukan dalam membuang daun-daun yang sudah tua atau busuk. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8. Pemberantasan Hama dan Penyakit Tanaman stroberi termasuk tanaman yang sering diserang hama dan penyakit. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit sering berdampak buruk karena dapat menggagalkan panen. Penyakit utama tanaman stroberi adalah cendawan yang kebanyakan menular dari tanah. Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan penyemprotan dengan pestisida. 9. Panen Tanaman buah stroberi dapat di panen setelah berumur 2-2,5 bulan. Tanaman buah stroberi yang dapat di panen memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Buah sudah agak kenyal. b.Kulit buah didominasi warna merah, merah kekuningan, hijau kemerahan atau kuning kemerahan. Petani melakukan pemanenan pada pagi hari sebelum buah terpengaruh udara panas, jika terlalu siang suhu udara yang panas akan merangsang laju metabolisme buah menjadi lebih cepat, sehingga mengurangi waktu simpan buah. Pemanenan dapat dilakukan dua kali seminggu atau setiap tiga hari Kurnia, 2005.

2.2. Lingkungan Stroberi