Lingkungan Stroberi TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

8. Pemberantasan Hama dan Penyakit Tanaman stroberi termasuk tanaman yang sering diserang hama dan penyakit. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit sering berdampak buruk karena dapat menggagalkan panen. Penyakit utama tanaman stroberi adalah cendawan yang kebanyakan menular dari tanah. Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan penyemprotan dengan pestisida. 9. Panen Tanaman buah stroberi dapat di panen setelah berumur 2-2,5 bulan. Tanaman buah stroberi yang dapat di panen memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Buah sudah agak kenyal. b.Kulit buah didominasi warna merah, merah kekuningan, hijau kemerahan atau kuning kemerahan. Petani melakukan pemanenan pada pagi hari sebelum buah terpengaruh udara panas, jika terlalu siang suhu udara yang panas akan merangsang laju metabolisme buah menjadi lebih cepat, sehingga mengurangi waktu simpan buah. Pemanenan dapat dilakukan dua kali seminggu atau setiap tiga hari Kurnia, 2005.

2.2. Lingkungan Stroberi

Lingkungan tanaman stroberi membutuhkan temperatur rendah, pembudidayaan di Indonesia harus dilakukan di dataran tinggi, seperti Lembang, Cianjur, Cipanas, Sukabumi Jawa Barat, Karo Sumatera Utara, Bedugul Bali, Jawa Tengah, seperti Tawangmangu, Batu adalah daerah sentra pertanian membudidayakan stroberi. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk saat ini, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA wilayah tersebut adalah wilayah sebagai sentra penanaman stroberi di Indonesia Budiman, 2006. Suhu yang cukup dingin di malam hari dibutuhkan untuk memicu proses inisiasi bunga, sedangkan di siang hari tanaman stroberi, membutuhkan cukup cahaya matahari untuk proses fotosintensis dan pematangan buah Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600- 700 mmtahun dengan lama penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan yaitu sekitar 8–10 jam setiap harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17- 20°C dengan kelembaban udara antara 80-90 Gunawan, 1996. Tempat yang cocok untuk bertanam stroberi adalah lahan berpasir yang mengandung tanah liat, subur dan gembur, serta mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara yang baik. Derajat keasaman tanah pH tanah yang ideal untuk budidaya stroberi adalah sekitar 6.5-7.0 dengan ketinggian tempat sekitar 1000-1.300 mdpl Budiman, 2006. Ketinggian tempat dari permukaan laut juga sangat menentukan pembungaan tanaman. Tanaman berbuah yang ditanam di dataran rendah berbunga lebih awal dibandingkan dengan yang ditanam pada dataran tinggi. Faktor lingkungan akan mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tanaman. Semua proses fisiologi akan dipengaruhi oleh suhu dan beberapa proses akan tergantung dari cahaya. Suhu optimum diperlukan tanaman agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Suhu yang terlalu tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan akan dapat mengakibatkan kematian bagi tanaman, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA demikian juga sebaliknya suhu yang terlalu rendah. Sedangkan cahaya merupakan sumber tenaga bagi tanaman Budiman, 2006. Kondisi lingkungan tempat tanaman dapat mempengaruhi rasa dan aroma buah stroberi, walaupun hal ini dipengaruhi oleh sifat genetik tanamannya. Varietas stroberi yang tumbuh pada malam harinya akan mempunyai rasa lebih enak dibandingkan yang tumbuh di bawah udara berawan. Lembab dan panas malam hari Kurnia, 2005.

2.3. Landasan Teori