viii
belum semua masyarakat mendapatkan pelayanan prima dari para Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Barusjahe.
3. Pada butir 3 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 17,64 pegawai menjawab sangat setuju, 61,76 pegawai menjawab setuju,
20,58 pegawai menjawab kurang setuju, 0 pegawai menjawab tidak setuju dan 0 pegawai menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas
responden menyatakan setuju, hal ini menjelaskan bahwa pegawai Kantor Camat Barusjahe mampu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang
sudah ditentukan. 4. Pada butir 4 Saya terpacu untuk meningkatkan kinerja dengan adanya
penilaian kinerja 2,94 pegawai menjawab sangat setuju, 50 pegawai menjawab setuju, 26,47 pegawai menjawab kurang setuju, 14,70
pegawai menjawab tidak setuju dan 5,88 pegawai menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas responden menyatakan setuju, hal ini
menunjukkan Pegawai lebih berpacu untuk meningkatkan kinerjanya dalam hal pekerjaan sehari-hari dengan diadakannya penilaian kinerja
oleh atasan masing-masing.
4.3. Analisis
Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresinya
adalah sebagai berikut.
ix
Tabel 4.5 Regresi Linier Sederhana
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa model persamaan regresi sederhana pada penelitian ini adalah Y= 5.918 + 0.265X + e, dimana pendidikan dan pelatihan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Hal itu dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana berikut ini:
1. Konstanta bernilai 5.918 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel pendidikan dan pelatihan maka kinerja pegawai akan tetap ada sebesar 5.918.
2. Pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Barusjahe. Hal ini terlihat dari signifikan
0.017 dibawah lebih kecil dari 0.05.
1 Uji t
Uji t pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pendidikan dan pelatihan X terhadap
variabel kinerja pegawai Y. Uji t dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.918
3.414 1.733
.093 Pendidikan_dan_
Pelatihan .265
.105 .408
2.525 .017
a. Dependent Variable: Kinerja_pegawai
x
a H0 : b1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan
dan pelatihan X terhadap variabel kinerja pegawai Y. b Ha : b1
≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan dan
pelatihan X terhadap variabel kinerja pegawai Y. c T
tabel
diperoleh dengan derajat bebas = n – k n = jumlah sampel yaitu 34 responden Pegawai Negeri Sipil di Kantor
Camat Barusjahe Kab. Karo k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 variabel 1 variabel bebas dan 1
variabel terikat, df = n – k = 34 – 2 = 32 Uji-t yang digunakan adalah uji satu arah dengan
α = 0,05. Maka t
tabel
d H0 diterima jika t
hitung
t
tabel
dan Ha diterima jika t
hitung
t
tabel.
0.05 32 adalah 1.694
Output uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji t
hitung
Sumber: Hasil Penelitian 2012 data diolah Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.918
3.414 1.733
.093 Pendidikan_dan_
Pelatihan .265
.105 .408
2.525 .017
a. Dependent Variable: Kinerja_pegawai
xi
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai t
hitung
variabel pendidikan dan pelatihan 2.525 sedangkan t
tabel
bernilai 1.694. Hal ini berarti t
hitung
t
tabel
yaitu 2.525 1.694. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
pendidikan dan pelatihan secara uji t uji parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Kantor Camat Barusjahe Kab. Karo.
2 Koefisien determinan R
2
Determinan R
2
ini digunakan untuk melihat berapa besar variabel bebas independent variable mampu menjelaskan variabel terikat dependent variable.
Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel pendidikan dan pelatihan mempengaruhi variabel kinerja pegawai Kantor
Camat Barusjahe Kab. Karo. Besarnya nilai koefisien determinan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Indentifikasi Determinan
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 16, Januari 2012
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat: a. Nilai R sebesar 0.408 sama dengan 40.8 yang menunjukkan bahwa hubungan
antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Barusjahe Kab. Karo cukup erat.
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.408
a
.166 .140
1.91342 a. Predictors: Constant, Pendidikan_dan_Pelatihan
xii
b. Nilai R square angka korelasi atau r yang dikuadratkan sebesar 0.166. R square disebut juga sebagai identifikasi determinasi. Besarnya nilai
identifikasi determinasi 0.166 atau sama dengan 16.6. Nilai tersebut berarti bahwa sebesar 16.6 kinerja pegawai Y Kantor Camat Barusjahe Kab. Karo
dapat dijelaskan oleh pendidikan dan pelatihan. Serta sisanya 83.4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini,
seperti: motivasi, gaji dan tunjangan, pengalaman dan teknologi. Pendidikan dan pelatihan pada Kantor Camat Barusjahe Kab. Karo
memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai. Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meningkatnya kinerja pegawai Kantor Camat Barusjahe Kab. Karo.
4.4. Pembahasan