Gangguan Pada SSA dan Cara Mengatasinya Alat – alat Bahan – bahan

2.7.3 Gangguan Pada SSA dan Cara Mengatasinya

Gangguan nyata pada SSA adalah seringkali didapatkan suatu harga yang tidak sesuai dengan konsentrasi sampel yang ditentukan. Penyebab dari gangguan ini adalah faktor matriks sampel, faktor kimia adanya gangguan molekuler yang bersifat radiasi. Sampel dalam bentuk molekul karena disosiasi yang tidak sempurna akan cenderung mengabsorpsi radiasi dari sumber radiasi. Demikian juga terjadinya ionisasi atom akan menjadi sumber kesalahan pada SSA oleh karena spectrum radiasi oleh ion jauh berbeda dengan spectrum absorpsi atom netral yang memang akan ditentukan. Ada beberapa usaha untuk mengurangi gangguan kimia pada SSA yaitu dengan jalan : 1. Menaikkan temperatur nyala agar mempermudah penguraian untuk itu dipakai gas pembakar campuran C 2 H 2 + N 2 O yang memberikan nyala dengan temperatur yang tinggi. 2. Menambahkan elemen pengikat gugus atom penyangga, sehingga terikat kuat akan tetapi atom yang ditentukan bebas sebagai atom netral. Misalnya penentuan logam yang terikat sebagai garam, dengan penambahan logam yang lainnya akan terjadi ikatan lebih kuat dengan anion pengganggu. 3. Pengeluaran unsur pengganggu dari matriks sampel dengan cara eksitasi Mulja, M.,1995. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat – alat

- Timbangan Elektrik Chyo Electronic Balance - Blender Philip - Beaker Gelas Pyrex 2 L - Beaker Glass Pyrex 100 ml - Gelas Ukur Pyrex 100 ml - Erlenmeyer Pyrex 250 ml - Pipet Tetes - Kertas Saring - Oven - Desikator - Sampel cup - Pipet Volum Pyrex 5 ml - Pipet Volum Pyrex 10 ml - Pipet Volum Pyrex 20 ml - Pipet Volum Pyrex 50 ml - Magnetik Bar - Spatula - Corong Pyrex - Labu ukur Pyrex 1000 ml - Labu ukur Pyrex 100 ml - Labu ukur Pyrex 50 ml - Spektrofotometer Serapan Atom Shimandzu AA 630

3.1.2 Bahan – bahan

- Kepiting - NaOH p.a E.Merck - HCl p.a E.Merck - H 2 SO 4 pekat p.a E.Merck - CH 3 COOH glacial p.a E.Merck - Asam pospat 85 p.a E.Merck - Aquades - Bentonit - Larutan standar Fe 1000 mgl p.a E.Merck

3.2 Prosedur Penelitian

3.2.1 Pembuatan Larutan Pereaksi

Dokumen yang terkait

Penyediaan Dan Karakterisasi Kitosan Glutaraldehide Sebagai Adsorben Untuk Menentukan Kadar Ion Logam CU Dengan SSA (Spektrofotometri Serapan Atom)

2 62 59

Pengaruh Biosorpsi Rumput Laut (Sargassum) Setelah Dilapisi Kitosan Sebagai Adsorben Untuk Menyerap Ion Logam Kadmium (Cd2+)

2 53 57

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006

10 108 45

Pembuatan Kitosan CuO Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe), Zink (Zn) Dan Kromium (Cr) Dengan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 3

Pembuatan Kitosan CuO Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe), Zink (Zn) Dan Kromium (Cr) Dengan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Pembuatan Kitosan CuO Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe), Zink (Zn) Dan Kromium (Cr) Dengan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Kitosan 2.1.1 Kitin - Penggunaan Bentonit Setelah Dilapisi Kitosan Sebagai Adsorben Untuk Menyerap Ion Logam Besi (Fe) Dengan Metoda Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH DILAPISI KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM BESI (Fe) DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI WINNY WULANDARI 100822002

0 1 11