BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bentonit mempunyai kemampuan daya koloid yang kuat, bila bercampur dengan air maka dapat mengembang. Lempung bentonit sangat menarik untuk diteliti karena
lempung ini mempunyai struktur berlapis dengan kemampuan mengembang dan memiliki kation – kation yang dapat ditukarkan. Lempung bentonit sangat berguna
untuk adsorpsi sehingga dapat digunakan sebagai adsorben.
Selain bentonit, kitosan pun telah banyak dimanfaatkan sebagai adsorben. Kitosan merupakan polimer dengan kelimpahan terbesar setelah selulosa. Pada
umumnya kitosan dapat diperoleh dari cangkang kepiting atau udang. Pemanfaatan kitosan yang cukup luas dalam proses adsorpsi disebabkan karena adanya gugus
amina dan hidroksil, yang menyebabkan kitosan mempunyai reaktifitas kimia yang tinggi dan menyebakan sifat polielektrolit kation sehingga berperan sebgai penukar
ion dan dapat berperan sebagai adsorben dalam mengadsorpsi logam berat.
Optimalisasi pemanfaatan bentonit sebagai adsorben dapat dilakukan melalui modifikasi dengan cara imobilisasi kitosan pada bentonit. Imobilisasi kitosan terhadap
bentonit bertujuan untuk memperkaya situs aktif adsorben sehingga dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi. Hasil imobilisasi kitosan terhadap bentonit akan
menghasilkan adsorben kitosan – bentonit. Kitosan – bentonit memiliki kinerja yang baik sebagai adsorben untuk pestisida diazinon Permanasari, 2010.
Nurlamba 2010, telah memodifikasi bentonit dengan kitosan untuk mengkaji kinetika adsorpsi kitosan terhadap bentonit dan adsorpsi diazinon terhadap adsorben
kitosan-bentonit untuk mengurangi pestisida dalam air minum.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh penggunaan bentonit setelah dilapisi kitosan sebagai adsorben untuk menyerap ion
logam besi Fe.
1.2 Permasalahan
Bagaimana pengaruh bentonit setelah dilapisi kitosan terhadap penyerapan ion logam Besi Fe
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini pemasalahan dibatasi pada : Penentuan kadar ion logam Besi Fe sebelum dan sesudah penggunaan bentonit alam
teraktivasi H
2
SO
4
1,2 M, kitosan dan bentonit setelah dilapisi kitosan.
1.4 Tujuan Penelitian