- Besi murni merupakan logam berwarna abu – abu
- Fase = padat
- Massa jenis sekitar suhu kamar = 7,86 gcm³
- Massa jenis cair pada titik lebur = 6,98 gcm³
- Titik lebur = 1811 K 1538 °C, 2800 °F
- Titik didih = 3134 K 2861 °C, 5182 °F
- Kalor peleburan = 13,81 kJmol
- Kalor penguapan = 340 kJmol
-
Kapasitas kalor = 25 °C 25,10 Jmol·K
http:id.wikipedia.orgwikiBesi Diakses tanggal 14 November 2011
Jarang terdapat besi komersil yang murni. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida,fosfida, dan sulfida dari besi serta sedikit grafit.Besi
memiliki 2 muatan yaitu Fe
2+
dan Fe
3+
. Ion besi II dapat mudah dioksidasikan menjadi ion besi III, maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Dalam suasana netral
atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi II. Maka larutan besi II harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agak lama
Vogel, 1990.
2.6.1 Toksisitas Besi
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3- 5 gr di dalam tubuh manusia dewasa. Mineral mikro terdapt dalam
jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan dan reproduksi. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di
dalam tubuh : sebagai alat angkut oksigen dari paru – paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di
dalam jaringan tubuh Almatsier, S.2003.
2.7 Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometer serapan atom adalah metoda pengukuran kuantitatif suatu unsur yang terdapat dalam suatu cuplikan berdasarkan penerapan cahaya pada panjang
gelombang tertentu oleh atom – atom bentuk gas dalam keadaan dasar. Telah lama ahli kimia menggunakan pancaran radiasi oleh atom yang dieksitasikan dalam suatu
nyala sebagai alat analisi. Fraksi atom – atom yang tereksitasi berubah secara eksponensial dengan temperature. Teknik ini digunakan untuk penetapan sejumlah
unsur, kebanyakan logam dan sampel yang sangat beraneka ragam Walsh, 1955.
2.7.1 Prinsip dan Dasar Teori
Spektrofotometer serapan atom didasarkan pada bahwa atom – atom pada suatu unsur dapat mengabsorpsi energi sinar pada panjang gelombang tertentu. Banyak energi
sinar yang di absorpsi berbanding lurus dengan jumlah atom – atom unsur yang mengadsorpsi. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif
dan neutron berupa partikel netral, di mana inti atom dikelilingi oleh elektron – elektron bermuatan negatif pada tingkat energi yang berbeda – beda. Jika energi
diabsorpsi oleh atom, maka elektron yang berada di kulit terluar electron valensi akan tereksitasi dan bergerak dari keadaan dasar atau tingkat energi yang terendah ke
keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang terendah. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron ke tingkat energi tertentu dikenal sebagai
potensial eksitasi untuk tingkat energi tersebut Clark,D.V, 1979.
2.7.2 Instrumentasi