Tipe Emulsi Sediaan Penentuan Mutu Fisik Sediaan 1. Homogenitas Sedíaan

Hasil penentuan pH sediaan pada saat sediaan selesai di buat, didapatkan bahwa pH dari formula A: 7,17 ; formula B: 7,4 ; formula C: 7,5 ; formula D: 7,53 ; formula E: 7,63 ; formula F: 7,57 ; formula G: 7,6 ; formula H: 7,47 ; formula I: 7,53 ; formula J: 7,57 ; formula K: 7,6 ; formula L: 7,63 ; formula M: 7,67. Hasil penentuan pH sediaan setelah penyimpanan 12 minggu, didapatkan bahwa pH dari formula A: 7,2 ; formula B: 7,37 ; formula C: 7,43 ; formula D: 7,47 ; formula E: 7,53 ; formula F: 7,5 ; formula G: 7,57 ; formula H: 7,4 ; formula I: 7,43 ; formula J: 7,5 ; formula K: 7,57 ; formula L: 7,6 ; formula M: 7,63. Menurut Balsam 1972, pH untuk sediaan krim tangan dan badan adalah 5- 8, sehingga formula diatas memenuhi syarat pH untuk krim tangan dan tidak mengiritasi kulit. Namun selama penyimpanan selama 12 minggu sediaan krim mengalami penurunan pH. Hal ini disebabkan karena pengaruh reaksi hidrolisis yang terjadi dalam sediaan krim.

3.1.4. Tipe Emulsi Sediaan

Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sedíaan dengan menggunakan biru metil adalah: Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Data Penentuan Tipe Emulsi Sediaan No Formula Kelarutan Biru Metil Pada Sediaan Ya Tidak 1. A √ - 2. B √ - 3. C √ - 4. D √ - 5. E √ - 6. F √ - 7. G √ - 8. H √ - 9. I √ - 10. J √ - 11. K √ - 12. L √ - 13. M √ - Keterangan : Formula A : Blanko dasar krim tanpa sampel Formula B : Konsentrasi minyak zaitun 2 Formula C : Konsentrasi minyak zaitun 4 Formula D : Konsentrasi minyak zaitun 6 Formula E : Konsentrasi minyak zaitun 8 Formula F : Konsentrasi minyak zaitun 10 Formula G : Konsentrasi minyak zaitun 12 Formula H : Konsentrasi gliserol 2 Formula I : Konsentrasi gliserol 4 Formula J : Konsentrasi gliserol 6 Formula K : Konsentrasi gliserol 8 Formula L : Konsentrasi gliserol 10 Formula M : Konsentrasi gliserol 12 Menurut Ditjen POM 1985, penentuan tipe emulsi suatu sediaan dapat dilakukan dengan menggunakan biru metil bila diaduk biru metil terlarut sempurna maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji tipe emulsi yang dapat dilihat pada tabel 5 diatas, formula krim dengan konsentrasi gliserol dan minyak zaitun 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 juga blanko menunjukkan biru metil dapat larut dalam krim tersebut. Dengan demikian larutnya biru metil pada sediaan tersebut membuktikan bahwa sediaan krim yang dibuat mempunyai tipe emulsi ma. 3.3 Data Uji Daya Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan Tabel 7. Data Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan NO Pernyataan Sukarelawan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 Kemerahan pada kulit - - - - - - - - - - - - 2 Gatal pada kulit - - - - - - - - - - - - 3 Kulit menjadi kasar - - - - - - - - - - - - Keterangan : + : Terjadi iritasi - : Tidak terjadi iritasi Menurut Wasitaatmadja 1997, uji kulit yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya efek samping pada kulit, dengan memakai kosmetika dibagian bawah lengan atau dibelakang telinga dan dibiarkan selama 24 jam. Dari data tabel Universitas Sumatera Utara diatas, ternyata tidak terlihat adanya efek samping berupa kemerahan, gatal atau pengkasaran pada kulit yang ditimbulkan oleh sediaan.

3.4 Kemampuan Sediaan Untuk Mengurangi Penguapan Air Dari Kulit