2. Kosmetik pelembab berdasarkan gliserol atau humektan sejenis.
Preparat jenis ini akan mongering di permukaan kulit, membentuk lapisan yang bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan
mempertahankannya dipermukaan kulit. Preparat ini membuat kulit Nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum korneum
kulit Tranggono dan Latifah, 2007.
2.6. Bahan-Bahan Sediaan Krim Pelembab
Bahan-bahan yang digunakan mencakup emolien, zat sawar, zat humektan, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna Ditjen POM, 1985.
a. Emolien
Zat yang paling penting untuk bahan pelembut kulit adalah turunan dari lanolin dan derivatnya, hidrokarbon, asam lemak, lemak alkohol.
b. Zat sawar
Bahan-bahan yang biasa yang digunakan adalah paraffin wax, asam stearat. c.
Humektan Humektan adalah suatu zat yang dapat mengontrol perubahan kelembaban
diantara produk dan udara, baik didalam kulit maupun diluar kulit.Biasanya bahan yang digunakan adalah gliserin yang mampu menarik air dari udara
dan menahan air agar tidak menguap. d.
Zat pengemulsi Zat pengemulsi adalah bahan yang memungkinkan tercampurnya semua
bahan-bahan secara merata homogen, misalnya gliseril monostearat, trietanolamin Wasitaatmadja, 1997.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengawet
Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetika dalam jangka waktu selama mungkin agar dapat digunakan lebih lama. Pengawet dapat
bersifat antikuman sehingga menangkal terjadinya tengik oleh aktivitas mikroba sehingga kosmetika menjadi stabil. Selain itu juga dapat bersifat
antioksidan yang dapat menangkal terjadinya oksidasi Wasitaatmadja, 1997. f.
Parfum Pemilihan parfum yang digunakan pada sediaan krim biasanya didasarkan
atas nilai keindahan, tetapi sudah pasti jika wangi yang ditimbulkan dari parfum menambah daya tarik dari konsumen untuk memilih produk yang
ditawarkan produsen Lachman, 1994.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PERCOBAAN
2.1 Alat-Alat yang Digunakan
Neraca listrik , pH meter , mikroskop, lumpang, stamfer, objek gelas, alat- alat gelas, tutup pot plastik, kain kasa, penangas air, batang pengaduk, spatel, pot
plastik, cawan porselin.
2.2 Bahan-Bahan yang Digunakan
Setil alkohol, lanolin, paraffin cair, asam stearat, gliserol, metil paraben, TEA, air suling, minyak zaitun, silika gel.
2.3 Sukarelawan
Sukarelawan yang dijadikan panel pada uji iritasi berjumlah 12 orang dan penentuan kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit
berjumlah 6 orang dengan kriteria sebagai berikut Ditjen POM, 1985 : 1. Wanita berbadan sehat
2. Usia antara 20-30 tahun 3. Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi
4. Bersedia menjadi sukarelawan
2.4 Prosedur Kerja 2.4.1 Formula Dasar Krim Balsam, M.S.,1972.
Setil alkohol 2
Lanolin 1
Paraffin cair 2
Asam stearat 13
Universitas Sumatera Utara