Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Diare dan Pencegahan Dehidrasi pada Anak di TK Methodist-2 Medan Tahun 2013

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Josephine Gloriana

Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 8 Juni 1992

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Kalimantan No.18E Medan

Riwayat Pendidikan : 1. TK Methodist 3 Medan 1996 2. SD Methodist 2 Medan 1998 3. SMP Methodist 2 Medan 2004 4. SMA Methodist 2 Medan 2007

Riwayat Pelatihan: : 1. Seminar dan Workshop Basic Life Support dan Traumatologi

2. Seminar dan Workshop Terapi Cairan dan Manajemen Luka

3. Seminar “Memelihara Kesehatan Reproduksi Sejak Dini”


(2)

1. Menurut ibu, apa yang dimaksud dengan diare?

a. penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besar 2 kali per hari dengan konsistensi lunak/cair

b. penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali per hari dengan konsistensi lunak/cair

c. jika anak buang air besar dengan konsistensi lunak 1 kali

2. Menurut Ibu, apa yang sebaiknya dilakukan pertama kali untuk penanganan anak saat diare?

a. biarkan sampai berhenti b. segera bawa ke pukesmas

atau dokter

c. berikan cairan tambahan pada anak

3. Bagaimana cara memberikan makanan pada anak yang sedang diare?

a. Beri makanan seperti biasa

b. Menghentikan pemberian makan dan hanya diberikan cairan

c. beri makanan yang lunak, perlahan (sedikit demi sedikit) namun sering

4. Jika anak diare dan muntah, apakah anak tetap diberikan makan?

a. hentikan pemberian makan b. tetap memberikan makanan

dalam jumlah sedikit tapi sering

c. hanya diberikan cairan 5. Menurut Ibu, manakah tanda

bahwa anak kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) ?

a. anak buang air kecil lebih sering

b. anak tampak lemas, haus dan tidak mau bermain c. anak merasa lapar

6. Apa yang ibu berikan saat anak ibu mengalami diare?

a. oralit KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DAN PENCEGAHAN DEHIDRASI PADA ANAK DI TK METHODIST-2 MEDAN TAHUN 2013

Nama :

Umur : tahun

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :


(3)

b. obat penghenti diare

c. tidak diberikan apa-apa, diare berhenti sendiri 7. Kapan oralit perlu diberikan?

a. segera bila anak diare, sampai berhenti

b. jika anak menunjukkan gejala dehidrasi

c. pada saat anak menderita diare, dan diberikan hanya satu kali

8. Kalau anak ibu muntah saat diberi oralit, apakah pemberian oralit perlu diteruskan?

a. hentikan pemberian oralit dan tidak perlu dilanjutkan b. tetap berikan dengan

jumlah lebih banyak

c. hentikan sejenak, kemudian lanjutkan pemberian secara perlahan

9. Menurut Ibu, cairan apa saja yang dapat digunakan saat tidak ada oralit?

a. Larutan gula garam b. Air tajin

c. semua benar

10.Bagaimana cara membuat larutan gula garam?

a. satu sendok teh gula pasir dan seperempat sendok teh garam dapur dilarutkan dalam air satu gelas.

b. satu sendok teh gula pasir dan satu sendok teh garam dapur dilarutkan dalam air satu gelas.

c. satu sendok teh garam dapur dan seperempat teh

gula pasir dilarutkan air satu gelas kecil.

11.Saat anak diare, kapan

sebaiknya antibiotik digunakan?

a. selama anak diare sampai berhenti

b. hanya saat anak menjadi demam

c. hanya jika diresepkan oleh dokter

12.Apa ibu memberikan obat penghenti diare (seperti: Enterostop, Diapet, dll) saat anak Ibu diare?

a. ya b. tidak

13.Apakah anak ibu dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum makan?

a. Ya b. Tidak

14.Menurut ibu, manakah yang merupakan upaya untuk mencegah diare pada anak?

a. cuci tangan pakai sabun b. imunisasi


(4)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai penelitian ini maka dengan ini menyatakan SETUJU / TIDAK SETUJU* untuk menjadi responden dan menjawab pertanyaan yang tertera pada kuesioner untuk disertakan kedalam data penelitian yang berjudul GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DAN PENCEGAHAN DEHIDRASI PADA ANAK DI TK METHODIST-2 MEDAN TAHUN 2013

Medan, ___________2013 Yang membuat pernyataan,


(5)

(6)

(7)

No U Peker jaan Pendidik an P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 1 0 P 1 1 P 1 2 P1 3 P1 4 Skor Tota l

r1 29 wiras

wasta Sarjana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 r2 31

wiras

wasta Sarjana 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 r3 32 PNS Diploma 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 10 r4 20 IRT SD 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 r5 28 PNS Diploma 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11 r6 26 IRT Diploma 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 r7 30 PNS SMA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 r8 28 IRT SMA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 10 r9 35

wiras

wasta Sarjana 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 r10 29 IRT SMP 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 r11 29

wiras

wasta Sarjana 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

r12 35 wiras

wasta Sarjana 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 r13 32 IRT Diploma 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 r14 30 IRT Diploma 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 r15 30 IRT SMA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 11 r16 34 IRT Sarjana 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 r17 24 IRT SMP 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 8 r18 26 IRT SMA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11 r19 35 PNS Sarjana 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12

r20 31 wiras

wasta Sarjana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 r21 29

wiras

wasta Diploma 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11

r22 24 wiras

wasta SMA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11 r23 25 IRT SMP 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9 r24 28 IRT Diploma 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 r25 28 IRT Diploma 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11 r26 27 IRT Diploma 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11 r27 27 IRT SMA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10

r28 30 wiras

wasta Diploma 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11

r29 38 wiras wasta

Pasca


(8)

r30 32 IRT SMA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10 r31 24 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 10 r32 30 IRT SMA 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 r33 30 IRT Diploma 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

r34 32 wiras

wasta Diploma 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 10

r35 27 wiras

wasta Diploma 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 r36 31

wiras

wasta SMA 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 r37 28 IRT SMA 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 10 r38 28 IRT SMA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10 r39 29 IRT Diploma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 12

r40 27 wiras

wasta Diploma 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 r41 28 IRT SMP 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 9 r42 28 IRT SMA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10 r43 29 IRT SMA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

r44 28 wiras

wasta SMA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 10

r45 24 wiras

wasta SMA 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 r46 24 IRT SMP 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9 r47 28 IRT Diploma 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 r48 29 IRT Diploma 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 11 r49 28

wiras

wasta SMA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11

r50 25 wiras

wasta SMP 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 9

r51 23 wiras

wasta SMP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9 r52 33 PNS Sarjana 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 r53 29 IRT SMA 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 r54 24 IRT SD 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 7 r55 28 IRT SMP 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 10 r56 32

wiras

wasta Diploma 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 11 r57 35 IRT Diploma 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 r58 25 IRT SMP 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 10 r59 22 IRT SMA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 r60 21 IRT SMP 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 9


(9)

r61 27 IRT SMP 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 r62 25 IRT SMA 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 r63 24 IRT SMP 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 9

r64 22 wiras

wasta SMA 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 9 r65 25 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 10 r66 29 IRT Diploma 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 r67 22 IRT SMP 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 9 r68 24 IRT SMA 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 10 r69 31 IRT Diploma 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 12 r70 23 IRT SD 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 8 r71 30 IRT SMA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11

r72 20 wiras

wasta SMP 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 8 r73 37 PNS Sarjana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 r74 35 PNS Sarjana 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 r75 31

wiras

wasta Sarjana 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 r76 27 IRT SMA 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 r77 31 IRT Sarjana 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

r78 35 wiras

wasta Sarjana 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 r79 26 PNS Diploma 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 r80 25 PNS Diploma 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 r81 21 IRT SMA 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 r82 27 IRT SMA 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 9 r83 26 IRT SMA 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10 r84 29 IRT SMA 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10

r85 28 wiras

wasta Diploma 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 r86 28

wiras

wasta SMA 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10

r87 24 wiras

wasta SMA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 10

r88 29 wiras

wasta Diploma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12 r89 35 IRT Sarjana 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 r90 30 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11 r91 30 IRT Diploma 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 r92 29 IRT Diploma 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12


(10)

r93 25 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10 r94 25

wiras

wasta Diploma 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

r95 28 wiras

wasta Diploma 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11

r96 29 wiras

wasta Diploma 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 r97 24 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 r98 31 IRT Diploma 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10 r99 24 IRT SMA 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 r100 25 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11


(11)

LAMPIRAN

Output Data Hasil Penelitian Frequencies

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tamat SD 3 3.0 3.0 3.0

tamat SMP 14 14.0 14.0 17.0

tamat SMA 36 36.0 36.0 53.0

tamat Diploma 31 31.0 31.0 84.0

tamat Sarjana 15 15.0 15.0 99.0

tamat Pasca Sarjana 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Statistics

Pendidikan Umur

N Valid 100 100


(12)

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-23 tahun 9 9.0 9.0 9.0

24-27 tahun 31 31.0 31.0 40.0

28-31 tahun 44 44.0 44.0 84.0

32-35 tahun 14 14.0 14.0 98.0

36-39 tahun 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Frequencies

Statistics Pekerjaan

N Valid 100

Missing 0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid IRT 60 60.0 60.0 60.0

PNS 9 9.0 9.0 69.0

wiraswasta 31 31.0 31.0 100.0


(13)

Statistics TingkatSkor

N Valid 100

Missing 0

TingkatSkor

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 23 23.0 23.0 23.0

Sedang 77 77.0 77.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 23 23.0 23.0 23.0

benar 77 77.0 77.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 N Valid 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(14)

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 24 24.0 24.0 24.0

benar 76 76.0 76.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 23 23.0 23.0 23.0

benar 77 77.0 77.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 23 23.0 23.0 23.0

benar 77 77.0 77.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 24 24.0 24.0 24.0

benar 76 76.0 76.0 100.0


(15)

p6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 23 23.0 23.0 23.0

benar 77 77.0 77.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 26 26.0 26.0 26.0

benar 74 74.0 74.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 25 25.0 25.0 25.0

benar 75 75.0 75.0 100.0


(16)

p9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 24 24.0 24.0 24.0

benar 76 76.0 76.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 25 25.0 25.0 25.0

benar 75 75.0 75.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 24 24.0 24.0 24.0

benar 76 76.0 76.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 26 26.0 26.0 26.0

benar 74 74.0 74.0 100.0


(17)

p13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 23 23.0 23.0 23.0

benar 77 77.0 77.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 25 25.0 25.0 25.0

benar 75 75.0 75.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Pengetahuan * Pekerjaan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0% Pengetahuan * UmurIbu 100 100.0% 0 .0% 100 100.0% Pengetahuan * Pendidikan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%


(18)

Pengetahuan * Pekerjaan Crosstabulation Pekerjaan

Total IRT PNS wiraswasta

Pengetahuan Sedang Count 51 5 21 77

% of Total 51.0% 5.0% 21.0% 77.0%

Tinggi Count 9 4 10 23

% of Total 9.0% 4.0% 10.0% 23.0%

Total Count 60 9 31 100

% of Total 60.0% 9.0% 31.0% 100.0%

TingkatPengetahuan * UmurIbu Crosstabulation UmurIbu

Total

1 2 3 4 5

Pengetahuan Sedang Count 9 30 33 5 0 77

% of Total 9.0% 30.0% 33.0% 5.0% .0% 77.0%

Tinggi Count 0 1 11 9 2 23

% of Total .0% 1.0% 11.0% 9.0% 2.0% 23.0%

Total Count 9 31 44 14 2 100


(19)

TingkatPengetahuan * Pendidikan Crosstabulation Pendidikan

Total SD SMP SMA

Diplo

ma Sarjana

Pasca Sarja

na

Pengetahuan Sedang Count 3 14 36 23 1 0 77 % of Total 3.0 % 14.0 % 36.0 % 23.0 %

1.0% .0% 77.0%

Tinggi Count 0 0 0 8 14 1 23

% of Total

.0% .0% .0% 8.0% 14.0% 1.0% 23.0%

Total Count 3 14 36 31 15 1 100

% of Total 3.0 % 14.0 % 36.0 % 31.0 %

15.0% 1.0% 100.0 %


(20)

rata-rata jawaban benar yang diberikan responden adalah sebagai berikut: ∑b=

n b1+b2+b3+....bn

=

14

77%+76%+77%+77%+76%+77%+74%+75%+76%+75%+76%+74%+77%+75%

= 14

1062

=75,86 %

rata-rata jawaban yang salah yang diberikan responden adalah sebagai berikut :

∑s =

n

s1+s2+s3+....sn

=

14

23%+24%+23%+23%+24%+23%+26%+25%+24%+25%+24%+26%+23%+25%

= 14

338


(21)

Deskripsi Data Penelitian

No Skor No Skor No Skor No Skor

1 12 26 11 51 9 76 10

2 11 27 10 52 13 77 12

3 10 28 11 53 11 78 12

4 6 29 14 54 7 79 11

5 11 30 10 55 10 80 11

6 11 31 10 56 11 81 10

7 10 32 11 57 12 82 9

8 10 33 11 58 10 83 10

9 13 34 10 59 11 84 10

10 9 35 11 60 9 85 11

11 12 36 10 61 11 86 10

12 13 37 10 62 10 87 10

13 11 38 10 63 9 88 12

14 10 39 12 64 9 89 13

15 11 40 10 65 10 90 11

16 12 41 9 66 11 91 12

17 8 42 10 67 9 92 12

18 11 43 11 68 10 93 10

19 12 44 10 69 12 94 12

20 12 45 11 70 8 95 11

21 11 46 9 71 11 96 10

22 11 47 12 72 8 97 11

23 9 48 11 73 13 98 10

24 11 49 11 74 12 99 11

25 11 50 9 75 12 100 11


(22)

Data validasi N

o U Pddkn Pkrjan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 12

1 3 1 4 Sko r 1 27 Sarjana wiraswasta 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 2 29 Sarjana wiraswasta 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 6 3 25 Diploma wiraswasta 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 4 4 27 Diploma wiraswasta 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 5 20 SMP IRT 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 4 6 28 SMA IRT 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4 7 27 SMA IRT 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 8 29 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 8 9 25 SMA IRT 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 5 10 30 SMA wiraswasta 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 10 11 29 SMA wiraswasta 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 8 12 26 SMP IRT 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 5 13 27 SMA wiraswasta 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 7 14 28 SMA wiraswasta 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 15 20 SD IRT 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16 25 SD IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11

17 30 IRT 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 8

18 31 SMA IRT 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 19 27 SMA wiraswasta 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10 20 30 SMP wiraswasta 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 21 27 SMA wiraswasta 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 22 23 SMA IRT 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 5 23 29 SMA IRT 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 6 24 28 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 25 27 SMA IRT 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 26 23 SMP IRT 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 27 26 SMP IRT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 28 27

Pasca

Sarjana wiraswasta 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 29 28

Pasca

Sarjana wiraswasta 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 30 26 Diploma wiraswasta 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12


(23)

Variabel Nomor Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Skor Alpha Cronbach

Status

Pengetahuan 1 0.490 Valid 0.736 Reliabel

2 0.283 Valid Reliabel

3 0.507 Valid Reliabel

4 0.338 Valid Reliabel

5 0569 Valid Reliabel

6 0.428 Valid Reliabel

7 0.558 Valid Reliabel

8 0.451 Valid Reliabel

9 0.464 Valid Reliabel

10 0.528 Valid Reliabel

11 0.507 Valid Reliabel

12 0.531 Valid Reliabel

13 0.553 Valid Reliabel


(24)

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, M., Ibrahim, M.I.M. & Shankar, P.R., 2011. A survey of mothers' knowledge about childhood diarrhoea and its management among a marginalised community of Morang, Nepal. Australasian Medical Journal.

Assiddiqi, M.H., 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Universitas Sumatera Utara.

Cairncross, S. et al., 2010. Water, Sanitation and Hygiene for the prevention of diarrhoea. International Jurnal of Epidemiology, 39.

Depkes, 2011. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. [Online] Available

at:

Depkes, 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan : Lintas Diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Jawetz, Melnick & Adelberg, 2008. Mikrobiologi Kedokteran. In Mikrobiologi Kedokteran. 23rd ed. EGC.

Kadim, M., Soenarto, Y. & Hegar, B., 2011. Epidemiology of Rotavirus diarrhea in children under five : A hospital-based surveillance in Jakarta. Paediatrica Indonesiana, 51(3), pp.138-43.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Situasi Diare di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.


(26)

MacDonald, S.E., Moralejo, M.N. & Matthews, M.K., 2007. Maternal Understanding of diarrhoea-related dehydration and its influence on ORS use in Indonesia. Asia Pac J Public Health, 19(1):34-9.

Nelson, W.E., 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. In S.A. Wahab, ed. Nelson Textbook of Pediatrics. 15th ed. Jakarta: EGC.

Nelson, K.E., 2006. Diarrhea Among Young Children in an Industrialized Country. Epidemiology, 17(1), p.6.

Nelson, E., Bresee, J.S. & Parashar, U.D., 2008. Rotavirus epidemiology : The Asian Rotavirus Surveillance Network. Elsevier, 26, pp.3192-96.

Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rev ed. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Othero, D.M. et al., 2008. Home Management of Diarrhea among Underfives in a Rural community in Kenya : Household Perception and Practices. East African Journal of Public Health, 5(3).

Parashar, U.D., Gibson, C.J. & Bresee, J.S., 2006. Rotavirus and Severe Childhood Diarrhea. Emerging Infectious Diseases, 12(2), pp.304-06.

Sastroasmoro, S., 2011. Pemilihan Subyek Penelitian. Dalam : Sastroasmoro,S., dan Ismael, S. 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Keempat. Jakarta: Sagung Seto, 88-103

Soenarto, Y., Aman, A.T. & Bakri, A., 2009. Burden of Severe Rotavirus Diarrhea in Indonesia. The Journal of infectious Diseases, 200, pp.188-94.

Suraatmadja, S., 2010. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Kapita Selekta. Wahyuni, A.S., 2007. Statistika Kedokteran.


(27)

Walker, F.C. & Black, R.E., 2010. Zinc for the treatment of fiarrhoea : effect on diarrhoea morbidity, mortality and incidence of future episodes. International Journal of Epidemiology, 39, pp.163-69.

Walker, C.F., Sack, D. & Black, R.E., 2010. Etiology of Diarrhea in Older Children, Adolescents and Adults : A Systematic Review. PLoS Neglected Tropical Diseases, 4(8).

WHO, 2002. World Health Organization. [Online] Available a WHO, 2005. The Treatment of Diarrhoea : a manual for physicians and other senior health workers. 4.

WHO, 2009. Diarrhoea : Why children are still dying and what can be done. p.10.

WHO, 2009. World Health Organization. [Online] Available a 3 June 2013].

Widowati, T., Bakrie, A. & Nirwati, H., 2012. Surveillance of Rotavirus Diarrhea. Paediatrica Indonesiana, 52(1), pp.22-27.


(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

3.2Definisi Operasional

• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui tentang diare : definisi, gejala, penanganan pencegahan dehidrasi, pencegahan diare.

Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Hasil Pengukuran :

- ฀Baik , jika skor jawaban responden >75% (skor 12-14) - ฀Sedang, jika skor jawaban responden 40-75% (skor 6-11) - ฀Kurang, jika skor jawaban responden <40% (skor 0-5) Skala pengukuran : ordinal

Pengetahuan ibu

Diare

Pencegahan Dehidrasi


(29)

BAB 4

METODE PENELITIAN

1.1Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif.Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak, dalam jangka waktu tertentu yang memiliki tujuan utama untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak.

1.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di TK Methodist-2 Medan. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena populasi penelitian dapat dijangkau oleh peneliti.Disamping itu di lingkungan sekolah tersebut terdapat beberapa penjual jajanan dan juga terdapat tempat pembuangan sampah terbuka yang dapat menjadi faktor resiko penyebab diare pada anak.Pengumpulan data dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2013, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data.

1.3Populasi dan Sampel 1.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh subjek yang mempunyai karakteristik tertentu (Sastroasmoro, 2011).Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Methodist-2 Medan yang berjumlah 400 orang.


(30)

Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik consecutive sampling.Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan

terpenuhi.(Sastroasmoro, 2011).

1.3.3 Besar Sampel

Menurut Wahyuni (2007), besar sampel untuk data proporsi adalah :

� = �.�

21

2 �. (1− �)

(� −1).�2 +�21−�

2 �. (1− �)

dimana :

n = besar sampel N = jumlah di populasi

�� = nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95% = 1,96)

d = kesalahan(absolut) yang dapat ditolerir, biasanya 5% atau 10%

p = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui proporsinya, ditetapkan 50%(0,5)

�= �.�

21

2 �. (1− �)

(� −1).�2 +�21−�

2 �. (1− �)

� = 400. 1,96

2 . 0,5 . 0,5

399. 0,12 + 1,962 . 0,5 . 0,5

� = 400 . 3,84 . 0,25 3,99 + 3,84 . 0,25


(31)

�= 384 4,95

�= ��,�� ≈ �� jumlah sampel minimal = 78 orang 1.4Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari subjek penelitian.Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada ibu-ibu yang anaknya bersekolah di TK Methodist-2 Medan.

1.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji validitas dan reliabilitas.Untuk itu kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba “trial” di lapangan.Responden yang digunakan sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat di mana penelitian tersebut harus dilaksanakan. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. (Notoatmodjo, 2010)

Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan yang mencakup tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak.Telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas


(32)

terhadap kuesioner tersebut dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden di YP.Winfield Jalan Bandar Baru No.4.Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan valid dan reliabel sehingga dapat dilanjutkan ke lahan penelitian.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Nomor

Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Skor Alpha Cronbach

Status

Pengetahuan 1 0.490 Valid 0.736 Reliabel

2 0.283 Valid Reliabel

3 0.507 Valid Reliabel

4 0.338 Valid Reliabel

5 0569 Valid Reliabel

6 0.428 Valid Reliabel

7 0.558 Valid Reliabel

8 0.451 Valid Reliabel

9 0.464 Valid Reliabel

10 0.528 Valid Reliabel

11 0.507 Valid Reliabel

12 0.531 Valid Reliabel

13 0.553 Valid Reliabel

14 0.445 Valid Reliabel

1.5Pengolahan dan Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah dengan memakai bantuan program Statistic Package for Social Science (SPSS). Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan.Tahap pertama editing peneliti memeriksa kuesioner yang telah diisi, apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya. Tahap kedua coding, setelah diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengodean atau coding , yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.Tahap ketiga entry, jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam software komputer. Yang paling sering digunakan adalah program SPSS.Tahap keempat cleansing, setelah data dimasukkan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya


(33)

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Wahyuni, 2007).Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

TK Methodist-2 terletak di Jalan M.H.Thamrin No.96 Medan, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota. Gedung TK Methodist-2 diresmikan pada tanggal 19 Oktober 2003. Sekolah TK Methodist-2 ini memiliki 19 ruang kelas , 1 ruang aula, 1 perpustakaan dan kolam bermain anak-anak. Jumlah siswa/siswi TK tahun 2013 sebanyak 400 orang.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Methodist-2 Medan tahun 2013.Dengan metode consecutive sampling, diperoleh 100 orang yang menjadi sampel dalam penelitian ini.Karakteristik responden dibagi menurut umur, pendidikan dan pekerjaan.Data mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel yang ada di bawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur (tahun) Frekuensi(orang) Persentase (%)

20-23 tahun 9 9.0


(34)

28-31 tahun 44 44.0

32-35 tahun 14 14.0

36-39 tahun 2 2.0

Total 100 100

Dari Tabel 5.1 tentang distribusi responden berdasarkan umur diketahui bahwa mayoritas responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah kelompok usia 28-31 tahun (44%) dan minoritas adalah kelompok usia 36-39 tahun (2%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%)

SD 3 3.0

SMP 14 14.0

SMA 36 36.0

Diploma 31 31.0

Sarjana 15 15.0

PascaSarjana 1 1.0

Total 100 100.0

Dari Tabel 5.2 tentang distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden pada penelitian ini adalah SMA (36%) dan minoritas adalah Pasca Sarjana (1%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase (%)

IRT 60 60.0

PNS 9 9.0

Wiraswasta 31 31.0

Total 100 100.0

Dari Tabel 5.3 tentang distribusi responden berdasarkan pekerjaannya, didapatkan mayoritas responden bekerja sebagai IRT atau ibu rumah tangga (60%) dan minoritas responden bekerja sebagai PNS (9%).


(35)

5.1.3 Pengetahuan Responden

Pada penelitian ini, pengetahuan ibu dinilai berdasarkan 14 pertanyaan yang mencakup tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak.Sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan dimana didapati 14 pertanyaan tersebut valid dan reliable.Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden dapat dilihat pada Tabel 5.4 di bawah ini.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Pengetahuan Responden tiap Pertanyaan

No Pertanyaan

Benar (Skor 1)

Salah (Skor 0)

n % n %

1 Definisi Diare 77 77 23 23

2 Penanganan awal diare 76 76 24 24

3 Cara pemberian makan pada anak diare 77 77 23 23 4 Pemberian makan pada anak muntah 77 77 23 23

5 Tanda dehidrasi 76 76 24 24

6 Penanganan pada anak diare 77 77 23 23

7 Pemberian oralit 74 74 26 26

8 Pemberian oralit pada anak muntah 75 75 25 25

9 Cairan pengganti 76 76 24 24

10 Cara membuat larutan gula garam 75 75 25 25 11 Pemberian antibiotic pada anak diare 76 76 24 24 12 Pemberian obat penghenti diare 74 74 26 26

13 Kebiasaan mencuci tangan 77 77 23 23

14 Pencegahan diare pada anak 75 75 25 25


(36)

Berdasarkan Tabel 5.4 pertanyaan yang paling banyak dijawab responden dengan jawaban benar adalah pertanyaan nomor 1, 3, 4, 6 dan 13. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh responden adalah pertanyaan nomor 7 dan 12 yaitu kapan oralit perlu diberikan sebanyak 26 responden (26%) dan apakah ibu memberikan obat penghenti diare pada anak yang menderita diare sebanyak 26 responden (26%). Rata-rata jawaban benar yang diberikan responden adalah sebesar 75.86% dan rata-rata jawaban salah yang diberikan responden adalah sebesar 24.14%. Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang, dan kurang. Seorang responden dikatakan berpengetahuan baik jika mendapat skor 12-14, berpengetahuan sedang jika mendapat skor 6-11 dan berpengetahuan kurang jika mendapat skor dibawah 5. Berdasarkan data atau hasil yang diperoleh dengan kuesioner, tingkat pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan diare pada anak di TK Methodist-2 Medan dapat dikategorikan sebagai pengetahuan sedang yaitu sebesar 77% (Tabel 5.5).

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pengetahuan Frekuensi (orang) Persentase (%)

Baik 23 23.0

Sedang Kurang

77 -

77.0 -

Total 100 100.0

Dari Tabel 5.5 dapat dilihat tidak ada tingkat pengetahuan dengan kategori kurang, sedangkan tingkat pengetahuan yang dikategorikan sedang adalah sebesar 77% dan pengetahuan baik sebesar 23%.


(37)

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur dan Pengetahuan Tingkat

Pengetahuan

Total Sedang Tinggi

UmurIbu 20-23 tahun n 9 0 9

% 9.0 .0 9.0

24-27 tahun n 30 1 31

% 30.0 1.0 31.0

28-31 tahun n 33 11 44

% 33.0 11.0 44.0

32-35 tahun n 5 9 14

% 5.0 9.0 14.0

36-39 tahun n 0 2 2

% .0 2.0 2.0

Total n 77 23 100

% 77.0 23.0 100.0

Dari Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan sedang (77%) mayoritas berumur 28-31 tahun (33%) dan responden yang berpengetahuan baik (23%) mayoritas berumur 28-31 tahun.(11%).

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan

Total Sedang Tinggi

Pendidikan SD n 3 0 3

% 3.0 .0 3.0

SMP n 14 0 14

% 14.0 .0 14.0

SMA n 36 0 36

% 36.0 .0 36.0


(38)

% 23.0 8.0 31.0

Sarjana n 1 14 15

% 1.0 14.0 15.0

Pasca Sarjana n 0 1 1

% .0 1.0 1.0

Total n 77 23 100

% 77.0 23.0 100.0

Dari Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan sedang (77%) mayoritas memiliki pendidikan SMA (36%) dan responden yang berpengetahuan baik (23%) mayoritas memiliki pendidikan Sarjana (14%).

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan

Total Sedang Tinggi

Pekerjaan IRT n 51 9 60

% 51.0 9.0 60.0

PNS n 5 4 9

% 5.0 4.0 9.0

Wiraswasta n 21 10 31

% 21.0 10.0 31.0

Total n 77 23 100

% 77.0 23.0 100.0

Dari Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan sedang (77%) mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga (51%) dan responden yang berpengetahuan baik (23%) mayoritas bekerja sebagai wiraswasta (10%).

5.2 Pembahasan

Dari 14 pertanyaan tentang diare dan pencegahan dehidrasi, rata-rata responden dapat menjawab dengan benar (75.86%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan dapat dikategorikan sebagai pengetahuan sedang yaitu sebanyak 77


(39)

responden (77%) dan pengetahuan baik sebanyak 23 orang (23%). Selain itu diketahui bahwa responden yang mengikuti penelitian ini mayoritas berusia 28-31 tahun (44%), mayoritas responden berpendidikan SMA (36%) dan berdasarkan pekerjaannya, mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (60%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Assiddiqi (2009) tentang pengetahuan ibu terhadap penanganan diare pada balita di Kelurahan Padang Bulan, dimana mayoritas respondennya berpendidikan SMA (36%), bekerja sebagai ibu rumah tangga (61.4%) dan responden dikategorikan dalam pengetahuan sedang (66.7%). Menurut asumsi peneliti, hal ini dikarenakan wawasan pengetahuan orang yang hidup di perkotaan lebih luas karena dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, rasa ingin tahu yang tinggi, kesadaran terhadap kesehatan dan akses ke pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan sedang adalah responden yang berumur 28-31 tahun (33%).Hal ini mungkin disebabkan karena semakin tua umur seseorang, semakin banyak informasi dan semakin banyak pengalaman yang didapatkan sehingga berpengaruh pada pengetahuan seseorang.Mayoritas responden yang berpengetahuan sedang memiliki pendidikan SMA (36%) dan mayoritas responden yang berpengetahuan baik memiliki pendidikan Sarjana (14%).Hal ini diasumsikan karena semakin tinggi pendidikan seseorang, pengetahuan semakin baik sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Selain itu, juga diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan sedang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (51%), hal ini mungkin disebabkan karena ibu yang tidak bekerja lebih sering mengurus anak-anak dan lebih memperhatikan kesehatan anak sehingga meningkatkan rasa ingin tahu ibu terhadap berbagai informasi yang berhubungan dengan kesehatan anak. Sedangkan responden yang berpengetahuan baik mayoritas bekerja sebagai wiraswasta (10%). Hal ini mungkin disebabkan ibu yang bekerja di luar rumah atau di kantor lebih aktif mencari informasi melalui internet dan media lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat


(40)

Notoadmodjo (2010), yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman, umur, tingkat pendidikan, keyakinan, sumber informasi, penghasilan dan sosial budaya.


(41)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang dipaparkan, maka dapat disimpulkan :

1. Berdasarkan karakteristik responden, mayoritas responden berada dalam kelompok umur 28-31 tahun (44%), berdasarkan pendidikannya mayoritas responden berpendidikan SMA (36%), dan berdasarkan pekerjaannya mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (60%).

2. Berdasarkan tingkat pengetahuan, didapatkan pengetahuan sedang sebanyak 77 responden (77%), pengetahuan baik sebanyak 23 responden (23%) dan tidak didapatkan pengetahuan kurang.

3. Dari 100 orang responden, diperoleh 77 responden (77%) yang berpengetahuan sedang. Dari responden yang berpengetahuan sedang (77%), 33 responden (33%) diantaranya berumur 28-31 tahun, 36 responden (36%) berpendidikan SMA dan 51 responden (51%) memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

4. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden, pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasidapatdikategorikan sebagai pengetahuan sedang (77%)

5.

6.2Saran Penelitian :


(42)

1. Kepada ibu, untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi, maka masih perlu dilakukan peningkatan melalui ceramah, penyuluhan, atau cara lain.

2. Kepada pihak sekolah, walaupun pengetahuan ibu dalam kategori sedang, namun masih perlu dilakukan upaya pencegahan diare seperti mengajari anak-anak untuk mencuci tangan dengan sabu dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat disempurnakan lagi dengan sampel yang lebih banyak dan meneliti dengan variabel lain seperti sikap, tindakan dan perilaku.


(43)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Pengetahuan merupakan respons mental seseorang dalam hubungannya objek tertentu yang disadari sebagai ‘ada’ atau terjadi.Pengetahuan dapat salah atau keliru, karena bila suatu pengetahuan salah atau keliru, tidak dapat dianggap sebagai pengetahuan.

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a.Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. b.Umur

Daya ingat seseorang dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu mengingat atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

c. Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat memperluas wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akanmempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

d. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan


(44)

seseorang , baik keyakinan itu bersifat positif atau negatif. e.Sumber informasi

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik maka pengetahuan seseorang akan meningkat. Sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku.

f. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

g. Sosial budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokan

menjadi dua, yakni :

a. Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah 1. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalahmelalui cara coba coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila


(45)

tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Sampai sekarang metode ini masih sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum tahu atau tidak mengetahui suatu cara tertentu yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi.Metode ini telah banyak jasanya, terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

2. Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada tahun 1926 dan juga ditemukannya kina sebagai obat penyembuhan penyakit malaria.

3. Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.Kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip inilah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya.

4. Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.Oleh karena itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai


(46)

upaya memperoleh pengetahuan.Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

5. Cara Akal Sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya,atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. 6. Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

7. Kebenaran secara Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sisitematis.Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.


(47)

8. Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang.Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

9. Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indera.Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

10. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan- pernyataan umum yang ke khusus.Aristoteles (384-322SM) mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara yang disebut “silogisme”.Silogisme ini merupakan suatu deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik.

b. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah.Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology).Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Mula-mula ia mengadakan


(48)

pengamatan terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian pengamatannya dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Kemudian metode ini dilanjutkan oleh Deobold van Dallen.Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yakni : (Notoatmodjo, 2010)

1. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

2. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

3. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

2.2Diare 2.2.1 Definisi

Diare adalah pengeluaran tinja dengan konsistensi lunak ataupun cair sebanyak 3x/hari atau lebih. Diare merupakan suatu simptom adanya infeksi pada saluran pencernaan, yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri virus, dan parasit.(WHO, 2013)

2.2.2 Klasifikasi

Klasifikasi diare pada anak menurut WHO :

a. Acute watery diarrhea : termasuk kolera dan berhubungan dengan kehilangan cairan dan dehidrasi yang signifikan pada penderita yang terinfeksi. Patogen penyebab diare jenis ini termasuk didalamnya V.cholerae, E.coli, dan juga Rotavirus.


(49)

b. Bloody diarrhea : disebut juga disentri, yang ditandai dengan darah pada feses. Disentri berhubungan dengan kerusakan pada usus dan hilangnya nutrisi pada penderita yang terinfeksi. Penyebab paling sering disentri adalah Shigella.

c. Persistent diarrhea : diare dengan atau tanpa darah yang berlangsung selama 14 hari. Kelompok yang rentan terhadap diare persisten ini adalah anak-anak kurang nutrisi dan anak-anak dengan AIDS, dan sebaliknya, diare jugan memperburuk keadaan mereka.

Berdasarkan lamanya, Suraatmaja (2005) membagi diare menjadi :

a. Diare akut : diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.

b. Diare kronik : diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dengan kehilangan berat badan atau berat badan tidak bertambah selama masa diare tersebut.

2.2.3 Etiologi

Diare dapat disebabkan oleh :

a. Bakteri ( Escherichia coli, Campylobacter, Shigella, Vibrio cholera, Salmonella, Bacterial food poisoning (Staphylococcus aureus, Bacillus cereus))

b. Virus ( Rotavirus, Calicivirus, Adenovirus)

c. Parasit :Cryptosporidium dan Giardia merupakan parasit yang dapat menyebabkan diare pada manusia. Ditransmisikan melalui air, terutama melalui kolam berenang, kolam bermain anak-anak , sungai dan lain sebagainya. Parasit ini menyebabkan Recreational Water Illnes (RWI). Yang paling sering dilaporkan adalah diare.(CDC)


(50)

2.2.4 Patogenesis

Berdasarkan patogenesisnya, diare dibagi atas (Suraatmaja, 2010 ; FKUI,1985) :

a. Diare akut

Adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam saluran pencernaan dan berhasil melewati asam lambung, kemudian berkembangbiak. Mikroorganisme tersebut membentuk toksin(endotoksin). Rangsangan pada mukosa usus menyebabkan terjadinya hiperperistaltik dan mengakibatkan diare.

b. Diare kronik

Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah infeksi bakteri, infeksi parasite, KKP (kekurangan kalori protein), dan gangguan imunologik.

Mekanisme terjadinya diare adalah (FK UI, 1985) : a. Gangguan osmotik

Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan peninggian tekanan osmotik dalam rongga usus yang menyebabkan terjadinya pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus.Isi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu pada dinding usus akan menyebabkan terjadinya peningkatan sekresi air dan elektrolit ke rongga usus, karena isi rongga usus banyak, sehingga merangsang usus untuk mengeluarkannya (diare)


(51)

c. Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik menyebabkan gangguan penyerapan makanan sehingga timbul diare.Sebaliknya jika peristaltik usus menurun, mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang dapat menyebabkan diare pula.

2.2.5 Patofisiologi

1. Kehilangan air (dehidrasi)

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) yang lebih banyak daripada pemasukan air (input) selama terjadi diare.Dehidrasi merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare bila tidak ditangani dengan cepat.

Dehidrasi ada 3 jenis (Nelson, 1996) :

a. Dehidrasi isonatremia : tidak ada perbedaan osmotik antara kedua sisi dinding sel sehingga volume cairan intraseluler tidak berubah. Kadar natrium serum 130-150 mEq/L.

b. Dehidrasi hiponatremik (Hipotonik) : kadar natrium dalam serum rendah sehingga cairan dari intraseluler berpindah ke ekstraseluler. Kadar natrium serum < 130 mEq/L.

c. Dehidrasi hipernatremik (Hipertonik) : kadar natrium dalam serum tinggi, sehingga cairan dari ekstraseluler berpindah ke intraseluler. Kadar natrium serum >150 mEq/L.

2. Gangguan asam-basa (metabolik asidosis)

Asidosis metabolik merupakan suatu keadaan dimana pH darah dibawah normal (pH darah normal 7,35-7,45). Disebabkan karena kehilangan cairan(basa) pada saat diare. Pernafasan Kuszmaull merupakan salah satu kompensasi tubuh untuk mempertahankan pH darah.Pernafasan bersifat cepat dan dalam.


(52)

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia dapat terjadi pada anak-anak yang menderita diare.Pada anak dengan gizi cukup/baik, hipoglikemia jarang terjadi, hipoglikemia lebih sering terjadi pada anak yang sebelumnya sudah menderita KKP (Kekurangan Kalori Protein).

4. Gangguan sirkulasi

Akibat diare yang disertai/dengan muntah dapat menyebabkan terjadinya gangguan sirkulasi darah berupa syok hipovolemik.Akibatnya adalah berkurangnya perfusi jaringan dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun hingga menyebabkan kematian.

5. Gangguan Gizi

Gangguan gizi diakibatkan karena keluarnya cairan yang berlebih karena diare dan muntah. Hal ini disebabkan :

a. Orang tua sering menghentikan pemberian makanan karena takut diare dan / atau muntah semakin bertambah hebat.

b. Pemberian susu tetap diteruskan tetapi diberikan dengan pengenceran dan pemberian susu encer ini terlalu lama.

Akibatnya terjadi penurunan berat badan dalam waktu yang singkat.

2.2.6 Gejala klinis

a. Bayi/anak menjadi cengeng dan gelisah b. Suhu badan meningkat

c. Nafsu makan berkurang atau tidak ada


(53)

e. Lecet di sekitar anus karena sering defekasi (tinja semakin asam karena banyaknya asam laktat yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus)

f. Muntah (sebelum/sesudah diare) g. Gejala dehidrasi

2.2.7 Diagnosis 1. Anamnesis

Tanyakan pada penderita atau keluarga mengenai riwayat perjalanan penyakit antara lain :

- Sudah berapa lama diare dialami? - Berapa kali sehari diarenya?

- Sewaktu defekasi berapa banyak?volumenya? - Warna dan bau tinja

- Buang air kecil (banyaknya, terakhir kali, dsb)

- Makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum terjadi diare - Apakah ada penderita diare di sekitar rumah?

- Riwayat imunisasi

- Berat badan sebelum sakit.

2. Pemeriksaan fisik

Yang dapat dilihat pada pemeriksaan fisik adalah manifestasi klinis dari diare seperti anak yang menjadi cengeng dan gelisah, suhu tubuh yang meningkat, lecet disekitar anus, dan dapat dinilai derajat dehidrasi pada anak dengan diare.


(54)

3. Pemeriksaan laboratorium - Pemeriksaan tinja

Makroskopik dan mikroskopik, biakan kuman, tes resistensi, pH dankadar gula jika diduga intoleransi laktosa.

- Pemeriksaan darah

Darah lengkap, pemeriksaan elektrolit, pH dan cadangan alkali, kadar ureum.

(FK UI, 1985 ; Suraatmaja, 2005 ; WGO, 2012 )

2.2.8 Penatalaksanaan 2.2.8.1 Penatalaksanaan Diare

Dasar pengobatan diare adalah : 1. Pemberian cairan (rehidrasi awal)

Untuk mencegah dehidrasi sebelum anak dibawa ke dokter / petugas kesehatan dapat diberikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang dll.

2. Dietetik ( pemberian makanan)

Anak-anak dengan diare harus tetap diberikan asupan nutrisi yang cukup untuk mencegah malnutrisi yang dapat memperburuk keadaan anak. ASI-makan tetap diberikan sesuai usia anak, dapat diberikan dengan porsi yang lebih kecil tapi sering.

3. Obat-obatan

Berdasarkan Tatalaksana yang dibuat oleh WHO dalam “The Treatment of Diarrhoea”, antimikroba hanya bermanfaat pada anak yang menderita diare berdarah(disentri) dan kolera. Sedangkan obat-obat anti-diare dan anti muntah tidak memberi manfaat yang praktis pada anak dengan diare akut atau diare persisten karena obat-obat ini tidak mencegah dehidrasi atau pun memperbaiki status gizi pada anak, padahal yang paling penting


(55)

dalam penatalaksanaan diare pada anak adalah mencegah dehidrasi dan memperbaiki status gizi anak.

Menurut Black (2003) dalam Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan (2011), pemberian Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya. Zinc berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan selama diare.

Program Lintas Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare) yang diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001 adalah untuk mengatasi penyakit diare di Indonesia.

Lima Langkah Tuntaskan Diare: 1. Berikan oralit

2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut 3. Teruskan ASI-makan

4. Berikan antibiotik secara selektif 5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga (Depkes, 2011)


(56)

2.2.8.2 Penatalaksanaan Dehidrasi

Dehidrasi adalah hilangnya cairan tubuh akibat air yang keluar dari tubuh lebih banyak dari cairan yang masuk.Penyebab mortalitas yang paling banyak adalah dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang dapat dilakukan mulai dari rumah tangga adalah dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, cara membuat oralit adalah dengan mencuci tangan terlebih dahulu kemudian menyediakan satu gelas air minum (200cc), masukkan satu bungkus oralit ke dalam air dan aduk oralit sampai larut; dan bila oralit tidak tersedia dapat diberikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran sudah oralit yang baru dengan osmolaritas yang rendah, yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah.Jika anak tidak bisa minum, segera dibawa ke sarana kesehatan.

Tabel 2.1 Penentuan derajat dehidrasi pada diare Gejala/derajat

dehidrasi Klasifikasi Dehidrasi

Tanpa dehidrasi Ringan-sedang Berat Keadaan

umum

Baik, sadar Gelisah Letargi/Tidak Sadar

Mata Normal Cekung Sangat Cekung

Rasa haus Minum biasa, tidak haus

Sangat haus Tidak bisa minum Turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat

lambat (≥ 2 detik) *Pembacaan tabel dari kanan ke kiri

*Kesimpulan derajat dehidrasi ditentukan bila dijumpai ≥2 gejala/tanda pada kolom yang sama


(57)

2.2.9 Pencegahan

- Penggunaan air bersih

Penularan kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui Fecal-Oral kuman tersebut dapat ditularkan bila masuk ke dalam mulut melalui makanan, minuman atau benda yang tercemar dengan tinja, misalnya jari- jari tangan, makanan yang wadah atau tempat makan- minum yang dicuci dengan air tercemar. Masyarakat dapat mengurangi risiko terhadap

serangan diare yaitu dengan menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah.

- Cuci tangan pakai sabun

Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare ( Menurunkan angka kejadian diare sebesar 47%).

- Imunisasi

Pemberian imunisasi campak pada bayi sangat penting untuk mencegah agar bayi tidak terkena penyakit campak.Anak yang sakit campak sering disertai diare, sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare.Oleh karena itu berilah imunisasi campak segera setelah bayi


(58)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali per hari disertai konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lender.Disebut diare akut jika terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat; jika diare berlanjut sampai 2 minggu atau lebih disebut diare kronik (Suraatmaja, 2010).

Menurut WHO (2013), diare biasanya merupakan suatu simptom yang menunjukkan adanya infeksi pada saluran pencernaan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus dan parasit.Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena angka mortalitas dan morbiditas-nya yang masih tinggi.Secara global, diare diperkirakan menyebabkan 2 juta kematian per tahun, sehingga menempati urutan ketiga penyebab kematian akibat infeksi di dunia.Kematian akibat diare paling banyak terjadi pada anak dibawah 5 tahun (WHO, 2009).

Dalam Riskesdas (2007), prevalensi diare di perkotaan sebesar 7,4% dan di perdesaan sebesar 10% namun diare dapat mengenai semua kelompok umur dan berbagai golongan sosial, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Jika dilihat per kelompok umur, prevalensi tertinggi terdeteksi pada pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7% dan menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia (25,2%) pada kelompok umur 1-4 tahun. Penyakit diare termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa.Faktor pengetahuan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian luar biasa diare (Depkes,2011).

Target dari Millennium Development Goals (MDG) 4 adalah untuk menurunkan angka mortalitas anak sebanyak 2/3 pada tahun 2015. Salah satunya


(59)

adalah dengan cara menurunkan mortalitas pada anak akibat diare. Sebenarnya diare dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang paling sederhana adalah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar dan lain sebagainya. Menurut UNICEF, cuci tangan merupakan hal yang sederhana namun dapat menyelamatkan ratusan ribu jiwa anak-anak setiap tahun di seluruh dunia. Keluarga berperan penting untuk mengajarkan anak-anak untuk membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh MacDonald (2007) ditemukan hanya 38% ibu di Indonesia yang dapat mengenali tanda dehidrasi pada anak. Penyebab mortalitas yang paling banyak adalah dehidrasi berat dan kehilangan cairan.Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat dan cepat..Penanganan pencegahan dehidrasi yang baik dimulai dari rumah, sehingga pengetahuan ibu mengenai pencegahan dehidrasi sangatlah penting.Yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan asupan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Makanan yang kurang bersih seperti jajanan di pinggir jalan, air yang tidak matang, tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan beberapa faktor resiko terjadinya diare pada anak. Faktor-faktor resiko tersebut tidak terlepas dari peranan keluarga khususnya ibu dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan makanan yang di konsumsi serta mengajarkan anak cara mencuci tangan yang benar.

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu menjadi hal yang harus diperhatikan dalam penanganan diare pada anak. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist 2 Medan yang berlokasi di Jl Thamrin 58 Medan tahun 2013.


(60)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan tahun 2013?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah : 1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak usia TK.

2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak.

2. Untuk mengetahui distribusi karakteristik usia, pendidikan dan pekerjaan ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Methodist-2 Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1. Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut mengenai diare dan pencegahan dehidrasi pada anak. 2. Hasil penelitian diharapkan berguna untuk meningkatkan promosi kesehatan


(61)

ABSTRAK

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari tiga kali per hari disertai konsistensi tinja yang lunak/cair.Diare merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas yang masih tinggi pada anak. Menurut WHO, secara global diare diperkirakan menyebabkan 2 juta kematian per tahun. Penyebab mortalitas yang paling banyak adalah dehidrasi berat dan kehilangan cairan, karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat.Sehingga pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi sangat penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah survey deskriptif.Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan metode simple random sampling dan diperoleh 100 orang ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Methodist-2 Medan.Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu berumur 28-31 tahun (44%), berpendidikan SMA (36%), dan memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (60%). Dari penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada pengetahuan responden yang kurang, pengetahuan sedang sebanyak 77 orang (77%) dan pengetahuan baik sebanyak 23 orang (23%).

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan berada pada kategori sedang (77%).Pengetahuan ibu sangat penting sehingga diharapkan pengetahuan ibu mengenai diare dan pencegahan dehidrasi pada anak dapat ditingkatkan lagi melalui penyuluhan kesehatan.


(62)

ABSTRACT

Diarrhea is the condition of having three or more loose or liquid stools per day. Diarrhea is the cause of high mortality and morbidity among children. According to WHO, globally diarrhea causes 2.000.000 death per year. The cause of mortality is dehydration and loosing fluid, therefore immediate handling is needed and knowledge of mothers about diarrhea and dehydration prevention is important.

The purpose of this survey is to know the knowledge of mother about diarrhea and dehydration prevention among the kindergarten students of Methodist-2.The research methodology used is descriptive survey. Subject of this study amounted to 100 mothers chosen by simple random sampling. Questionnaire is used as a tool to conduct the survey.

The result shows that majority of the mothers are within the age range of 28-31 (44 %), senior high school background (36 %) and housewives (60 %). The result also shows that 77 % of the mothers has fair knowledge and 23% with good knowledge.

As conclusion, the knowledge of mothers about diarrhea and dehydration prevention among the students at Methodist-2 kindergarten school are in the fair range of 77 %.Mothers knowledge about diarrhea and the prevention of dehydration are very important, so that it is necessary to enhanced mothers knowledge through health education.


(63)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DAN

PENCEGAHAN DEHIDRASI PADA ANAK DI TK METHODIST-2 MEDAN TAHUN 2013

Oleh :

JOSEPHINE GLORIANA

100100366

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(64)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DAN

PENCEGAHAN DEHIDRASI PADA ANAK DI TK METHODIST-2 MEDAN TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

JOSEPHINE GLORIANA

100100366

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(65)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Diare dan Pencegahan Dehidrasi pada Anak di TK Methodist-2 Medan Tahun 2013 Nama : Josephine Gloriana

NIM : 100100366

Pembimbing Penguji I

(dr. Hj. Feraluna Nasution, Sp.A) (dr. Andrina Y.M. Rambe, Sp.THT) NIP: 195803061983112001 NIP: 197106221997032001

Penguji II

(dr. Rina Amelia, MARS)

NIP: 197604202003122002

Medan, Januari 2014 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD – KGEH) NIP: 195402201980111001


(66)

ABSTRAK

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari tiga kali per hari disertai konsistensi tinja yang lunak/cair.Diare merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas yang masih tinggi pada anak. Menurut WHO, secara global diare diperkirakan menyebabkan 2 juta kematian per tahun. Penyebab mortalitas yang paling banyak adalah dehidrasi berat dan kehilangan cairan, karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat.Sehingga pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi sangat penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah survey deskriptif.Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan metode simple random sampling dan diperoleh 100 orang ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Methodist-2 Medan.Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu berumur 28-31 tahun (44%), berpendidikan SMA (36%), dan memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (60%). Dari penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada pengetahuan responden yang kurang, pengetahuan sedang sebanyak 77 orang (77%) dan pengetahuan baik sebanyak 23 orang (23%).

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan berada pada kategori sedang (77%).Pengetahuan ibu sangat penting sehingga diharapkan pengetahuan ibu mengenai diare dan pencegahan dehidrasi pada anak dapat ditingkatkan lagi melalui penyuluhan kesehatan.


(67)

ABSTRACT

Diarrhea is the condition of having three or more loose or liquid stools per day. Diarrhea is the cause of high mortality and morbidity among children. According to WHO, globally diarrhea causes 2.000.000 death per year. The cause of mortality is dehydration and loosing fluid, therefore immediate handling is needed and knowledge of mothers about diarrhea and dehydration prevention is important.

The purpose of this survey is to know the knowledge of mother about diarrhea and dehydration prevention among the kindergarten students of Methodist-2.The research methodology used is descriptive survey. Subject of this study amounted to 100 mothers chosen by simple random sampling. Questionnaire is used as a tool to conduct the survey.

The result shows that majority of the mothers are within the age range of 28-31 (44 %), senior high school background (36 %) and housewives (60 %). The result also shows that 77 % of the mothers has fair knowledge and 23% with good knowledge.

As conclusion, the knowledge of mothers about diarrhea and dehydration prevention among the students at Methodist-2 kindergarten school are in the fair range of 77 %.Mothers knowledge about diarrhea and the prevention of dehydration are very important, so that it is necessary to enhanced mothers knowledge through health education.


(68)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memeroleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Diare dan Pencegahan Dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan tahun 2013”.Dalam karya tulis ilmiah ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Rasa hormat dan terimakasih kepada kedua orangtua penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan studi saya di Fakultas Kedokteran ini.

2. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Feraluna Nasution, Sp.A, selaku dosen pembimbing saya yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam membimbing saya menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. dr. Rina Amelia, MARS dan dr. Andrina Y. M. Rambe, Sp.THT, selaku dosen penguji saya yang telah banyak membantu dan memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam penyelesaian penelitian ini.

5. dr. Sry Suryani , M.Kes selaku dosen penasehat akademik saya selama di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh ibu-ibu yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan Kepala Sekolah dan Guru Methodist-2 Medan, atas bantuan dan partisipasinya dalam proses pengambilan data penelitian ini.

7. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.


(69)

8. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak hal yang harus disempurnakan.Untuk itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, dan penulis berharap semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat diterima dan memberikan informasi serta sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Desember 2013 Penulis,


(70)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………... i

ABSTRAK………. ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN……….. x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 2

1.3 Tujuan Penelitian………. 3

1.4 Manfaat Penelitian………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan………. 4

2.2 Diare………. 9

2.2.1 Definisi……… 9

2.2.2 Klasifikasi………... 9

2.2.3 Etiologi……… 10

2.2.4 Patogenesis……….. 11

2.2.5 Patofisiologi……… 12

2.2.6 Gejala Klinis………... 13


(71)

2.2.8 Penatalaksanaan……….. 15

2.2.8.1 Penatalaksanaan Diare……….. 15

2.2.8.2 Penatalaksanaan Dehidrasi.……….. 17

2.2.9 Pencegahan……….. 18

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep……….. 19

3.2 Definisi Operasional……….. 19

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian……….. 20

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian……… 20

4.3 Populasi dan Sampel……….. 20

4.4 Metode Pengumpulan Data………... 22

4.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas……….. 22

4.5 Pengolahan dan Analisa Data……… 23

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian……….. 24

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 24

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden……….. 24

5.1.3 Pengetahuan Responden………... 26


(72)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan…..………..……… 31

6.2 Saran……….. 31

DAFTAR PUSTAKA 33


(73)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 23 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur 24 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan 25 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan 25 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Pengetahuan Responden

tiap Pertanyaan

26

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan 27 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur dan

Pengetahuan

28

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pengetahuan

28

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Pengetahuan


(74)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup 36

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 37

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Penelitian 39

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian 40

Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian 41

Lampiran 6 Data Induk 42

Lampiran 7 Output SPSS 46


(1)

8. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak hal yang harus disempurnakan.Untuk itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, dan penulis berharap semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat diterima dan memberikan informasi serta sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Desember 2013 Penulis,


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………... i

ABSTRAK………. ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN……….. x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 2

1.3 Tujuan Penelitian………. 3

1.4 Manfaat Penelitian………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan………. 4

2.2 Diare………. 9

2.2.1 Definisi……… 9

2.2.2 Klasifikasi………... 9


(3)

2.2.8 Penatalaksanaan……….. 15

2.2.8.1 Penatalaksanaan Diare……….. 15

2.2.8.2 Penatalaksanaan Dehidrasi.……….. 17

2.2.9 Pencegahan……….. 18

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep……….. 19

3.2 Definisi Operasional……….. 19

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian……….. 20

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian……… 20

4.3 Populasi dan Sampel……….. 20

4.4 Metode Pengumpulan Data………... 22

4.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas……….. 22

4.5 Pengolahan dan Analisa Data……… 23

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian……….. 24

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 24

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden……….. 24

5.1.3 Pengetahuan Responden………... 26


(4)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan…..………..……… 31

6.2 Saran……….. 31

DAFTAR PUSTAKA 33


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 23 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur 24 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan 25 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan 25 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Pengetahuan Responden

tiap Pertanyaan

26

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan 27 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur dan

Pengetahuan

28

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pengetahuan

28

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Pengetahuan


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup 36

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 37

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Penelitian 39

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian 40

Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian 41

Lampiran 6 Data Induk 42

Lampiran 7 Output SPSS 46