Jawa Tengah, Waspada Sumatera Utara, Bali Pos Bali. Surat kabar lokal, di antaranya adalah Bandung Pos Bandung-Jabar, Pos Kota Jakarta, Kedaulatan
Rakyat Jogyakarta. Surat kabar bentuk tabloid adalah Bintang, Citra, Nova, Wanita Indonesia, Bola, GO Gema Olahraga. Surat kabar berbahasa Inggris,
diantaranya The Jakarta Post Ardianto, 2004: 106-107.
BAB III METODOLOGI
III.1. Metodologi Penelitian III.1.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah kualitatif yang diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring infomasi, dari kondisi sewajarnya dalam
kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan masalah, baik dari sudut pandangan teoritis maupun praktis Nawawi, 1995: 209. Dalam penelitian
kualitatif ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu: 1 menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang
tuntas terhadap proses tersebut, 2 menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial itu. Berdasarkan tujuan kedua,
peneliti menggunakan analisis isi yang tujuan utamanya adalah mendeskripsikan karakteristik pesan yang ada dalam ranah publik dengan perantaraan teks Birowo,
2007: 146. Analisis isi content analysis merupakan teknik penelitian alternatif bagi
kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah pada sumber source
Universitas Sumatera Utara
maupun penerima pesan receiver.Pendekatan penelitian ini mengedepankan penyajian data secara terstruktur serta memberikan gambaran terinci tentang objek
penelitian berupa pesan komunikasi. Pesan itu sendiri jika mengacu pada Leeuwen dan Jewit dalam Birowo, 2004: 147 terdiri dari komponen: words,
actions, pictures, sehingga penelitian dengan teknik analisis isi sebenarnya memiliki wilayah yang luas untuk menggali problem-problem yang ada dalam
objek penelitian komunikasi. Analisis isi content analysis adalah teknik penelitian untuk membuat
inferensi-inferensi yang dapat ditiru replicable dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya.Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi
komunikasi.Dalam penelitian kualitatif, analisis isi ditekankan pada bagaimana peneliti melihat keajekan isi komunikasi secara kualitatif, pada bagaimana peneliti
memaknakan isi komunikasi, membaca simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi Bungin, 2008: 155.
Penggunaan analisis isi tidak berbeda dengan penelitian kualitatif lainnya.Hanya saja, karena teknik ini dapat digunakan pada pendekatan yang
berbeda baik kuantitatif maupun kualitatif, maka penggunaan analisis isi tergantung pada kedua pendekatan tersebut.Berelson dalam Birowo, 2004: 154
mengidentifikasi dua kategori secara umum dalam analisis isi, yaitu; subtance isi dari pesan dan form bagaimana pesan itu disampaikan.
Ada beberapa bentuk klasifikasi dalam analisis isi. Janis dalam Bungin, 2008: 157 menjelaskan klasifikasi sebagai berikut:
a. Analisis Isi Pragmatis, di mana klasifikasi dilakukan terhadap tanda
menurut sebab akibatnya yang mungkin terjadi.
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis Isi Semantik, dilakukan untuk mengklasifikasikan: tanda
menurut maknanya. Analisis ini terdiri dari tiga jenis sebagai berikut: 1
Analisis Penunjukan Designation Analysis, menggambarkan frekuensi seberapa objek tertentu orang, benda, kelompok atau
konsep dirujuk. Analisis model ini juga biasa disebut sebagai Analisis Isi Pokok Bahasan Subject-Matter Content Analysis.
2 Analisis Penyifatan Attributions Analysis, menggambarkan
frekuensi seberapa sering karakterisasi tertentu dirujuk. 3
Analisis Pernyataan Assertions Analysis, menggambarkan frekuensi seberapa sering objek tertentu dikarakteristikkan secara
khusus. Analisis ini secara kasar disebut Analisis Tematik. c.
Analisis Sarana Tanda sign-vehicle, dilakukan untuk mengklasifikasikan isi pesan melalui sifat psikofisik dari tanda atau
memahami teks dengan cara menghitung frekuensi berapa kali.
Dalam penelitian kualitatif, penggunaan analisis isi lebih banyak ditekankan pada bagaimana simbol-simbol yang ada pada komunikasi itu terbaca
dalam interaksi sosial, dan bagaimana simbol-simbol itu terbaca dan dianalisis oleh peneliti. Deskripsi yang diberikan para ahli tentang content analysis, selalu
menampilkan tiga syarat, yaitu: objektivitas, pendekatan sistematis dan generalisasi. Secara teknik content analysis mencakup upaya-upaya: klasifikasi
lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam klasifikasi dan menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat prediksi.
Universitas Sumatera Utara
Sementara penentuan unit analisis menurut Krippendorf dalam Birowo, 2004: 152-153 dapat memiliki 5 variasi yang berbeda-beda yaitu: physical,
syntactical, referential, propositional dan thematic units. Physicalunitsadalah teks-teks yang dipakai sebagai unit studi di surat kabar, majalah, buku-buku atau
program televisi. Syntactical units terdiri dari simbol-simbol individual kata- kata yang muncul. Referential units menghubungkan simbol pada suatu hal yang
dituju. Propositional units merupakan unit yang secara keseluruhan menunjukkan suatu kasus yang menjadi topik penelitian. Thematic units merupakan isi tema
dalam pesan yang diteliti. Ada banyak manfaat dalam penggunaan metode analisis isi. Menurut
Wimmer dan Dominick setidaknya ada lima manfaat yang dapat diidentifikasi, yaitu:
1. Menggambarkan Isi Komunikasi Describing Communication
Content. Yaitu mengungkap kecenderungan yang ada pada isi komunikasi, baik melalui media cetak maupun elektronik.
2. Menguji Hipotesis tentang Karakteristik Pesan Testing Hipothesis of
Messages Characteristics. Sejumlah peneliti analisis isi berusaha menghubungkan karakteristik tertentu dari komunikator sumber
dengan karakteristik pesan yang dihasilkan. 3.
Membandingkan Isi Media dengan Dunia Nyata Comparing Media Content to the “Real World”. Banyak analisis isi digunakan untuk
menguji apa yang ada di media dengan situasi aktual yang ada di kehidupan nyata.
Universitas Sumatera Utara
4. Memperkirakan Gambaran Kelompok Tertentu di Masyarakat
Assesing the Image of Particular Groups in Society. Sejumlah penelitian analisis isi telah memfokuskan dan mengungkap gambaran
media mengenai kelompok minoritas tertentu dengan meneliti masalah sosial tentang diskriminasi dan prasangka terhadap kelompok
minoritas, agama tertentu, etnik dan lain-lainnya. 5.
Mendukung Studi Efek Media Massa. Penggunaan analisis isi acapkali digunakan sebagai sarana untuk memulai penelitian efek media massa
Suyanto dan Sutinah, 2005: 127-129.
Analisis isi yang digunakan mengacu kepada metode EDFAT dalam dunia fotografi jurnalistik, yang diperkenalkan oleh “Walter Cronkite School of
Journalism and Telecommunication Arizona State University”.Metode EDFAT dipilih karena merupakan suatu kriteria yang digunakan dalam memilih aspek
spesial dari cerita, agar memperoleh gambar yang kuat.
III.2. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Harian Kompas.Harian Kompas berkantor pusat di Jl. Palmerah Selatan No. 22-28 Jakarta dan merupakan bagian dari
kelompok Kompas Gramedia. Selain itu, Harian Kompas juga dapat diakses melalui e-paper dengan konsep surat kabar digital. Selain itu, Harian Kompas
merupakan satu-satunya koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulations ABC.
Universitas Sumatera Utara
Ide awal penerbitan harian ini datang dari JenderalAhmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar
yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong 1920-1980 dan Jakob
Oetama.Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta
dari segala penjuru.Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai
penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi Minggunya malah mencapai 610.000
eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas dibagi menjadi
tiga halaman bagian, yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga
http:wikipedia.orgwikiKompas.
III.3. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah foto-foto selama terjadinya kerusuhan di Mesir sampai mundurnya Hosni Mubarak dari jabatannya
27 Januari-12 Februari 2011.Harian Kompas mulai menggunakan kamera digital sejak tahun 1997.Harian Kompas telah menjadi referensi khalayak yang dipercaya
sejak terbit pada tahun 1965. Harian Kompas termasuk ke dalam pers berkualitas
Universitas Sumatera Utara
quality newspaper, yaitu penerbitan pers yang memilih cara penyajian yang etis, moralis dan intelektual Amar, 1984 dalam Sumadiria, 2005: 39. Pers berkualitas
dikelola secara konseptual dan profesional.Materi laporan, ulasan dan tulisan berkualitas termasuk berat.
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a.
Dokumentasi Yaitu menghimpun data dari foto dokumetasi berita kerusuhan yang
terjadi di Mesir pada Harian Kompas tanggal 27 Januari-12 Februari 2011. b.
Penelitian Kepustakaan Library Research Yaitu penelitian yang digunakan dengan mengumpulkan data dan literatur
serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Dapat juga didapat dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar dan internet yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas. c.
Wawancara Mendalam Indepth Interviews Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data melalui wawancara secara
mendalam indepth interviews terhadap informan penelitian melalui tanya jawab secara langsung face to face dan berpedoman pada alat yang
disebut dengan daftar pertanyaan interview guide.
III.5. Teknik Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995: 263. Menurut
Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan, memilih-milihnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Penelitian ini menggunakan Analisis Satu Variabel Univariate
Analysis.Analisis univariat atau yang biasa dikenal dengan analisis tabel frekuensi merupakan analisis terhadap satu variabel, yang dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran karakteristik suatu variabel. Analisis satu variabel ini sangat penting, karena itu tabel frekuensi
hendaknya dibuat untuk semua variabel penelitian, meskipun tabel-tabel tersebut tidak semuanya dibuat dalam laporan penelitian. Akan tetapi, tabel frekuensi ini
dibuat sebagai bahan dasar untuk analisis selanjutnya baik bagi peneliti sendiri maupun untuk orang lain yang ingin menggunakan data penelitian tersebut.
Tabel frekuensi tersebut mempunyai beberapa fungsi yang dapat membantu peneliti, fungsi-fungsi tersebut antara lain untuk:
1. Mengecek konsistensi responden atas pertanyaan yang satu dengan
pertanyaan yang lain – terutama pertanyaan-pertanyaan untuk menyaring responden.
2. Mendapatkan deskripsi ciri atau karakteristik atas dasar analisis satu
variabel tertentu. 3.
Mempelajari distribusi variabel-variabel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4. Menentukan klasifikasi yang paling baik untuk tabulasi silang
Singarimbun dan Effendy dalam Suyanto, 2005: 105-106.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN