Media Massa Surat Kabar

Dalam dunia fotografi jurnalistik dikenal metode Entire Detail Frame Angle Time atau disingkat EDFAT.Metode yang diperkenalkan oleh Walter Cronkite School of Journalism and Telecommunication Arizona State University ini telah teruji sebagai metode untuk memilih aspek spesial dari cerita, agar memperoleh gambar yang kuat.EDFAT adalah metode pemotretan untuk melatih cara pandang melihat sesuatu dengan detil yang tajam. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada setiap unsur dari metode itu adalah sesuatu proses dalam mengincar suatu bentuk visual atas peristiwa bernilai berita.

I.6.4. Media Massa

Media massa atau dalam hal ini disebut pula sebagai media jurnalistik merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana, berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media communicating with media. Menurut Bittner, komunikasi massa dipahami sebagai “messages communicated through a mass medium to a large number of people,” suatu komunikasi yang dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar di tempat–tempat yang tidak ditentukan. Jadi, media massa menurutnya, adalah suatu alat transmisi informasi, seperti surat kabar, majalah, buku, film, radio dan televisi, atau suatu kombinasi bentuk dari bentuk-bentuk media itu Muhtadi, 1999: 73. Media massa memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak simultaneous dan serentak instantaneous. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio siaran, televisi dan film.

I.6.5. Surat Kabar

Sekurang-kurangnya ada tiga jenis media cetak, yaitu: surat kabar, majalah dan buku. Sejak masa awal pertumbuhannya hingga saat ini ketiga jenis media cetak itu telah mengalami berbagai perubahan besar. Surat kabar merupakan media massa paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guttenberg di Jerman. Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman orde lama serta orde baru Ardianto, 2004:101. Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Menurut Agee dalam Ardianto, 2004: 103 secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah: 1 to inform menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, 2 to comment mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita, 3 to provide menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media. Sedangkan fungsi sekunder media, adalah 1 untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat Universitas Sumatera Utara kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk kondisi-kondisi tertentu, 2 memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus, 3 melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.

I.7. Kerangka Konsep

Kerangka merupakan hasil pemikiran yang rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995:33.Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 1995:40. Adapun konsep-konsep yang diteliti dalam penelitian ini adalah: - Foto-fotojurnalistik pada Harian Kompas. - Analisis isi fotojurnalistik mengenai kerusuhan Mesir 27 Januari- 12Februari 2011. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan Di Mesuji Lampung Pada Harian Kompas

0 52 84

Objektivitas Pemberitaan Media Cetak (Studi Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota pada Pilkada Kota Medan 2010 di Harian Analisa dan Harian Waspada)

2 55 178

PENUTUP JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN KERUSUHAN TEMANGGUNG (Analisis Isi Kuantitatif terhadap Pemberitaan Kerusuhan Temanggung di Harian Suara Merdeka pada Bulan Februari-Juli 2011).

0 10 84

PENDAHULUAN Pers dalam Pemberitaan Kerusuhan di Temanggung Sub Judul: Analisis isi Imparsialitas pemberitaan Kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah pada Kompas periode Februari 2011- Maret 2011.

0 2 34

PENUTUP Pers dalam Pemberitaan Kerusuhan di Temanggung Sub Judul: Analisis isi Imparsialitas pemberitaan Kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah pada Kompas periode Februari 2011- Maret 2011.

0 3 61

ETIKA DAN PRINSIP JURNALISME PADA MEDIA SIBER DETIKCOM MENGENAI PEMBERITAAN TEWASNYA WNI DI KERUSUHAN MESIR.

0 0 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. PerspektifParadigma Penelitian - Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan Di Mesuji Lampung Pada Harian Kompas: (Analisis Isi Mengenai Foto Jurnalistik Kerusuhan di Mesuji Lampung pada Harian Kompas)

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan Di Mesuji Lampung Pada Harian Kompas: (Analisis Isi Mengenai Foto Jurnalistik Kerusuhan di Mesuji Lampung pada Harian Kompas)

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. PerspektifParadigma Penelitian - Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan Di Mesuji Lampung Pada Harian Kompas

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan Di Mesuji Lampung Pada Harian Kompas

2 2 6