PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8
SMP
Bab VII Energi
49
B. Emisi Kendaraan Bermotor
Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO terbesar adalah asap kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin
transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti
karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang menge- rikan.
”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel
dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil
humas Pertamina. Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah
kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia, produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus
bertambah oleh permintaan yang terus meningkat. Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak
memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang
diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak lebih mahal dibanding mobil konvensional.
Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya, meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau
saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu
lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak
sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap
ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8
SMP
Bab VII Energi
50
kita sekarang. Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi .
Rabu, 25 November 2009.
C. Rangkuman