PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8
SMP
Bab XI Sungai dan Danau
73
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Ada tiga titik sungai yang diteliti oleh Perum Jasa Tirta I, yaitu di Kajangan sebelum Bengawan Solo bertemu Sungai Bengawan Madiun,
di Dungus pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, dan di Napel setelah aliran Bengawan Solo bersatu dengan Bengawan Madiun.
Di ketiga titik ini, parameter BOD, COD, dan DO pada tahun 2006 dan 2007 melebihi ambang baku mutu. Tingginya tingkat pencemaran
berbahaya bagi kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut dan juga membahayakan kehidupan makhluk hidup lainnya.
A. Sumber Pencemaran Sungai dan Danau
Bahan pencemar sungai dan danau berasal dari bermacam-macam sumber, yaitu dari rumah tangga domestik, kegiatan pertanian, kegiatan
industri, dan sebagainya. 1.
Limbah Domestik
Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti mencuci, mandi, memasak, kakus, dan kegiatan
sanitasi lainnya. Menurut BLH Jawa Timur limbah domestik merupakan sumber pencemar sungai terbesar, karena pencemaran sungai di kota-
kota besar di Indonesia rata-rata 60 persen berasal dari limbah domestik, yakni dari sanitasi, sampah, detergen, dan sebagainya. Dari tahun ke
tahun pencemaran yang berasal dari limbah domestik selalu mengalami peningkatan, baik dari segi volume limbah maupun segi kualitasnya.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8
SMP
Bab XI Sungai dan Danau
74
Gambar 11.2 Limbah Domestik Permukiman Tepi Sungai
Contoh pencemaran domestik adalah pencemaran yang terjadi di hilir Kali Brantas, yaitu di Desa Cangkir dan Driyorejo, Kecamatan
Driyorejo Kabupaten Gresik. Pencemaran yang terjadi di tempat tersebut sudah semakin mengkhawatirkan. Menurut Direktur Ekesekutif Lembaga
Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan-lahan Basah atau Ecoton, Prigi Arisandi, faktor yang menyebabkan pencemaran tersebut adalah jumlah
populasi penduduk di dua desa yang mencapai 10.000 jiwa, telah menyumbangkan limbah cair dan limbah padat berupa sampah domestik
setara dengan limbah industri. Limbah ini dapat mencemari karena masyarakat lebih suka membuang limbah ke badan air terutama sungai.
2. Limbah Pertanian
Limbah pertanian merupakan limbah yang berasal dari kegiatan bidang pertanian. Limbah pertanian berasal dari sisa pupuk dan obat
pemberantasan hama insektisida. Limbah pertanian juga termasuk limbah yang berasal dari kegiatan peternakan. Limbah peternakan berasal
dari sisa makanan ternak, kotoran ternak, dan obat-obatan untuk ternak. Limbah pertanian dapat mencemari sungai dan danauwaduk karena
limbah terbawa oleh aliran keluar sawah dan aliran air hujan. Sedangkan limbah peternakan dapat mencemari sungai dan danau karena para
peternak biasanya suka membuang limbahnya ke badan air seperti sungai
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8
SMP
Bab XI Sungai dan Danau
75
dan danau. Limbah pertanian dan peternakan memberi sumbangan pencemaran air sungai cukup besar yaitu sekitar 10 persen dari total
limbah pencemar.
Gambar 11.3 Limbah Cair dari Kegiatan Pertanian
3. Limbah Industri
Limbah industri berasal dari buangan pabrikindustri. Limbah ini menjadi sumber pencemar sungai dan danau karena kebanyakan pabrik
kebanyakan berada di dekat sungai; atau jika lokasinya agak jauh, mereka tertu memiliki akses berupa saluran pembuang limbah yang mengarah ke
sungai. Limbah industri dibuang ke sungai terutama dalam bentuk limbah cair. Menurut catatan BLH Jatim, limbah industri merupakan sumber
pencemar sungai yang besar, karena limbah ini turut menyumbang 30 persen dari total pencemaran air sungai.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 8
SMP
Bab XI Sungai dan Danau
76
Gambar 11.4 Limbah Cair dari Kegiatan Industri
Sungai yang mengalami pencemaran akibat limbah industri adalah Sungai Brantas. Data Badan Lingkungan Hidup BLH Provinsi Jawa
Timur, dari total limbah cair yang dibuang di Kali Brantas sebesar 150 ton per hari, ternyata 45 limbah tersebut berasal dari limbah industri. Oleh
karena sumbangan limbah industri sangat besar maka limbah industri selalu diawasi secara ketat oleh pemerintah, yang operasionalisasinya
dilakukan oleh BLH Jawa Timur.
B. Dampak Pencemaran Sungai dan Danau