aterogenik. Peningkatan trigliserida dapat disebabkan karena metabolisme trigliserida yang tidak sempurna dan peningkatan VLDL yang diproduksi oleh
hati. Peningkatan partikel yang diproduksi oleh hati sendiri merupakan hasil kelebihan masukan kalori dan hiperinsulinemia. Pada penderita diabetes mellitus,
untuk mencapai kadar gula darah yang relatif baik perlu kadar insulin yang tinggi karena resistensi insulin. Insulin yang berlebihan mengakibatkan meningkatnya
pengesteran asam lemak bebas menjadi trigliserida sehingga timbul hipertrigliserida. Selain itu resistensi insulin dapat mengakibatkan pengurangan
aktifitas lipoprotein lipase yang berfungsi untuk mengurangi produksi VLDL dan kilomikron Soeharto, 2004.
Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida Soeharto, 2004.
c. Obesitas
Overweight adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan, Sedangkan Obesitas adalah
kondisi kelebihan lemak baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian tertentu seperti perut, pipi, paha, kaki dan lain sebagainya. Obesitas merupakan
peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan total lemak tubuh 25 pada pria dan 33 pada wanita Baraas,1996.
Kelebihan lemak tubuh yamg terutama terlokalisir di bagian tengah Central Obesity lebih erat hubungannya dengan tekanan darah dibanding dengan
penumpukan lemak tubuh di perifer. Pada penderita obesitas yang berusia 20-75 tahun mempunyai risiko terkena peningkatan kolesterol dengan risiko terkena
hiperkolesterolemia sebesar 1,5 kali dari penduduk gizi normal Soeharto, 2004.
Universitas Sumatera Utara
d. Konsumsi alkohol dan Kopi
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung. Selain itu dengan adanya asupan alkohol kadar kolesterol darah
dan LDL Kolesterol meningkat. Konsumsi kopi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Suatu penelitian di Australia telah membuktikan bahwa kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida Waspadji, dkk., 2003.
e. Rokok
Hasil penelitian Framingham Heart Study menunjukkan bahwa merokok menurunkan kadar HDL Kolesterol. Penelitian dilakukan terhadap 2000 orang
laki-laki dan 2000 orang perempuan yang berusia 20-49 tahun. Penurunan HDL pada laki-laki rata-rata sebanyak 4,5 mgdl dan pada perempuan 6,5 mgdl. Pada
penelitian itu, faktor yang penting adalah jumlah batang yang dihisap perhari dan bukan lamanya seseorang tersebut telah merokok Soeharto, 2004.
f. Stres
Merupakan salah satu risiko terjadinya dislipidemia, karena disamping dapat memicu adrenalin juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Walaupun
stres dibutuhkan dalam hidup ini, tetapi stres kronis yang berkepanjangan justru akan merusak keseimbangan fungsi tubuh. Syaraf simpatis dipacu setiap saat dan
adrenalin pun membanjiri tubuh. Tekanan darah akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya kadar kolesterol darah. Hal ini yang akhirnya akan
membebani jantung dan merusak pembuluh darah koroner Huli, 2001.
Universitas Sumatera Utara
g. Latihan Aktivitas Fisik