Telaahan Renstra KementerianLembaga dan Renstra

40 Visi ”Mewujudkan Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan Peternakan Nasional Dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan” Misi 1. Meningkatkan Pemberdayaan SDM Peternakan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing dipasar domestik dan globl melalui pengembangan kawasan usaha peternakan berdasarkan potensi lokal dan berwawasan lingkungan. 2. Memfasilitasi terciptanya peluang-peluang usaha dan lapangan kerja dibidang agribisnis dan agro indutri peternakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 3. Mengoptimalkan penggunaan dan perluasan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya peternakan didukung pembinaan secara berkelanjutan. 4. Mendorong lingkungan peternakan yang kondusif bagi kesehatan dan kesejahteraan hewan Kesrawan serta kesehatan masyarakat veteriner Kesmavet 5. Membangun kemitraan strategis dalam pengembangan dan pelayanan masyarakat peternakan secara profesional. Tujuan 1. Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan produksi komoditas peternakan melalui pembrdayaan kelompok peternak. 2. Mempertahankan stabilitas produksi daging, telur dan susu dengan input produksi berbasis potensi lokal dengan mempersingkat rantai pemasaran. 3. Pemberdayaan masyarakat peternak melalui bantuan sarana dan prasarana produksi, pelatihan, dan pendampingan dengan memanfaatkan teknologi terapan. 4. Melakukan upaya pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyakit zoonosis. 41 5. Meninkatkan profesionalime aparatur sipil negara dalam pelayanan peternakan dan kesehatan hewan. 42 Strategi Strategi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provnsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan tahun 2013 – 2018 diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pembangunan peternakan daerah Sulawesi Selatan dan pembangunan peternakan nasionl yaitu Pencapaian Swasembada daging sapi secara berkelanjutan. Dalam mencapai target tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propnsi Sulawesi Selatan menacu pada visi pembangunan daerah Sulawesi Selatan dan Pembangunan Peternakan dan Kesesatan Hewan Nasional. Setelah melakukan telaah pada berbagai aspek, penentuan dan penetapan isu-iu strategis sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, maka langkah penyusunan alternatif strategi dilakukan berdasarkan analisis pada berbagai faktor penghambat dan Pendukung Implementasi programkegiatan pembangunan dan isu strategis yang telah ditetapkan. Setiap organisasi akan menghadapi masalah lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal merupakan faktor yang berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD yang dapat di kendalikan secara langsung, sedangkan lingkungan eksternal merupakan faktor yang berpengaruh tetapi diluar kendali. Maka diputuskan strategi yang akan ditempuh Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014-2018 yaitu : 1. Pengembangan wilayah perbibitanbudidaya perkomoditas berbasis otensi pertanian atau berbasis sistem integrasi sebagai langkah dalam memperluas potensi daya tampung lahan sebagai basi ekologi untuk prosese produksi dan reprodusi. 2. Memperlancar lalulintas sapronak dan produk peternakan melalui peningkatan efesiensi penyediaan dan distribusi diikuti pengembangan mekanisme pasar untuk menciptakan atmosfir niaga yang dapat menumbuhkan minat investasi dibidang peternakan dan kesehatan hewan. 43 3. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan daya saing produk peternakan melalui implementasi teknologi inovatif guna mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal. 4. Capasity building, pemberdayaan peternak, kesetaraan gender dan penguatan kelembagaan peternakan disemua lapisan dan otoritas veteriner. 5. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar sektor terkait serta networking antar kelembagaan institusi an antar kelembagaan peternak. 6. Meningkatkan promosi produk peternakan untuk perioritas kegiatan ekspor komoditas unggulan. 7. Penguatan institusi dan regulasi untuk mendorong peran peternak menuju kemandirian lokal. Kebijakan Untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan maka strategi memerlukan perhatian dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan, guna menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan-tindakan tertentu. Adapun kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu : 1. Kebijakan peningkatan produksi dan produktivitas peternakan melalui pengembangan agroindustri di pedesaan. 2. Kebiakan peningkatan skala usaha, diversifikasi usaha, dan kompotensi hasil usaha peternakan. 3. Kebijakan mewujudkan kawasan peternakan terpadu dan berkelanjutan berbasis kawasan pertanian dan perkebunan. 4. Kebijakan Penguatan kelembagaan institusional dan kelembagaan peternak, dan capcity building sumberdaya manusia aparatur dan peternak.

3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bulukumba melaksanakan 3 kewenangan yaitu Bidang Pengembangan Produksi Peternakan, Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner dan Bidang Bina Usaha dan 44 Pengelolaan Hasil Peternakan. Isu-isu strategis yang berkembang dalam pembangunan peternakan adalah: Bidang Pengembangan Produksi Peternakan 1. Masih rendahnya produksi dan produktivitas ternak yang dipelihara oleh peternak akibat tingkat kelahiran yang rendah 2. Pengetahuan peternak tentang sistem pemeliharaan ternak yang baik masih kurang 3. Rendahnya kualitas bibit ternak yang dihasilkan oleh usaha peternakan di pedesaan 4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk mengembangkan kawasan perbibitan rakyat Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner 1. Kurangnya tenaga teknis yang menangani kesehatan dan penanggulangan penyakit ternak, mengingat wilayah kab. Bulukumba yang luas. 2. Kurangnya dukungan terhadap pelaksanaan penjaminan keamanan produk asal hewan baik dari pemerintah maupun masyarakat. 3. Penanganan hewan liar dan hewan yang terjangkit penyakit zoonosis belum dilaksanakan secara maksimal. Bidang Bina Usaha dan Pengelolaan Hasil Peternakan 1. Tata kelola usaha peternakan yang belum diterapkan secara optimal, baik mengenai ijin usaha, kesehatan lingkungan maupun sistem pemeliharaan yang baik. 2. Pendataan sumberdaya lokal dan usaha-usaha peternakan yang merupakan potensi lokal di Kab. Bulukumba belum dilakukan secara maksimal. 3. Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengolahan dan pengelolaan hasil peternakan di masyarakat peternak masih rendah. 4. Tumbuhnya kelompok-kelompok tani ternak di Kab. Bulukumba memerlukan pembinaan yang intensif, sehingga diperlukan SDM aparat peternakan yang lebih handal.