RENSTRA 2016 2021 DINAS PETERNAKAN

(1)

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Jalan Teratai No. 13 Telp. (0413) 81228 Bulukumba 92512

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BULUKUMBA

Nomor : Kpts. /Disnakes-XII/2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2016 - 2021

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BULUKUMBA

Menimban g

: a. bahwa dalam rangka Mencapai tujuan pembangunan nasional di bidang perencanaan pembangunan, sesuai amanat Undang – Undang No. 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, perlu disusun Rencana Strategis Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba:

b. bahwa Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada huruf a telah disusun sebagai satu dokumen perencanaan indikatif yang memuat program – program pembagunan yang akan dilaksanakan dan telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 – 2021;

c. Bahwa Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, dipandang perlu menetapkan keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPADA) kabupaten bulukumba.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959, Tentang tentang pembentukan Daerah-daerah tingkat II di sulawesi

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelengaraan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional;


(3)

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

7. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelengaraan Pemerintahan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

15. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dearah;

18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2029;


(4)

19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bulukumba;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2005 – 2025;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 8 Tahun 2010 tentang Prosedur Perencanaan dan Penganggaran Daerah Kabupaten Bulukumba;

23.

24.

Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 – 2021;

Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN

HEWAN TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BULUKUMBA 2016 – 2021

KESATU : Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 – 2021 sebagimana terlampir dalam keputusan ini. KEDUA : Rencana Strategis sebagimana yang tercantum dalam diktum kedua digunakan

sebagai acuan bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba dalam penyelenggaraan program dan kegiatan perencanaan pembangunan.


(5)

KETIGA : Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Keputusan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba tentang Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 – 2015 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bulukumba

Pada tanggal : 30 Desember 2016 KEPALA DINAS,

Pangkat : Pembina Utama Muda NIP. : 19610203 198703 2 012


(6)

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba dapat Menyusun Rencana Strategis(Renstra) Tahun 2016-2021.

Rencana strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba Periode 2016-2021 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk 5 (lima)tahun kedepan sehingga pencapaiannya bisa terukur. Renstra disusun berdasarkan hasil Evaluasi pelaksanaan Renstra Periode 2010-2015 dengan maksud dan tujuan adalah untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran, dan Visi-Misi Kabupaten Bulukumba sebagaiamana diamanatkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2016-2021.

Rencana Strategis ini memberikan pedoman bagi semua unit kerja, Pimpinan dan Staf untuk melaksanakan secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian Visi Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba Periode 2016-2021 yaitu Mewujudkan Peternakan yang Tangguh dan Berdayasaing dengan Berorientasi Agribisnis Berbasis Sumberdaya Lokal yang dilandasi Nilai-Nilai Religius”

Akhirnya Renstra sebagi dokumen perencanaan memerlukan penjabaran konkrit dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga keberhasilan pencapaian Visi dan Misi sebagaiamana tertuang dalam Renstra tergantung pada komitmen segenap pegawai dalam melaksanakan tugasnya secara optimal yang akhirnya bermuara pada Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba.

Bulukumba, 30 Desember 2016 KEPALA DINAS PETERNAKAN

DAN KESEHATAN HEWAN,

Pangkat : Pembina Utama Muda NIP : 19610203 198703 2 012


(7)

Daftar Isi

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang ... 1

1.2. LandasanHukum ... 2

1.3. MaksuddanTujuan ... 3

1.4. SistematikaPenulisan ... 3

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, FungsidanStrukturOrganisasi SKPD .... 4

2.2. SumberDaya SKPD ... 29

2.3. PotensiPengembanganPeternakan di Kab. Bulukumba ... 32

2.4. KinerjaPelayanan SKPD ... 36

2.5. TantangandanPeluangPengembanganPelayanan SKPD ... 37

BAB III Isu-isuStrategisberdasarkanTugasdanFungsi 3.1. TelaahanVisi, Misidan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 38

3.2. TelaahanRenstraKementerian/LembagadanRenstra SKPD Provinsi ... 39

3.3. PenentuanIsu-IsuStrategis ... 42

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 43

BAB IV Visi, Misi, TujuandanSasaranStrategidanKebijakan 4.1. VisidanMisi SKPD ... 47

4.2. TujuandanSasaranJangkaMenengah SKPD ... 48

4.3. StrategidanKebijakan SKPD ... 50

BAB V Rencana Program danKegiatan, IndikatorKinerja, KelompokSasaran danPendanaanIndikatif ... 52

BAB VIIndikatorKinerja SKPD yang MengacupadaTujuandan Sasaran RPJMD ... 57


(8)

DaftarTabel

Halaman

Tabel 1.Jumlah PegawaiDinasPeternakandanKesehatanHewan

menurut Tingkat PendidikanTahun 2016 ... 29 Tabel 2.Tingkat GolonganPegawai (PNS) Tahun 2016 ... 30 Tabel 3.Sarana danPrasaranaDinasPeternakandanKesehatanHewan

Tahun 2016 ... 30 Tabel 4.Perkembangan PopulasiTernak di Kab. Bulukumba

Tahun 2013 – 2015 (dalamekor) ... 33 Tabel 5.Perkembangan ProduksiDagingdanTelur di

KabupatenBulukumba

Tahun 2013 – 2015 (dalam kilogram) ... 34 Tabel 6.Jenis dan Luas LahanHijauanMakananTernak di Kab.

Bulukumba

Tahun 2015 ... 35 Tabel 7.Sarana danPrasaranaPuskeswan di KabupatenBulukumba

Tahun 2016 ... 36 Tabel 8.Penetapan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Dan


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Pembangunanpertanian yang

menjadisalahsatuprioritasRencana Pembangunan

JangkaMenengahKabupatenBulukumbaharusbenar-benardistrategikansecaraterfokus.

Dasarpertimbangannyatentutidakterlepasdaripotensidanpenda

patanmasyarakatBulukumba yang

mayoritasbertumpupadasektorpertaniandalamartiluas.

Pembangunan Pertanian yang

dimaksudtentutidakterlepasdaripembangunansektorpeternakan .

Sektorpeternakanmemilikipotensi yang

cukupbesardanberpeluanguntukdikembangkanlebih optimal sehinggadapatdijadikankomoditasunggulan yang berdayasaing di Propinsi Sulawesi Selatan, khususnya di wilayahbagianselatan.

Secaraumumwalaupunpetaniternakkitamemeliharaternaknyaseca rasambilan, namundenganpendekatan yang

sesuaidandenganstrategi yang

tepatmakasektorpeterakanbisabergesermenjadiusaha yang produktifdanekonomis.

Biladilihatdarihargajualkomoditipeternakandaritahunketahu nselalumenunjukkankecenderungankenaikan,

kecualipadahargaayampedaging yang harganyafluktuatif. Perkembanganteknologisederhanapeternakan yang murah juga dapatmendorongpengembanganpeterakan.

Disampingitualternatifpakanternakdarilimbahpertanianmerup

akanpotensi yang

sangatmendukungdalampengembangansektorpeternakan.

Dengandemikiansektorpeternakantidakbisadianggapsektorkedu adalampembangunanpertanian,

sektorpeternakanmerupakanbagian integral yang tidakterpisahdaripembangunanpertanian yang luas. Dalammengembangkanpotensidanmewujudkanpembangunanpeternak

an yang

baikdanterarahtentuharusdirancangsuatuperencanaandanstrat egi yang baik pula.

Sebagaisebuahinstansisektorpublik,


(10)

anpelayanankepadamasyarakatdanmendukungpembangunandaerah yang

lebihberpihakkepadarakyatsertalebihmengoptimalkanpotensil okal yang ada. Dalammendukungpembangunandaerah yang selarasdanberkesinambunganmakasudahmenjadikeharusanDinasP eternakandanKesehatanHewanmempunyairencanastratejik yang memberikanarah yang jelassertaberorientasipadahasil yang ingindicapaiselamakurunwaktu 5 (lima) tahun, yaituuntuktahun 2016-2021denganmemperhitungkanpotensi, peluang, dankendala yang adaataumungkintimbul. RencanaStratejikDinasPeternakandanKesehatanHewanmencakupv isi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dankegiatansertarencanabiaya yang masihbersifatindikatif.


(11)

1.2 LandasanHukum

1.Undang-UndangNomor 17 Tahun 2007 tentangRencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

2.Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004

tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3.Undang-UndangNomor 32 Tahun 2014tentangPemerintahan

Daerah

4.PeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

danEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817). 5.Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

6.Peraturan Menteri Dalam Negeri No.54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 7.Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2012 Tentang RTRW

8.Peraturan Daerah KabupatenBulukumbaNo. 7 Tahun

2016tentangRencana Pembangunan

JangkaMenengah(RPJM)KabupatenBulukumba Tahun 2016 – 2020.


(12)

1.3 MaksuddanTujuan

MaksuddantujuanpenyusunanRenstraDinasPeternakandanKesehat anHewanKabupatenBulukumbainiadalah:

a. Merumuskansasarandan program-program strategis yang berfokuspadapotensisumberdayalokal.

b. Menjadikanacuankeberhasilandalammenilaidanmengevaluasi kinerjaDinasPeternakandanKesehatanHewan.

c. Mengarahkanpelaksanaanpembangunanbidangpeternakanmenuj

upeternakan yang

tangguhdalamrangkamewujudkanketahananpanganbidangpeter nakandanmenopangusahaekonomimasyarakatdalammencapaiket ahananekonomidaerah.

d. MerupakandokumenperencanaantingkatSatuanKerjaPerangkat Daerah (SKPD) yang tidakterpisahdariRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) KabupatenBulukumbadanRenstraDinasPeternakandanKesehata nHewanPropinsi Sulawesi Selatan yang merupakanintegrasipembangunanpeternakan di tingkatwilayah.

1.4 SistematikaPenulisan

Bab I Pendahuluan,memuattentangLatarBelakang, LandasanHukum, MaksuddanTujuandanSistematikaPenulisan.

Bab II GambaranPelayanan SKPD,memuattentangTugas, FungsidanStrukturOrganisasi SKPD,SumberDaya SKPD, KinerjaPelayanan SKPD.

Bab III

Isu-IsuStrategisBerdasarkanTugasdanFungsimemuatIdentifikasiPe rmasalahanberdasarkanTugasdanFungsiPelayanan SKPD, TelaahanVisi, Misidan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih,

TelaahanRenstraKementerian/LembagadanRenstra SKPD Provinsi, TelaahanRencana Tata Ruang Wilayah danKajianLingkunganHidup.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, StrategidanKebijakan, berisiVisidanMisi SKPD, TujuandanSasaranJangkaMenengah SKPD, StrategidanKebijakan SKPD.

Bab V RencanaProgram dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif


(13)

Bab VIIndikatorKinerja SKPD yang MengacupadaTujuandanSasaran RPJMDmemuat Program danKegiatanLokalitasKewenangan SKPD, dan Program danKegiatan SKPD.


(14)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Struktur organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan diatur dalam Perda Kabupaten Bulukumba No. 37 Tahun 2008 seperti gambar di bawah ini :

Adapun Tugas Pokok Dinas Peternakan sebagai berikut :

BAB. I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupatii ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Bulukumba

b. Bupati adalah Bupati Bulukumba.

BIDANG PRASARANA DAN

BIDANG PENGEMBANGAN BIDANG

KESEHATAN

BIDANG PERBIBITAN DAN PRODUKSI

PENGEMBANGAN DAN PENGKAJIAN

TEKNOLOGI

SEKSI PELAYANAN USAHA,,

SEKSI PENYULUHAN DAN SEKSI PAKAN,

LAHAN DAN AIR

UPTD RPHUPTD PUSKESWAN SEKSI KESEHATAN

HEWAN DAN OBAT SEKSI PERBIBITAN

SEKSI TERNAK RUMIINANSIA DAN

SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT

KEPALA DINAS

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL SUB

BAGIAN

SEKRETARIS

SUB BAGIAN UMUM

DAN SUB


(15)

c. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Bulukumba

d. Desentralisasi adalah penyerahan Wewenang Pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai Wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

f. Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

g. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

h. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba.

i. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba

j. Tugas pokok adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan.

k. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari tugas pokok.

l. Rincian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri atas : a.Kepala Dinas


(16)

b.Sekretariat terdiri atas :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Program dan Pelaporan c.Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak

- Seksi Perbibitan Ternak

- Seksi Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia d.Bidang Keswan dan Kesmavet

- Seksi Kesehatan Hewan dan Obat Hewan - Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner .e. Bidang Prasarana dan Sarana

- Seksi Pakan, Lahan dan Air

- Seksi Pengembangan dan Pengkajian Teknologi Peternakan

f. Bidang Pengembangan Usaha dan Penyuluhan - Seksi Penyuluhan dan Kelembagaan peternakan - Seksi Pelayanan Usaha, Promosi, Pemasaran dan

pengelohan hasil Peternakan g. UPT Rumah Potong Hewan

h.UPT Puskeswan

i.Kelompok Jabatan Fungsional

BAB III

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS KEPALA DINAS Pasal 3

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :

a.Perumusan kebijakan teknis Peternakan dan Kesehatan Hewan meliputi Perbibitan dan Produksi Ternak, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengembangan Usaha dan Penyuluhan, Prasarana dan Sarana Peternakanserta Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

b.Penyelenggaraan pelayanan urusan Peternakan dan Kesehatan Hewan meliputi Perbibitan dan Produksi Ternak, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengembangan


(17)

Usaha dan Penyuluhan, Prasarana dan Sarana Peternakan, serta Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

c.Pembinaaan dan penyelenggaraan tugas urusan Peternakan dan Kesehatan Hewan meliputi Perbibitan danProduksi Ternak, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengembangan Usaha dan Penyuluhan, Prasarana dan Sarana Peternakan, serta Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

d.Penyelenggaraan tugas Kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a.menyusun program kerja kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

b.mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

c.memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan;

d.membuat konsep, mengoreksi,memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e.mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f.menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum,

perlengkapan dan kepegawaian;

g.merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan Pembibitan dan Produksi ternak ruminansia dan ternak non ruminansia; h.merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pelayanan

kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan obat hewan;

i.merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pengembangan Penyuluhan dan Kelembagaan, danpromosi, pemasaran dan pengolahan hasil, serta pelayanan usaha dan investasi; j.merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan Pakan, Lahan

dan air serta Pengembangan dan pengkajian teknologi peternakan;

k.merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan serta pelayanan UPTD Puskeswan dan UPTD Rumah Potong Hewan

l.merumuskan dan menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

m.menyusun laporan hasil pelaksaan tugas dinas peternakan dan kesehatan hewan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n.menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan, sesuai dengan bidang tugasnya.


(18)

BAB IV SEKRETARIAT Bagian Kesatu Susunan Organisasi

Pasal 4

Sekertariat terdiri atas :

a.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b.Sub Bagian Keuangan

c.Sub Bagian Program dan Pelaporan

Pasal 5

Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Sekretaris 1)Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas

pokok mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis administrasi umum, kepegawaian dan kehumasan, keuangan dan aset serta penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

2)Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :

a.pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan;

b.pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian dan kehumasan;

c.pengelolaan administrasi keuangan dan aset;

d.pengoordinasian dan penyusunan perencanaan dan evaluasi serta pengolahan dan penyajian data;

e.pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana;

f.pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

3)Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a.menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b.mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;


(19)

c.memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d.membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e.mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f.melaksanakan koordinasi kepada seluruh bidang serta menyiapkan bahan penyusunan perencanaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

g.melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di lingkungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

h.melaksanakan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi (KIS) pelaksanaan kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

i.mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

j.mengoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian data dan informasi;

k.melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan ketatausahaan;

l.melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;

m.melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan dan aset;

n.melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan organisasi, hukum dan tatalaksana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

o.melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

p.melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan kehumasan;

q.melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang; r.menkoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut laporan


(20)

s.menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; t.melaksanakan tugas kedinasan lain yang

diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 6

Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Sub Bagian (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh

Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melakukan ketatausahaan, urusan rumah tangga, administrasi kepegawaian, organisasi, hukum, kehumasan, ketatalaksanaan dan perpustakaan.

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a.menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b.mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c.memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d.membuat konsep, mengoreksi, dan memaraf naskah

dinas untuk menghindari kesalahan;

e.mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f.melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;

g.melakukan administrasi dan pendistribusian surat masuk dan keluar;

h.menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas dan pengelolaan perpustakaan;

i.mempersiapkan pelaksanaan rapat, upacara bendera, kehumasan, dan keprotokolan;

j.mengelola prasarana dan sarana perkantoran serta melakukan urusan rumah tangga dinas;


(21)

k.mengoordinasikan dan melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan pengelolaan keamanan lingkungan kantor;

l.menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan dan pemeliharaan rumah tangga dinas;

m.menyiapkan bahan, mengelola dan menghimpun daftar hadir pegawai;

n.menyiapkan bahan dan mengelola administrasi surat tugas dan perjalanan dinaspegawai

o.menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;

p.menyiapkan bahan dan menyusun rencana formasi, informasi jabatan, dan besettingpegawai;

q.menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian meliputi usul kenaikanpangkat, analisis jabatan, promosi, perpindahan, pensiun, penilaian pelaksanaan pekerjaan, kenaikan gaji berkala, cuti, ijin, masa kerja, peralihan status, dan layananadministrasi kepegawaian lainnya;

r.menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan dan tanda jasa pegawainegeri sipil; s.menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan,

peningkatan kompetensi SDM, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil

t.mengembangkan sistem informsi kepegawaian berbasis teknologi;

u.menghimpun dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan;

v.menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian danmemberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

w.melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.


(22)

1)Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok menghimpun bahan dan mengelola administrasi keuangan dan aset meliputi penatausahaan, penggunaan, pembukuan, pertanggung jawaban dan pelaporan.

2)Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :

a)menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b)mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c)memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d)membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e)mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f)melakukan verifikasi kelengkapan administrasi

permintaan pembayaran;

g)meneliti kelengkapan uang persediaan, ganti uang, tambahan uang, pembayaran gaji, tunjangan, dan penghasilan lainnya untuk menjadi bahan proses lebih lanjut;

h)mengelola pembayaran gaji pegawai;

i)melakukan verifikasi atas penerimaan dan pertanggungjawaban keuangan;

j)melakukan akuntansi pengeluaran dan penerimaan keuangan;

k)mengoordinasikan pelaksanaan administrasi pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang;

l)menyiapkan bahan serta menyusun laporan keuangan dan aset;

m)menyusun realisasi perhitungan anggaran; n)mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;


(23)

o)melakukan pencatatan pemungutan dan pelaporan pendapatan asli daerah;

p)mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindak lanjuti laporan hasil pemeriksaan fungsional;

q)menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan dan Aset serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

r)melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 8

1)Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan dan mengelola penyusunan perencanaan dan penganggaran, penyajian data, monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan kinerja.

2)Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :

a)menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b)mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c)memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d)membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e)mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f)mengoordinasikan, menyiapkan bahan ataudata untuk

perhitungan anggaran, melakukan penyusunan perencanaan dan penganggaran serta perubahan anggaran;

g)memfasilitasi, mengoordinasikan dan mensosialisasikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan; h)menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun


(24)

i)mengumpulkan bahan dan menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

j)menghimpun dan menyajikan data statistik dan informasi peternakan;

k)menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan serta evaluasi kinerja berbasis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

l)menyusun Laporan realisasi fisik, Laporan kinerja dan Laporan tahunan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; m)menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian

Perencanaan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n)melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

BAB V

BIDANG PERBIBITAN DAN PRODUKSI TERNAK Bagian Kesatu

Susunan Organisasi Pasal 9

Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak terdiri atas :

a. Seksi Perbibitan Ternak

b. Seksi Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia Bagian Kedua


(25)

Pasal 10

(1) Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas Pokok melaksanakan pembinaan, pengawasan,perbibitan ternak, budidaya ternak ruminansia, dan ternak non ruminansia

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi mempunyai fungsi :

a)pembinaan dan pengawasan perbibitan dan budidaya peternakan meliputi ternak ruminansia dan ternak non ruminansia;

b)pembinaan dan bimbingan teknis perbibitan;

c)Pembinaan dan bimbingan teknis produksi ternak ruminansia dan ternak non ruminansia;

d)pembinaan, pemetaan, pengembangan kawasan dan penyebaran ternak;

e)Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut:

a)menyusun rencana kegiatan Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b)mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c)memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d)membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e)mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f)melaksanakan inventarisasi dan pemetaan kawasan pengembangan sumber bibit ternak dan rencana penyebaran ternak;


(26)

g)melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan perbibitan dan budidaya ternak ruminansia dan non ruminansia

h)melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perbibitan dan budidaya ternak;

i)melaksanakan kerjasama dengan Balai-Balai Penelitian/Pengkajian dan Perguruan Tinggi untuk pengembangan perbibitan dan budidaya ternak

j)penyusunan Laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang perbibitan dan Produksi Ternak serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k)melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga

Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Seksi Pasal 11

(1) Seksi Perbibitan Ternak dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok melakukan Pengelolaan perbibitan ternak, inventarisasi jenis ternak bibit, dan potensi bibit lokal dan sumber-sumber bibit ternak, bimbingan perbibitan ternak, sosialisasi standar kelayakan bibit, pengawasan usaha perbibitan ternak dan analisis kebutuhan dan ketersediaan bibit berbasis sumber daya lokal.

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perbibitan Ternak sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;


(27)

f. menginvetarisir jenis dan potensi sumber daya genetik hewan

g. menyusun konsep pedoman teknis perbibitan ternak sesuai dengan Standar;

h. melakukan bimbingan teknis perbibitan ternak, i. Melaksanakan bimbingan seleksi ternak bibit;

j. Melaksanakan bimbingan penerapan standar perbibitan dan flasma nutfah;

k. Melaksanakan bimbingan pembuatan dan pengesahan silsilah ternak;

l. Melaksanakan bimbingan peredaran mutu bibit; m. Melaksanakan registrasi/pencatatan ternak bibit;

n. Mengembangkan kerjasama dengan lembaga teknis dan perguruan tinggi dalam hal perbibitan

o. Melaksanakan bimbingan inseminasi buatan dan kawin alam

p. Mengembangkan pola-pola perbibitan ternak rakyat yang berbasis pada potensi sumber daya lokal yang tersedia;

q. Memberikan rekomendasi pengeluaran/pemasukan bibit/benih ternak;

r. Mengawasai lalu lintas perdagangan ternak bibit antar kabupaten;

s. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan performance perbibitan ternak yang dikembangkan;

t. Memantau dan mengevaluasi kinerja Kelompok perbibitan rakyat dan swasta ;

u. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas. Pasal 12

1)Seksi Ternak Ruminansia dan non Ruminansia dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok melakukan inventarisasi kawasan pengembangan ternak ruminansia dan non ruminansia, penyebaran ternak ruminansiadan non ruminansia, pengawasan lalu lintas ternak ruminansia dan non ruminansia, pembinaan dan regulasi dalam Pengembangan dan budidaya ternak ruminansia dan non ruminansia

2)Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :

a)menyusun rencana kegiatan seksi ternakruminansia dan non ruminansia sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;


(28)

b)mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c)memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d)membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e)mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f)melakukan inventarisasi, pembinaan, dan pengawasan

ternak ruminansia dan non ruminansia

g)menyusun petunjuk teknis pengelolaan dan penyebaran ternak ruminansia dan non ruminansia;

h)melakukan verifikasi calon lokasi dan calon peternak untuk penyebaran ternak ruminansia dan non

ruminansia

i)membuat analisa ketersediaan dan kebutuhan ternak ruminansia dannon ruminansia dalam kabupaten

j)memantau dan mengevaluasi pengembangan ternak di Kabupaten;

k)melakukan pengawasan lalu lintas ternak yang keluar/masuk kabupaten;

l)melakukan bimbingan teknis pengembangan ternak

m)menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Ternak Ruminansia dan non ruminansia dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n)melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

BAB VI

KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER Bagian Kesatu

Susunan Organisasi Pasal 13

Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner terdiri atas :

a. Seksi Kesehatan Hewan dan obat hewan b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner;


(29)

Bagian Kedua

Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Kepala Bidang Pasal 14

(1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Mayarakat Veteriner dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan obat hewan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi :

a.pengamatan, penyidikan, pemetaan epidemiologi dan peramalan wabah penyakit hewan menular;

b.pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular;

c.pelaksanaan bimbingan dan pengawasan masyarakat veteriner serta kesejahteraan hewan;

d.pelaksanaan bimbingan dan pengawasan obat hewan;

e.pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak betina produktif;

f.pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas Pokok dan Fungsi sebagaima dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a.menyusun rencana kegiatan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam pelaksanaan tugas; b.mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada

bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c.memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d.membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;


(30)

f.melaksanakan bimbingan teknis dalam penyelenggaraan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan obat hewan;

g.melaksanakan inventarisasi perusahaan dibidang perdagangan obat hewan, produk bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan;

h.melaksanakan peramalan wabah penyakit hewan, pengamatan penyakit, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular (zoonosis dan bukan zoonosis);

i.memberikan pertimbangan teknis dalam pemberian izin distribusi obat hewan;

j.memantau dan mengevaluasi pelaksanaan izin distributor obat hewan;

k.melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak betina produktif;

l.melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan obat hewan;

m.menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyakat Veteriner dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n.melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga

Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Seksi Pasal 15

(1) Seksi Kesehatan Hewan dan obat hewan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyidikan, epidemiologi dan peramalan penyakit hewan menular, penyusunan peta penyakit hewan, analisis situasi penyakit hewan dan kebutuhan sarana prasarana, evaluasi pemberantasan penyakit hewan menular (PHM), pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak betina produktif.

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :


(31)

a. menyusun rencana kegiatan seksi Kesehatan Hewan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan pengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f. melakukan penyidikan dan epidemiologi penyakit hewan

menular;

g. melakukan bimbingan teknis peramalan wabah penyakit hewan menular;

h. melakukan pengumpulan data dan analisis perkembangan serta menyusun laporan situasi penyakit hewan;

i. menyusun dan menetapkan peta penyakit hewan menular; j. melakukan bimbingan teknis pengamatan, pengendalian dan

pemberantasan penyakit hewan serta penanggulangan penyakit reproduksi ternak;

k. melakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular;

l. melakukan pembinaan dan pengawasan kesejahteraan hewan; m. melakukan pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak

betina produktif;

n. memantau dan mengevaluasi pemberantasan penyakit hewan; o. membuat analisis kebutuhan pos kesehatan hewan, klinik

hewan, rumah sakit hewan, pasar hewan dan laboratorium kesehatan hewan;

p. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan pos kesehatan hewan, rumah sakit hewan, pasar hewan dan laboratorium kesehatan hewan;

q. menyiapkan bahan informasi untuk penutupan wilayah lintas kabupaten/kota apabila terjadi wabah penyakit hewan menular;

r. melakukan pembinaan teknis petugas medis dan paramedis di kab./kota;


(32)

s. menginventarisir perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang usaha obat hewan;

t. melakukan bimbingan teknis penyediaan, peredaran dan penggunaan obat hewan;

u. melakukan inventarisasi obat hewan yang beredar sesuai Standar yang ditetapkan Menteri Pertanian;

v. melakukan pengawasan peredaran dan pemakaian obat hewan; w. memberikan pertimbangan teknis dalam pemberian izin

usaha obat hewan;

x. melakukan pembinaan teknis, pengawasan dan evaluasi izin usaha obat hewan;

y. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan asosiasi pengusaha obat hewan;

z. melakukan pengambilan dan pengiriman sampel obat hewan untuk pengujian di instansi berwenang;

aa. melakukan pembinaan dan bimbingan teknis petugas pengawas obat hewan;

bb. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi kesehatan hewan dan Obat Hewan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

Pasal 16

(1) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok menyusun pedoman teknis, analisis kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat veteriner, bimbingan teknis pembangunan rumah potong hewan, rumah potong unggas dan rumah potong babi.

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :

a.menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b.mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberikan

petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c.memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;


(33)

d.membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e.mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f.menyusun pedoman hygienis dan sanitasi lingkungan

untuk keamanan Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH);

g.membuat analisa kebutuhan Rumah Potong Hewan (RPH), Rumah Potong Unggas (RPU);

h.melakukan bimbingan teknis pendirian dan pengelolaan Rumah Potong Hewan (RPH), Rumah Potong Unggas (RPU); v. menyusun pedoman teknis pemasukan dan pengeluaran

Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) di Kabupaten bulukumba

w. melakukan pengawasan peredaran lalu lintas Bahan Asal Hewan (BAH) atau Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) di Kabupaten bulukumba

i.melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan Rumah Potong Hewan (RPH), Rumah Potong Unggas (RPU)

j.melakukan evaluasi penerapan Proses penanganan dan produksi Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH);

k.melakukan inventarisasi dan pengawasan unit usaha/badan usaha dan Memfasilitasi penerbitan sertifikat NKV bagi yang memenuhi standar higienies dan sanitasi;

l.melakukan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner di RPH, RPU dan usaha yang bergerak dibidang BAH dan HIBAH;

m.menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n.melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

BAB VIII

BIDANG PRASARANA DAN SARANA PETERNAKAN Bagian Kesatu

Susunan Organisasi Pasal 17


(34)

a. Seksi Pakan, Lahan dan Air

b. Seksi Pengembangan dan pengkajian teknologi peternakan

Bagian Kedua

Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Kepala Bidang Pasal 18

(1)Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas menyelenggarakan bimbingan, fasilitasi dan pengembangan Prasarana dan Sarana Peternakan serta Pakan Ternak.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan mempunyai fungsi :

a.penyusunan tata guna lahan dan air untuk usaha peternakan;

b.pembinaan dan pemanfaatan alat, mesin, bangunan dan sarana produksi peternakan lainnya ;

c.penyusunan standar minimal prasarana dan sarana fisik peternakan;

d.pembinaan, pengembangan dan pengawasan pakan;

e.pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3)Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut:

a.menyusun rencana kegiatan Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b.mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan

kepada bawahan sehingga peaksanaan tugas berjalan lancar;

c.memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d.membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;


(35)

e.mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f.melaksanakan inventarisasi dan pengembangan lahan dan

air, prasarana dan sarana fisik peternakan;

g.melaksanakan bimbingan dan sosialisasi pengelolaan lahan dan air serta standar mutu pakan;

h.melaksanakan bimbingan teknis pemanfaatan prasarana dan sarana fisik peternakan serta pakan ternak;

i.melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan lahan dan air, pemanfaatan prasarana dan sarana fisik peternakan serta pakan ternak;

j.menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Prasarana dan Sarana peternakan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k.melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga

Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Seksi Pasal 19

(1)Seksi Pakan, Lahan dan air dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif untuk pengembangan usaha peternakan, optimalisasi pemanfaatan lahan dan air, melakukan Survey Identifikasi Design (SID), profil wilayah, analisis daya tampung (Carrying Capacity), pembuatan embung, sumur dagkal / dalam untuk pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT).

(2)Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pakan, Lahan dan air sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;


(36)

c. memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f. menginvetarisir jenis dan potensi pakan lokal, bahan

baku pakan serta sumber bibit hijauan makanan ternak;

g. menyusun konsep pedoman teknis penggunaan pakan sesuai dengan Standar;

h. melakukan bimbingan teknis pembuatan pakan serta pemanfaatan limbah Pertanian, perkebunan dan industri sebagai pakan ternak;

i. melakukan sosialisasi standar mutu pakan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI);

j. melakukan pengawasan peredaran pakan antar provinsi dan kab./kota;

k. menginventarisir industri pabrik pakan, distributor,

poultry Shop, dan pengecer pakan dikabupaten/kota; l. melakukan pengawasan mutu pakan dan memfasilitasi

pengujian bahan baku pakan ternak;

m. memfasilitasi penyelenggaraan temu usaha di bidang pakan oleh asosiasi pelaku usaha dengan stakeholders terkait;

n. membuat analisis kebutuhan dan ketersediaan pakan ternak;

o. menginventalisir lahan-lahan tidak produktif, terlantar dan potensial bagi pengembangan usaha-usaha peternakan;

p. memfasilitasi penetapan status legal formal atau sertifikasi lahan peternakan;

q. memfasilitasi pemanfaatan lahan tidak produktif dan terlantar untuk penanaman hijauan pakan ternak;

r. memfasilitasi optimalisasi potensi lahan dan sumber daya air guna mendukung pengembangan hijauan pakan ternak;

s. melakukan Survey Identifikasi Design (SID) untuk menyusun profil wilayah pengembangan usaha peternakan berbasis kawasan;

t. membuat analisis kemampuan daya tampung lahan dalam setiap satuan ternak yang akan dikembangkan;


(37)

u. memfasilitasi pembuatan embung, sumur dalam/dangkal, DAM parit, farm road (jalan usaha tani) pada lokasi sentra-sentra produksi peternakan;

v. menyusun kriteria dan persyaratan teknis pembangunan prasarana peternakan;

w. memberikan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan prasarana;

x. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan lahan dan air bagi pengembangan usaha-usaha peternakan;

y. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengelolaan Lahan dan Air dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

z. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 20

(1)Seksi Pengembangan dan Pengkajian Teknologi Peternakan dipimpin seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyusun program, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pengembangan teknologi peternakan dan sistem informasi peternakan .

(2)Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2) maka uraian kegiatan Pengembangan dan Pengkajian Teknologi Peternakan adalah sebagai berikut:

a.Menyusun kebijakan pengembangan dan pengkajian teknologi peternakan;

b.Menyusun rencana pengembangan dan pengkajian teknologi peternakan;

c.Melaksanakan bimbingan dan uji lapangan penerapan teknologi dibidang peternakan serta pengkajian penerapan;


(38)

d.Melaksanakan bimbingan teknologi penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil peternakan;

e.Melaksanakan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna bidang peternakan;

f. Memfasilitasi bimbingan teknologi bagi pengembangan usaha-usaha peternakan;

g. Meningkatkan pelaksanaan kaji terap teknologi pengolahan produk-produk peternakan;

h. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga pengujian untuk pengembangan teknologi dan sumber daya peternakan;

i.menginventarisasi alat dan mesin, sarana peternakan, ketersediaan dan kebutuhan pupuk;

j.memberikan bimbingan teknis klasifikasi, standardisasi penggunaan alat-alat dan mesin serta sarana peternakan; k.melakukan inventarisasi usaha-usaha jasa perbengkelan,

alat-alat dan mesin peternakan;

l.memantau penggunaan alat-alat dan mesin peternakan yang berpotensi merusak lingkungan;

m.melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan pendayagunaan alat-alat dan mesin serta sarana peternakan;

n.melakukan sosialisasi alat-alat dan mesin, prototype baru dan sarana peternakan;

o.melakukan pengawasan terhadap produksi, peredaran, penggunaan pupuk dan pestisida, pengujian alat dan mesin peternakan;

p.melakukan monitoring dan evaluasi penerapan standar mutu alat-alat dan mesin, pupuk dan pestisida serta sarana peternakan sesuai standar;

q.Mengembangankan teknologi sistem informasi peternakan r.Melaksanakan temuan-temuan teknologi baru dibidang

peternakan;

s.Monitoring danevaluasi penerapan teknologi bidang peternakan;

t.Meningkatkan inovasi –inovasi teknologi dibidang peternakan bekerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi;


(39)

u.Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

BAB VII

BIDANG PENGEMBANGAN USAHA& PENYULUHAN Bagian Kesatu

Susunan Organisasi Pasal 21

Bidang Pengembangan Usaha dan Penyuluhan Terdiri atas :

a. Seksi Penyuluhan dan Kelembagaan peternakan

b. Seksi Pelayanan Usaha, Pemasaran dan pengelohan hasil Peternakan

Bagian Kedua

Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Kepala Bidang Pasal 22

(1) Bidang Pengembangan Usaha dan penyuluhan dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan Penyuuhan dan kelembagaan peternakan, bimbingan promosi, pemasaran dan Pengolahan hasil peternakan serta Pelayanan usaha dan investasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), kepala bidang pengembangan usaha dan penyuluhan mempunyai fungsi :

a.penyusunan profil potensi usaha peternakan;

b.pembinaan usaha dan kewirausahaan, investasi dan perkreditan;

c.pengembangan promosi dan pemasaran hasil usaha peternakan;

d.pelayanan usaha dan informasi pasar;

e.pembinaan dan pemantauan pasca panen dan pengolahan hasil peternakan;

f.Penyusunan kebijakan dan programa penyuluhan g.Pengelolaan Kelembagaan dan ketenagaan

h.memberikan pertimbangan teknis pendirian usaha peternakan;

i.monitoring dan evaluasi pelaksanaan kredit dan kemitraan;


(40)

j.pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a.menyusun rencana kegiatan Bidang Pengembangan Usaha sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b.mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi

petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c.memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d.membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e.mengikuti rapat-rapat sesuasi dengan bidang tugasnya;

f.melaksanakan inventarisasi usaha peternakan rakyat, perusahaan peternakan dan usaha pengolahan hasil peternakan;

g.melaksanakan sosialisasi skim-skim kredit bagi para pelaku usaha;

h.memberikan pertimbangan teknis dalam pengembangan usaha peternakan, produk peternakan dan hasil ikutannya;

i.melaksanakan kerjasama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam pengembangan dan inovasi teknologi

j.menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bidang Pengembangan Usaha dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k.melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga

Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Seksi Pasal 23


(41)

(1) Seksi Penyuluhan dan Kelembagaan dipimpin seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyusun program, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pengembangan penyuluhan dan kelembagaan peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

(2) Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2) maka uraian kegiatan Seksi Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan Peternakan adalah sebagai berikut:

a.Menyusun kebijakan programa penyuluhan dan kelembagaan peternakan;

b.Melakukan penyuluhan, pengembangan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan di bidang peternakan dan kesehatan hewan

c.Melaksanaan pengadaan, penyusunan dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha peternakan;

d.Meningkatkan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil, Swadaya dan swasta

e.Melaksanakan pengadaan, pengolahan dan bimbingan pendayagunaan sarana penyuluhan;

f.Melaksanakan bimbingan dan pengembangan kelembagaan usaha petani ternak, manajemen dan pencapaian kerjasama kelompok ternak;

g.Memfasilitasi dalam hal penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

h.Memfasilitasi pembangunan lembaga-lembaga keuangan mikro ditingkat pedesaaan untuk bidang peternakan;

i.Melaksanakan koordinasi pendayagunaan dan bimbingan tenaga penyuluhan;

j.Melaksanakan perencanaan, pengedaan, penyebaran dan bimbingan pengembangan materi penyuluhan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

k.Mengembangkan sumber daya manusia melalui kursus-kursus dan pelatihan;


(42)

m.Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 24

(1) Seksi Pelayanan Usaha, Pemasaran dan Pengolahan Hasil dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok memfasilitasi pelayanan investasi dan perkreditan, memberikan rekomendasi yang bergerak pada usaha peternakan, pengeluaran/pemasukan ternak bibit, ternak potong dan produk peternakan, melakukan analisis potensi produk peternakan, penetapan target promosi dan pemasaran serta pembentukan pusat-pusat informasi pasar , pengembangan jaringan pemasaran menginventarisasi usaha-usaha pengolahan hasil, bimbingan teknis pengembangan usaha pengolahan, sosialisasi dan standarisasi mutu produk olahan, diversifikasi produk olahan,

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan Usaha, Pemasaran dan Pengolahan Hasil sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnmya;

f. menyiapkan bahan dan menerapkan prosedur penerbitan izin/ rekomendasi bidang usaha peternakan, pengeluaran/pemasukan ternak bibit/ potong, hewan kesayangan, produk peternakan dan hasil ikutannya;


(43)

g. melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan realisasi kredit, investasi dan kemitraan di bidang peternakan;

h. melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pengembangan usaha, kewirausahaan serta skim-skim kredit baru yang dapat dimanfaatkan untuk usaha-usaha peternakan dan kemitraan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)

i. melaksanakan bimbingan teknis pengembangan usaha dan kewirausahaan, perkreditan dan kemitraan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM);

j. menyusun analisis pengembangan komoditas unggulan daerah;

k. membuat analisis kelayakan usaha dan bimbingan teknis kewirausahaan;

l. memfasilitasi kerjasama kemitraan antara kelompok tani dengan pihak perbankan dan lembaga asuransi; m. memfasilitasi kelompok dalam membentuk

lembaga-lembaga keuangan mikro;

n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi Seksi Pelayanan Usaha, Pemasaran dan Pengolahan Hasil serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

o. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

p. mengembangkan sistem informasi pasar berbasis Information Technology (IT);

q. melakukan pengumpulan, analisis/pengolahan dan penyajian data harga komoditas ternak dan produk-produknya;

r. melakukan promosi, menyediakan data dan informasi serta profil wilayah usaha-usaha peternakan;

s. melakukan temu usaha dan evaluasi perusahaan bidang peternakan;

t. memfasilitasi terbentuknya pusat-pusat informasi pasar di kabupaten/kota;

u. menginventarisir usaha-usaha dibidang pengolahan hasil peternakan;


(44)

v. melakukan bimbingan teknis pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan;

w. melakukan bimbingan peningkatan mutu produk peternakan dan olahannya;

x. melakukan sosialisasi standar mutu produk peternakan dan olahannya;

y. melakukan sosialisasi penerapan Good Manufacturing Practices bagi para pelaku usaha;

z. melakukan monitoring dan evaluasi pengolahan hasil peternakan;

aa. meningkatkan usaha-usaha diversifikasi produk peternakan dan olahannya;

bb. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengolahan hasil dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; cc. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan

oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25

Peraturan ini berlaku efektif pada saat pelantikan pejabat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor….Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bulukumba.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 26


(45)

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Bulukumba No. 43 Tahun 2008 tentang Tugas pokok dan Rincian Tugas Jabatan Sub Bagian dan Seksi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba (Lembaran Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2001 Nomor 43), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

2.2 Sumber Daya SKPD

2.2.1 Sumber Daya Manusia (Pegawai)

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sampai bulan Mei 2016 sebanyak 47 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Tabel 1.

Jumlah Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016

No Pendidikan Tahun 2016

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

S2

Dokter Hewan S1

D3 D1 SLTA SLTP

7 2 32

1 - 5 -

Jumlah 47

Tabel 2.

Tingkat Golongan Pegawai (PNS) Tahun 2016

No Golongan Tahun 2016

1. 2. 3. 4.

Golongan IV Golongan III

Golongan II Golongan I

6 31 10 -


(46)

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Dalam menjalankan suatu organisasi sangat dibutuhkan sarana dan prasarana dalam kelancaran pelaksanaan tugas-tugas. Disadari bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian kinerja adalah sarana prasarana pendukung yang cukup tersedia, oleh karena adanya keterbatasan sehingga dirasakan belum maksimal dalam pencapaian tujuan kinerja. Sebagai gambaran, sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini sebagai berikut:

Tabel 3.

Sarana dan Prasarana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Tahun 2016

No Nama Barang Jumlah Sumber

Biaya Ket.

1 Kantor 1 unit APBD II

2 Bangunan Poskeswan 2 unit APBN 3 Bangunan ITSU 1 unit APBN 4 Bangunan PPPKH 3 unit APBN

5 Kebun Bibit Rumput

(KBR) 1 unit APBD I

6 Bangunan RPH 1 unit APBD II 7 Kendaraan Roda 4 2 unit APBD II 8 Kendaraan Roda 2 19 unit APBD II 9 Kendaraan Roda 2 2 unit APBD I 10 Kendaraan Roda 2 31 unit APBN 11 Timbangan Ternak 1 unit APBN 12 Komputer/PC 6 unit APBD II

13 Komputer/PC 2 unit APBD I

14 Printer 9 unit APBD II

15 Printer 1 unit APBD I

16 Kulkas 3 unit APBN

17 Kulkas 3 unit APBD II


(47)

No Nama Barang Jumlah Sumber

Biaya Ket.

19 Meja 38 unit APBD II

20 Meja 5 Unit APBD I

21 Kursi 86 unit APBD II

22 Almari 16 unit APBD II

23 Filing Cabinet 5 unit APBD II 24 Filing Cabinet 1 unit APBN 25 Filing Cabinet 1 Unit APBD I 26 Kipas Angin 4 unit APBD II

27 AC 11 unit APBD II

28 Mesin Ketik 3 unit APBD II

29 UPS 1 unit APBD II

30 Meja Komputer 1 unit APBD II

31 Meja Rapat 7 unit APBD II

32 Kendaraan Roda 3 2 unit APBD I 33 Kendaraan Roda 3 2 unit APBD II

34 USG 1 unit APBN

35 Komputer/Laktop 1 unit APBD I 36 Komputer/Laktop 14 unit APBD II

37 pH meter 5 unit APBD II

38 Mikroskop 1 unit APBD II

39 Mikroskop 2 unit APBD I

40 Brankas 1 Unit APBD

41 Brankas 1 unit APBN

42 Genset 1 Unit APBD II

43 Mesin Giling Daging 1 Unit APBD II 44 Heighcleaner 1 Unit APBD II

45 Tandon Air 2 Unit APBD II

46 Golok Tulang 2 Unit APBD II 47 Container N2 Cair 4 Unit APBD II 48 Sound System 1 Unit APBD II


(48)

No Nama Barang Jumlah Sumber

Biaya Ket.

49 Layar Proyektor 1 Unit APBD II 50 Camera Digital 1 Unit APBD II 51 Pompa N2 Cair 1 unit APBD II

2.2.3 Keuangan

Sumber keuangan dalam menjalankan organisasi untuk memberikan pelayanan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah :

 APBD Kabupaten

 APBD Propinsi

 APBN

2.3 Potensi Pengembangan Peternakan di Kabupaten Bulukumba

1.Potensi Ternak

Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten dengan populasi ternak cukup besar di wilayah Sulawesi Selatan. Komoditas ternak yang dipelihara adalah sapi potong, kerbau, kuda, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan itik. Sistem pemeliharaan ternak yang dahulu hanya sebatas skala rumah tangga, mulai beralih menjadi usaha yang berorientasi bisnis yang terbukti dengan meningkatnya basis-basis kelompok ternak di wilayah Bulukumba. Masyarakat Bulukumba telah merasakan keuntungan yang diperoleh dari agribisnis peternakan.

Populasi ternak yang cukup besar menjadikan Kab. Bulukumba sebagai salah satu wilayah penyedia sumber bibit di Sulawesi Selatan. Perkembangan populasi dan produksi ternak di Kab. Bulukumba tahun 2013 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.

Perkembangan Populasi Ternak di Kabupaten Bulukumba Tahun 2013 – 2015 (dalam ekor)

No. Jenis Ternak Tahun

2013 2014 2015


(49)

2. Sapi Perah 0 0 0 3. Kerbau 1.529 1.548 1.570 4. Kuda 26.430 26.834 27.246 5. Kambing 31.336 31.730 32.130

6. Domba 0 0 0

7. Babi 0 0 0

8. Ayam Buras 638.298 643.804 684.793 9. Ayam Ras Petelur 110.114 205.405 257.922 10. Ayam Ras Pedaging 170.000 1.352.000 2.040.000 11. Itik 14.130 15.650 17.483


(1)

56

1. Pendataan masalah peternakan

2. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular

ternak

3. Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik

4. Penanganan gangguan reproduksi dan penyakit ternak

5. Pengawasan ternak keluar antar daerah.

b. Program

PeningkatanMutuLayananPusatKesehatanHewan

(Puskeswan)

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) merupakan Unit Pelaksana

Teknis pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab.

Bulukumba yang menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan penyehatan hewan;

2. Pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner;

3. Pelaksanaan epidemiologik;

4. Pelaksanaan informasi veteriner dan kesiagaan darurat

wabah;

5. Pemberian pelayanan jasa veteriner.

Dengan mempertimbangkan fungsi-fungsi khusus tersebut,

Puskewan merupakan ujung tombak pelayanan teknis bidang

kesehatan dan penyakit ternak sehingga sangat perlu

ditingkatkan mutu layanannya. Kegiatan-kegiatan yang akan

direncanakan adalah :

1. Penyediaan sarana dan prasarana Puskewan

2. Peningkatan pengelolaan informasi veteriner

3. Peningkatan pengamanan dan pengendalian penyakit hewan

strategis

Tujuan3. Meningkatkanperlindungankesehatanmasyarakatveteriner

a. Program

PeningkatanPengendaliandanPengawasanProdukPangandan

Non

PanganAsalHewan.

Masyarakat sebagai konsumen produk-produk asal hewan, baik

pangan

maupun

non

pangan,

membutuhkan

jaminan

ketersediaan, mutu dan perlindungan kesehatan atas

produk-produk tersebut. Khusus untuk pangan asal hewan, Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki tugas pengawasan

terhadap bahan pangan asal hewan sehingga yang beredar di

masyarakat adalah produk-produk yang ASUH (Aman, Sehat,

Utuh dan Halal).


(2)

(3)

58

Dalam kurun 5 tahun ke depan, kegiatan-kegiatan yang

direncanakan untuk menunjang program ini adalah :

1. Rehabilitasi/Perbaikan sarana dan prasarana RPH

2. Pengembanga layanan kesejahteraan hewan

3. Pengawasan dan pengendalian pemotongan betina produktif

Tujuan4. Meningkatkanpemberdayaanpetanipeternakan di pedesaan

yang berwawasanagribisnis.

Program PeningkatanSumberdayaManusiaPeternakan

Kegiatan :

1. Pengembangan sumberdaya dan kelembagaan peternakan

2. Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan

kepada masyarakat.

3. Pelatihan dan bimbingan teknis

Tujuan5.

Mengembangkanusahapeternakansesuaipotensi-potensilokal di daerah

Program PeningkatanPemasaranHasilProduksiPeternakan

Kegiatan :

1. Pengembangan agribisnis peternakan

2. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah

Tujuan6. Meningkatkanpenerapanteknologipeternakan tepatguna

Program PeningkatanPenerapanTeknologiPeternakan

Kegiatan :

1. Penyediaan Pengembangan Pakan dan Air

2. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat

guna

3. Pengembangan teknologi pemanfaatan limbah peternakan

4. Penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak

5. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan

tepat guna

Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok

sasaran, dan pendanaan indikatif secara rinci dapat dilihat

pada Tabel 9 berikut :


(4)

61

Penutup

A. Kesimpulan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Bulukumba periode 2016-2021 merupakan

dokumen resmi perencanaan pembangunan peternakan untuk

lima (5) tahun yang memuat visi, misi, strategi atau

kebijakan umum, sera tahapan program kegiatan strategis

yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan

peternakan di Kabupaten Bulukumba.

B. Kaidah Pelaksanaan

Tersedianya

dokumen

perencanaan

pembangunan

Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba tahun

2016-2021 akan menjadi pedoman dalam pencapaian tujuan dan

sasaran pembangunan. Penyusunan Rencana Strategis juga

bertujuan

sebagai

pedoman

dalam

keberhasilan

atau

kegagalan

yang

tertuang

dalam

Sistem

Akuntabilitas

Instansi Pemerintah. RENSTRA ini juga diharapkan dapat

memberikan layanan publik yang baik serta acuan dalam

mejalankan tugas, fungsi dan perannya sebagai fasilitator,

motivator, dan regulator.

Semoga RENSTRA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Bulukumba dapat dilaksanakan dengan baik melalui

kerja ikhlas, cerdas dan tuntas, sehingga dapat memberikan

konstribusi yang nyata terhadap pencapaian Masyarakat

Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan dalam mewujudkan

peternakan

yang

tangguh

dan

berdayasaing

dengan

berorientasi agribisnis berbasis sumberdaya lokal yang

dilandasi nilai-nilai religius.


(5)

Visi : Mewujudkan Peternakan yang Tangguh dan Berdayasaing dengan Berorientasi Agribisnis Berbasis Sumberdaya Lokal yang dilandasi Nilai-Nilai Religius

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 2.250.000.000 2.475.000.000 2.722.500.000 2.994.750.000 3.294.225.000

- Sapi potong 92.110 Ekor 71.488 74.919 78.665 82.756 87.308 2. 2. 2.000.000.000 2.200.000.000 2.420.000.000 2.662.000.000 2.928.200.000 - Kerbau 1.727 Ekor 1.594 1.618 1.644 1.670 1.698

- Kuda 30.146 Ekor 27.682 28.125 28.603 29.089 29.613 - Kambing 44.928 Ekor 33.576 35.255 37.194 39.426 41.989 - Ayam Buras 732.729 791.347 870.482 966.235 1.091.846 - Ayam Ras Pedaging 2.244.000 2.468.400 2.715.240 2.986.764 3.285.440 - Ayam Ras Petelur 456.924 Ekor 283.714 312.085 343.294 377.623 415.385 - Itik 37.042 Ekor 19.581 22.029 24.893 28.254 32.210

3. 3. 1.000.000.000 1.100.000.000 1.210.000.000 1.331.000.000 1.464.100.000

200 120 140 160 180 4. 4 150.000.000 165.000.000 181.500.000 199.650.000 219.615.000 2. 2. 2. 2. 2. 22.029 73.264 76.239 79.461 83.034 2. 2. 5. 650.000.000 715.000.000 786.500.000 865.150.000 951.665.000

2. 3. 17.000 17.000 20.000 20.000 20.000 2. 6. 350.000.000 385.000.000 423.500.000 465.850.000 512.435.000

2. 4. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2. 7. 225.000.000 247.500.000 272.250.000 299.475.000 329.422.500

250 250 275 300 325 2. 8. 250.000.000 275.000.000 302.500.000 332.750.000 366.025.000 200 225 250 275 300 2. 9. 275.000.000 302.500.000 332.750.000 366.025.000 402.627.500

2. .3 2. 5. - 1 1 1 1 3. 3. 10 - 250.000.000 275.000.000 302.500.000 332.750.000

2. 10 - 1 1 1 1 3. 11 - 25.000.000 27.500.000 30.250.000 33.275.000

2. 11 1 1 1 1 1 3. 12 85.000.000 93.500.000 102.850.000 113.135.000 124.448.500

2. 4. 2. 6. 2. 12 - 1 1 1 1 4. 4. 13 - 235.625.000 259.187.500 285.106.250 313.616.875

2. 13 2.734 2.734 2.850 2.674 2.750 4. 14 300.000.000 330.000.000 363.000.000 399.300.000 439.230.000

2. 14Terselamatkannya ternak - 36 36 36 36 4. 15 - 280.526.000 308.578.600 339.436.460 373.380.106 betina produktif yang

akan di Potong

36 Ekor Pengawasan dan

pengendalian pemotongan betina produktif Meningkatnya keamanan

dan pengendalian penyakit hewan strategis

1 Paket Peningkatan

pengamanan dan pengendalian penyakit hewan strategis Pengawasan ternak keluar antar daerah

Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Produk Pangan dan Non Pangan Asal Hewan

Terjaminnya masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana RPH 1 Paket Penyediaan sarana dan prasarana Puskeswan Tersedianya informasi veteriner

1 Paket Peningkatan

pengelolaan informasi veteriner Peningkatan pelayanan Kesehatan Hewan Terlaksananya pelayanan Puskewan yang optimal

2.9 Tersedianya sarana dan prasarana Puskeswan

1 Paket Peningkatan mutu

layanan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Peningkatan, pengendalian dan pengawasan produk pangan dan non pangan asal hewan

Rehabilitasi / perbaikan sarana dan prasarana RPH Terjaminnya

kesejahteraan hewan yang akan dipotong

2650 Ekor Pengembangan

layanan kesejahteraan hewan

3.500 Pembibitan dan

perawatan ternak

Terlaksananya Pencegahan penyakit pada ternak

2.5 Tertanganinya Penyakit ternak

20.000 Ekor Pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Terlaksananya penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan

2.6 Terkendalinya penularan penyakit Endemik

1.000 Ekor Pemusnahan ternak

yang terjangkit penyakit endemik 1.3 Tertibnya administrasi

ternak-ternak bantuan pemerintah

200 Kelompok Penataan ternak

pemerintah 2.4 Tertibnya administrasi

kepemilikan ternak di masyarakat

86.788 Ekor Pendataan masalah

peternakan Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 3.613.984 Ekor

1.2 Hasil kelahiran inseminasi buatan

3.500 Ekor 2.500 2.750 3.000 3.250 Meningkatkan

Produksi dan Produktivitas Ternak

Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar daerah

Meningkatnya populasi ternak

1.1 Pertumbuhan populasi Ternak : Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat Pembangunan sarana dan prasarana peternakan 1.255.623 Ekor BAB. VI

PENETAPAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN INDIKATOR SASARAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

KABUPATEN BULUKUMBA Tabel. 9

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja 5 Tahunan

Target Tahun

ke-Program Kegiatan Pagu Indikatif Tahun

Meningkatkan Kesehatan Hewan dan Perlindungan Kesehatan Masyarakat Veteriner Meningkatkan pengamanan ternak melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak/hewan Terlaksananya Pangadministrasian Kepemilikan Ternak di Masyarakat

2.7 Tertanganinya Hewan yang mengalami gangguan reproduksi

1.500 Ekor Penanganan

gangguan reproduksi dan penyakit hewan 2.8 Terlaksananya

pengawasan dan pengamanan ternak masuk / keluar daerah


(6)

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja 5 Tahunan

Target Tahun

ke-Program Kegiatan Pagu Indikatif Tahun

3. 3. .5 3. 7. 3. 15 5. 5. 16 105.000.000 115.500.000 127.050.000 139.755.000 153.730.500

3. 16 5. 17 115.000.000 126.500.000 139.150.000 153.065.000 168.371.500

3. 17 5. 18 175.000.000 192.500.000 211.750.000 232.925.000 256.217.500

4. 4. 6. 4. 8. 4. 18 6. 6. 19 250.000.000 275.000.000 302.500.000 332.750.000 366.025.000

4. 9. 4. 19 6. 20 75.000.000 82.500.000 90.750.000 99.825.000 109.807.500

5. 5. 7. 5. 10. 5. 20 7. 7. 21 125.000.000 137.500.000 151.250.000 166.375.000 183.012.500

5. 21 7. 22 100.000.000 110.000.000 121.000.000 133.100.000 146.410.000

5. 22 7. 23 150.000.000 165.000.000 181.500.000 199.650.000 219.615.000

10 10 10 10 10

5. 11. 5. 23 5 5 5 5 5 7. 24 175.000.000 192.500.000 211.750.000 232.925.000 256.217.500

5. 24 2 2 2 2 2 7. 25 75.000.000 82.500.000 90.750.000 99.825.000 109.807.500

8.880.000.000

10.559.151.000 11.615.066.100 12.776.572.710 14.054.229.981

Bulukumba, 24 Oktober 2016 KEPALA DINAS,

drh. Hj. RUSTINAH, MP Pangkat : Pembina Utama Muda NIP : 19610203 198703 2 012 Meningkatnya kualitas

olahan produk peternakan

2 Paket Pengadaan sarana

dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pengembangan teknologi pemanfaatan limbah peternakan Berkembangnya teknologi pengolahan pakan ternak yang berasal dari bahan baku lokal

Persentase pemenuhan ketersediaan pakan ternak

5 Paket Penelitian dan

pengolahan gizi dan pakan ternak Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Peternakan Meningkatkan penerapan teknologi peternakan tepat guna

Berkembangnya pemanfaatan limbah / hasil sampingan peternakan sebagai sumber energi alternatif masyarakat

Bertambahnya kawasan penyedia pakan dan air bagi ternak

Meningkatnya pemanfaatan biogas dan pupuk organik dari limbah peternakan

10 Kelompok Adopsi teknologi bidang peternakan (Unit) 10 Unit Meningktakan Kemitraan dengan Dunia Usaha Mengembangkan usaha peternakan sesuai potensi-potensi lokal di daerah

Meningkatnya pendapatan masyarakat yang berasal dari peternakan Meningkatnya pertumbuhan usaha-usaha di bidang peternakan

10 Kelompok Pengembangan

agribisnis peternakan Meningkatnya pemasaran produk-produk peternakan unggulan daerah Dikenalnya produk-produk peternakan unggulan daerah

3 Paket 3 3 3 3 3 Promosi atas hasil

produksi peternakan unggulan daerah 10 10 10 10 10 Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

15 30 35 40 Penyuluhan

pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat Meningkatnya keahlian

dan kemampuan teknis aparat peternakan

35 Orang 10 15 20 25 35 Pelatihan/ Bimbingan

Teknis Pegawai Meningkatkan dan

Memberdayakan SDM Peternakan

Meningkatkan pemberdayaan petani peternak dan Aparat Peternakan yang berwawasan agribisnis

Meningkatnya SDM aparat peternakan dan petani peternak Peningkatan status kelembagaan kelompok menjadi kelompok mandiri (unit)

45 Kelompok 20

Meningkatnya kemampuan teknis peternak dalam Beternak

45 Kelompok 15

20 25 30 35 Peningkatan Sumberdaya Manusia Peternakan

Pengembangan sumber daya dan kelembagaan peternakan

10 10 10 10 10 Penelitian dan

pengembangan teknologi peternakan tepat guna

5 Paket 5 5 5 5 5 Penyediaan dan

pengembangan pakan dan air