Kategorisasi Kode ke dalam Tema

Yunita, 2016 GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemudian Pak Adi bertanya “Siapa yang tahu alat-alat untuk membersihkan lingkungan sekitar? Coba bayangin deh apa saja ya?”,Anak-anak menjawab “sapu”, “tempat sampah”.  Pembelajaran berpusat pada anak,  Anak aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

2. Kategorisasi Kode ke dalam Tema

Tahapan yang kedua yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan kategorisasi kode-kode yang muncul pada data dengan tema yang didasarkan pada pertanyaan penelitian. Proses kategorisasi kodeke dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: Tabel 3.6 Kategorisasi Kode Tema Kode yang Muncul  Faktor-faktor yang mempengaruhi  Minat,  Interaksi dengan anak,  Nyaman dan menghilangkan stress,  Ketidaksengajaan menjadi guru di TK,  Waktu mengajar di TK fleksibel.  Gaya Mengajar laki-laki  Expert  Guru dominan di kelas,  Anak diam mendengarkan dan memperhatikan,  Mengontrol anak.  Formal Autority  Menentukan konten atau isi atau kegiatan yang akan anak lakukan,  Gaya mengajar ini berfokus kepada teacher center,  Guru bertanggung jawab atas apa yang harus diajarkan pada anak,  Alat peraga disiapkan sendiri dan dipraktekan tanpa bantuan anak,  Anak harus mengikuti apa yang dikatakan guru karena hal tersebut hal terbaik untuk anak. Yunita, 2016 GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Personal Model  Guru sebagai modeling atau menjadi contoh di kelas,  Guru memperlihatkan kemampuan yang ia miliki di kelas agar anak dapat memperaktekannya atau mencontohnya,  Guru sebagai pembimbing dan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya,  Membantu anak ketika anak mengalami kesulitan atau mengahadapi masalah,  Anak dapat secara mandiri menyelesaikan tugas atau masalah yang dihadapi sesuai dengan yang dicontohkan guru,  Guru mendorong anak untuk berpartisipasi dan mencoba banyak gaya belajar yang bermacam-macam,  Anak dapat meminta bantuan kepada guru serta mengajukan pelajaran yang ingin anak ketahui.  Fasilitator  Guru mengajar berfokus kepada aktivitas pembelajaran,  Pembelajaran berpusat pada anak,  Anak diberikan kesempatan dan tanggung jawab yang lebih besar seperti mengajukan atau menentukan kegiatan yang ingin anak lakukan di dalam kelas,  Memberikan kesempatan untuk belajar dengan mandiri,  Anak dapat aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran  Anak dapat berkolaborasi dengan teman sebayanya di kelas,  Guru senang membuat kelompok pada saat kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran aktif di kelas,  Anak diajak memecahkan masalah bersama dengan teman sebayanya,  Guru menggunakan berbagai macam aktivitas dan pendekatan saat mengajar di kelas untuk meningkatkan kreatifitas anak dan originalitas. Yunita, 2016 GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Delegator  Guru lebih dominan dalam mengontrol dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran individu atau kelompok anak,  Guru lebih banyak memberikan pilihan desain dan implementasi dalam pembelajaran proyek,  Guru berperan sebagai konsultan atau fasilitator,  Anak sering diajak untuk mengerjakan proyek secara individu atau kelompok,  Anak diberikan tugas-tugas untuk lebih mandiri,  Anak harus dapat bekerja sama dengan kelompoknya, fokus serta mengatur perannya.  Temuan baru  Reward  Komunikatif  Humoris dan menyenangkan  Ekspresif  Perhatian  Kesulitan dan hambatan  Diawal menjalani profesi mengalami kesulitan  Try and Error  dalam menjalani profesi  Mendapat steriotipe diawal menjalani profesi  Mendapatkan tugas mengajar dalam bidang lain.  Manfaat gaya mengajar laki- laki bagi perkembangan anak  Sosok pengganti ayah  Sosok yang beragam dan balance  Membuat anak tertarik dan menangkap materi lebih baik  Membuat anak percaya diri, memenuhi semua kebutuhan dan rasa penasaran anak.  Anak menjadi disiplin karena guru laki-laki tegas namun tetap humoris atau lucu. Berdasarkan tahapan pengodean dan pengembangan tema seperti yang telah diuraikan di atas, hasil analisis data dalam penelitian ini akan digambarkan secara naratif pada hasil penelitian dan pembahasan dalam bab IV, sedangkan dalam gaya mengajar laki-laki setelah dilakukan tematik analisis didapatkan 20 item gaya mengajar expert, 108 item gaya mengajar formal authority, 151 item gaya mengajar personal model, 274 item gaya mengajar fasilitator Yunita, 2016 GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan 86 item kode gaya mengajar delegator serta tema-tema yang yang hasilkan dapat menjawab pertanyaan penelitian pada bab I.

G. Isu Etik Penelitian