1.2 Perumusan Masalah
Mengingat kebutuhan luar negeri dan dalam negeri Indonesia akan Asam Akrilat yang cukup tinggi, tidak didukung dengan adanya industri domestik yang
memproduksi Asam Akrilat, sedangkan di Indonesia bahan baku berupa propilen sudah diproduksi dalam jumlah besar maka hal ini mendorong untuk dibuatnya suatu
pra rancangan pabrik pembuatan Asam Akrilat dari Propilen.
1.3 Tujuan Pra Rancangan
Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Asam Akrilat ini adalah menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia khususnya di bidang perancangan, proses,
dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Akrilat. Secara khusus, tujuan pra rancangan
pabrik pembuatan Asam Akrilat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan Asam Akrilat sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor Indonesia serta
menjadi pensuply asam akrilat di Asia Tenggara.
1.4 Manfaat Perancangan
Manfaat pra perancangan pabrik pembuatan Asam Akrilat adalah memberikan gambaran kelayakan dari segi rancangan dan ekonomi pabrik sehingga akan
mendukung pertumbuhan industri petrokimia Indonesia. Hal ini, diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan Asam Akrilat domestik dan negara-negara sekitar.
Manfaat lain yang ingin dicapai adalah dapat meningkatkan devisa negara dan dapat membantu pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran di
Indonesia yaitu dengan menciptakan lapangan kerja baru demi kesejahteraan rakyat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Asam Akrilat
Asam akrilat adalah senyawa organik dengan rumus C
3
H
4
O
2
yang dikenal dengan nama lain acroleic acid, 2-propenoic acid, vinilformic acid, propene acid dan
ethylenecarboxylic acid. Asam ini merupakan asam karboksilat yang paling sederhana yang terdiri dari gugus vinil terhubung langsung ke terminal asam
karboksilat. Berupa cairan tak berwarna yang memiliki bau tajam atau khas yang larut dalam air , alkohol , eter , dan kloroform . Lebih dari satu miliar kilogram asam
akrilat yang diproduksi setiap tahunnya Anonim, 2012. Asam akrilat merupakan bahan kimia industri yang penting karena
merupakan bahan kimia intermediate yang banyak digunakan dalam proses-proses produksi pada industri dan produk-produk konsumen.
Ada dua penggunaan utama untuk asam akrilik. Yang pertama adalah dengan menggunakan asam akrilik sebagai intermediate bahan kimia dalam produksi ester
akrilat dan resin. Ester akrilat meliputi etil akrilat, butil akrilat, metil akrilat, dan 2- etilheksil akrilat. Mereka kemudian dipolimerisasi dan menjadi bahan dalam
formulasi cat, pelapis, tekstil tenun dan non-woven, perekat, polis, dan plastik. Metil akrilat juga digunakan dalam pembuatan vitamin B
1.
Penggunaan kedua asam akrilat adalah sebagai sebuah blok bangunan dalam produksi polimer asam poliakrilat. Polimer-polimer ini merupakan jenis cross-linked
poliacrilat dan absorben dengan kemampuan untuk menyerap dan mempertahankan lebih dari seratus kali berat mereka sendiri. Mereka digunakan untuk membuat
popok, dan produk kesehatan feminin. Asam akrilat juga digunakan dalam produksi polimer dan deterjen dalam produksi flokulan yang digunakan dalam pengelolaan air
limbah pabrik Solventis,2010.
2.2 Proses-Proses Umum Pembuatan Asam Akrilat
Pembuatan asam akrilat secara umum, yaitu: 1.
Reaksi Stoikiometri Karbonil
Universitas Sumatera Utara
Reaksi sangat cepat pada tekanan atmosfer dan suhu ringan. Hidrogen yang ditunjukkan dalam persamaan yang menyertainya tidak muncul dalam bentuk
gas tetapi dikonsumsi oleh reaksi samping. 2.
Reaksi Karbonil Bahan baku dasar dalam penyusunan asam akrilat dengan reaksi karbonil
adalah asetilena karbon monoksida diberikan sebagai atau dalam bentuk karbonil nikel, dan air.
3. Etilen Cyanohidrin
Proses ini dilakukan dengan mereaksikan etilen dengan asam sianida HCN menggunakan katalis basa. Selanjutnya dilakukan hidrolisis dengan asam kuat.
C
2
H
4
O + HCN HOCH
2
CH
2
CN CH
2
=CHCO
2
H Namun dalam perkembangannya, proses ini tidak digunakan kembali karena
alasan penanganan limbah HCN dan asam kuat Mc.Ketta, 1978. 4.
Metode Propiolactone Metode komersial didasarkan pada polimerisasi propiolactone dan distilasi
polimer ini untuk membentuk asam akrilat. 5.
Karbonil Reaksi Katalitik: Reaksi katalitik membutuhkan suhu tinggi dan tekanan superatmospheric.
Garam nikel atau kompleks daripadanya digunakan sebagai katalis. 6.
Metode Propylene Proses baru ini melibatkan oksidasi dari propilen menjadi asam hydroxy
propionic: Oksida nitrogen atau asam nitrat bertindak sebagai katalis dalam reaksi. Setelah dehidrasi menghasilkan asam akrilat. Alternatif lain adalah
oksidasi katalitik menjadi akrolein, CH
2
CHCHO, dan kemudian menjadi asam akrilat dengan oksigen dan katalis logam tertentu seperti Mo, Co, atau Fe.
7. Metode Vinyl Grignard
Sintesis yang menarik ini melibatkan penggunaan karboksilasi reagen Grignard terkenal untuk membentuk asam akrilat Prasad dan Kumar, 2008.
2.3 Sifat – Sifat Bahan Baku dan Produk