Reaksi sangat cepat pada tekanan atmosfer dan suhu ringan. Hidrogen yang ditunjukkan dalam persamaan yang menyertainya tidak muncul dalam bentuk
gas tetapi dikonsumsi oleh reaksi samping. 2.
Reaksi Karbonil Bahan baku dasar dalam penyusunan asam akrilat dengan reaksi karbonil
adalah asetilena karbon monoksida diberikan sebagai atau dalam bentuk karbonil nikel, dan air.
3. Etilen Cyanohidrin
Proses ini dilakukan dengan mereaksikan etilen dengan asam sianida HCN menggunakan katalis basa. Selanjutnya dilakukan hidrolisis dengan asam kuat.
C
2
H
4
O + HCN HOCH
2
CH
2
CN CH
2
=CHCO
2
H Namun dalam perkembangannya, proses ini tidak digunakan kembali karena
alasan penanganan limbah HCN dan asam kuat Mc.Ketta, 1978. 4.
Metode Propiolactone Metode komersial didasarkan pada polimerisasi propiolactone dan distilasi
polimer ini untuk membentuk asam akrilat. 5.
Karbonil Reaksi Katalitik: Reaksi katalitik membutuhkan suhu tinggi dan tekanan superatmospheric.
Garam nikel atau kompleks daripadanya digunakan sebagai katalis. 6.
Metode Propylene Proses baru ini melibatkan oksidasi dari propilen menjadi asam hydroxy
propionic: Oksida nitrogen atau asam nitrat bertindak sebagai katalis dalam reaksi. Setelah dehidrasi menghasilkan asam akrilat. Alternatif lain adalah
oksidasi katalitik menjadi akrolein, CH
2
CHCHO, dan kemudian menjadi asam akrilat dengan oksigen dan katalis logam tertentu seperti Mo, Co, atau Fe.
7. Metode Vinyl Grignard
Sintesis yang menarik ini melibatkan penggunaan karboksilasi reagen Grignard terkenal untuk membentuk asam akrilat Prasad dan Kumar, 2008.
2.3 Sifat – Sifat Bahan Baku dan Produk
2.3.1 Sifat-Sifat Bahan Baku
A. Propilen
1. Berat molekul
: 42grmol
Universitas Sumatera Utara
2. Titik didih
: 225,4 K -47,7 C
3. Titik beku
: 87,9 K 4.
Temperature kritis : 365 K
5. Tekanan kritis
: 4,6 MPa 6.
Volume kritis : 181 cm
3
mol 7.
Densitas cairan pada 223K : 0,612 grcm
3
8. Entalpi pembentukan
: 20,42 kJmol
4
9. Wujud
: gas
Kirk- Orthmer, 1998 B.
Nitrogen N
2
1. Berat molekul
: 28,0134 grammol 2.
Fasa cair : densitas cairan 1,013 bar pada titik didih
: 808,607
kgm
3
titik didih 1,013 bar : 195,9 C
3. Titik kritis
: suhu kritis: -147 C
tekanan kritis : 33,9999 bar 4.
Fasa gas : tidak berwarna, tidak berbau
densitas 1,013 bar pada titik didih : 4,61kgm
3
densitas 1,013 bar dan 15 C : 1,185 kgm
3
faktor kompresibilitas 1,013 bar dan 15 C :
0,9997 volume spesifik 1,013 bar dan 21
C : 0,862
m
3
kg 5.
Kelarutan dalam air : 1,013 bar dan 0
C : 0,0234 volvol 6.
Konsentrasi dalam udara : 78,08 vol Air liquide, 2009; Air Products and Chemicals, Inc., 1994
C. Oksigen O
2
1. Kondisi fisik pada 20
C : gas
2. Warna
: gas tidak berwarna 3.
Berat molekul : 32 grammol
Universitas Sumatera Utara
4. Titik leleh 0
C :
-219 5.
Titik didih 0 C
: -183
6. Temperatur kritis 0
C :
-118 7.
Densitas relatif, gas udara=1 : 1,1
8. Densitas relatif, cairan air=1
: 1,1 9.
Kelarutan dalam air mgl : 39
10. Kisaran flammability vol dalam udara
: oksidator Air Liquide Australia Limited, 2010
2.3.2 Sifat-Sifat Produk
A. Air H
2
O
1. Berat molekul
: 18 grammol 2.
Rumus molekul
: H
2
O 3.
Bentuk fisik : cairan jernih, tidak berwarna
4. Bau :
tidak berbau
5. Kelarutan
: sempurna
100 6.
Spesifik graviti
: 1,00
7. pH
: 7 8.
volatil volume 21 C 70F : 100
9. Titik
didih :
100 C 212F
10. Titik
leleh :
C 32F 11.
Densitas uap : tidak dipakai udara=1
12. Tekanan uap
: 17,5 mmHg 20 C 68F
Mallinckrodt Baker Inc, 1999
B. Karbon dioksida CO
2
1. Kondisi fisik pada 20
C :
liquefied gas 2.
Warna
: tidak
berwarna 3.
Bau : tidak memiliki karakteristik peringatan
dalam hal bau
4. Berat molekul
: 44 grammol 5.
Titik leleh 0 C
: -56,6
6. Titik didih 0
C :
-78,5 s
Universitas Sumatera Utara
7. Temperatur kritis 0
C : 30
8. Tekanan uap 20
C : 57,3 bar
9. Densitas relatif, gas udara=1
: 1,52 10.
Densitas relatif, cairan air=1 : 1,03
11. Kelarutan dalam air mgl
: 2000
Air Liquide Australia Limited, 2010
C. Asam Asetat CH
3
COOH
1. Berbentuk cairan tidak berwarna atau kristal
2. Bersifat higroskopis
3. Berat
molekul :
60,05 grmol
4. Spesific gravity :
1,049
204
5. Melting point
: 16,7
C 6.
Boiling point : 118,1
C 7.
Keasaman pKa : 4,76 pada 25
C Perry’s Chemical Engineers Handbook, 2008
D. Akrolein C
3
H
4
O
1. Berbentuk cairan tidak berwarna atau kekuning-kuningan.
2. Berbau tajam dan pedas
3. Larut dalam pelarut-pelarut organic alkohol, keton, benzene, dll
4. Berat
molekul :
56,06 gmol
5. Spesific gravity :
1,049
204
6. Melting point
: -87,7
C 7.
Boiling point : 52,6
C 8.
Density at 20 C :
0,840 gcm
3
9. Kelarutan dalam air pada 25
C : 2,12 x 10
6
mgl Anonim, 2007
E. Asam Akrilat C
3
H
4
O
2
1. Berbentuk cairan tidak berwarna.
2. Berbau tajam dan pedas
3. Mudah terbakar
4. Berat
molekul :
72,064
gmol
5. Suhu
kritis :
380 C
Universitas Sumatera Utara
6. Tekanan
kritis :
56,6 bar
7. Viskositas 25
C :
1,149 mPa.s
8. Boiling point :
52,6 C
9. Density at 30
C : 1,04
gml Budavari, 1996
2.4 Pemilihan Proses