14
Selain itu Erikson juga memberikan penjelasan tentang adanya perkembangan yang bersifat alamiah dan pengaruh budaya. Perkembangan sosialisasi dan emosi pada anak juga
dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Pada usia pra sekolah, anak sudah mulai menyadari bahwa tidak semua keinginannya dapat dipenuhi. Namun demikian, hal ini bukan
berarti anak sudah mampu mengendalikan perasaan atau emosinya saat harapannya tidak dapat diperoleh. Kemampuan sosialisasi dan emosi anak akan berkembang seiring dengan
penambahan usia dan pengalaman yang diperolehnya. Aspek kognitif juga berperan penting dalam hal ini di mana dengan kematangan di segi kognitif, anak dapat membedakan hal yang
baik dan buruk berdasarkan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
e. Keterampilan Sosial Anak
Perkembangan sosial melibatkan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan orang lain. Feeney dkk. dalam Konsorsium Sertifikasi Guru, 2013 menyatakan bahwa
perkembangan sosial mencakup: 1 kompetensi sosial 2 kemampuan sosial, 3 kognisi sosial, 4 perilaku prososial dan 5 penguasaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan
moralitas. Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan dalam menjalin hubungan dalam kelompok sosial. Kemampuan sosial merupakan perilaku yang digunakan dalam situasi
sosial. Kognisi sosial berkaitan dengan pemahaman terhadap pemahaman, tujuan, dan perilaku diri sendiri dan orangl lain. Perilaku prososial berkaitan dengan kesediaan untuk
berbagi, membantu, bekerjasama, merasa nyaman dan aman, dan mendukung orang lain. penguasaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas berhubungan dengan
perkembangan dalam menentukan standar baik dan buruk, kemampuan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan orang lain.
Sementara itu Gunarti,dkk. 2008 mengklasifikasikan pola perilaku sosial sebagai berikut. 1 pola perilaku sosial dan 2 pola perilaku tidak sosial. Yang tergolong pola perilaku
sosial antara lain, meniru, persaingan, kerja sama, simpati, empati, dukungan sosial, berbagi dan perilaku akrab. Yang tergolong perilaku tidak sosial antara lain, negativisme, agresif,
perilaku berkuasa, mementingkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks dan
berprasangka.
15
Dalam perkembangan, secara sosial anak dapat dibedakan menjadi kelompok individu. Macam-macam Kelompok individu sebagai mana yang dimaksud adalah sebagai
berikut. a Kelompok individu sosial: mereka yang tingkah lakunya mencerminkan ketiga proses sosialisasi. Mereka mampu untuk mengikuti kelompok yang diinginkan dan diterima
sebagai anggota kelompok. b Antisosial: Mereka yang tidak berhasil mencerminkan ketiga proses sosilaisasi. Mereka tidak tahu apa yang diharapkan kelompok sosial sehingga tngkah
laku yang ditunjukkan tidak sesuai dengan harapan sosial. c Introvert: Kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya. Minat sikap ataupun keputusan-
keputusan yang diambil selalu didasarkan pada perasaan, pemikiran, dan pengalamannya sendiri. d Extrovert: Kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian ke luar
dirinya sehingga segala minat, sikap dan keputusan-keputusan yang diambilnya lebih ditentukan oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dirinya.
f. Bentuk-bentuk Tingkah Laku Sosial pada Anak Usia 2-6 tahun: