Tujuan Pengembangan Kemampuan Berbahasa Keterampilan Dasar Berbahasa Untuk Anak TK

74 belum jelas pengucapannya 4. 12-24 bulan - anak sudah dapat memahami perintah dan pertanyaan sederha a, o toh : a a bola ya? , a bil bo eka ya - anak akan menunjuk benda yang dimaksud ketika ditanyai - anak dapat menunjuk beberapa gambar dalam buku ketika ditanyai - anak telah dapat menggunakan berbagai bunyi huruf konsonan pada awal kata - anak sudah bisa menyusun dua kata. Contoh : mau minum, a a a’e , dll. - Anak dapat bertanya dengan 2 kata sederha a, isal : a a ku i g? , itu apa? 5. 24-36 bulan - Anak bisa memahami dua perintah sekaligus contoh : a bil bola ya da ditaruh di kursi - Anak sudah dapat memperhatikan dan memahami berbagai sumber bunyi misal : suara TV, pintu ditutup, dll - Anak telah memahami perbedaan makna dari berbagai ko sep, isal : jala - berhe ti , di dala -di luar , besar-ke il , dll - Anak bisa bertanya dan mengarahkan perhatian orang dewasa dengan mengatakan nama benda yang dimaksud. - Cara anak berbicara sudah dapat dipahami secara keseluruhan - Anak sudah dapat menghafal kata-kata untuk keseharian - Anak memahami tata bahasa se ara sederha a, isal aku au aik sepeda 6. 4-6 tahun - Anak bisa membedakan berbagai jenis suara - Mengerti dan melaksanakan 3 perintah - Anak sudah bisa menggunakan kata secara lebih rumit Misal : Ibu, aku lebih suka baju yang berwarna merah. Yang hijau tidak bagus.

d. Tujuan Pengembangan Kemampuan Berbahasa

Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia Depdiknas, 2004: 3. Dari pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan utama pengembangan kemampuan 75 berbahasa di TK adalah agar anak dapat mengkomunikasikan perasaan, pengalaman, imajinasi, ide dan gagasannya kepada orang lain. Di samping itu diharapkan agar anak dapat berkomunikassi secara efektif, dengan menggunakan bahasa lisan yang sesuai dengan lingkungan budaya di sekitarnya. Komunikasi anak yang intensif dengan lingkungannya akan dapat membantu perkembangan anak pada aspek lainnya seperti perkembangan berpikir, sosial dan emosionalnya. Hal ini terjadi karena bahasa merupakan media bagi anak untuk berpikir dan mengembangkan kemampuan sosial dan personalnya. Melalui kemampuan berbahasa, anak dapat memperluas pengetahuannya, melalui penyerapan informasi dan saling menukar informasi dengan lingkungan sosialnya.

e. Keterampilan Dasar Berbahasa Untuk Anak TK

Dalam pendidikan anak usia dini, anak usia dini memerlukan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam berbahasa. Seefeld dan N. Barbour 1994 mengemukakan ada 6 keterampilan dasar berbahasa yang perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan yaitu berbicara, menyimak, pramembaca, pramenulis, membaca dan menulis. 1 Berbicara Anak mengembangkan kemampuannya dalam berbicara secara terang, benar dan jelas, sehingga bisa dipahami oleh lingkungannya. Mereka memerlukan pengalaman untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, memberi petunjuk kepada orang lain, mempengaruhi orang lain, dan membicarakan interprestasinya terhadap cerita yang didengarnya. Dalam hal ini orang dewasa hendaknya memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk berkomunikasi, sementara orang dewasa menjadi model, pendengar yang baik, dan teman bagi anak dalam berbicara. 2 Menyimak Anak akan mengembangkan kemampuannya untuk menyimakmendengarkan sehingga mereka dapat memahami lingkungannya. Anak dapat mendengarkan suara atau pembicaraan orang lain dengan penuh perhatian dan kehati-hatian untuk memperoleh informasi. Lama-kelamaan anak dapat mendengarkan untuk memahami dan menganalisis apa yang terjadi atau apa yang dikemukakan oleh orang lain. Mengajak anak untuk mendengarkan cerita, melatih anak untuk mengulang apa yang telah didengarnya 76 merupakan salah satu cara untuk melatih anak berkonsentrasi dalam menyimakmendengarkan. 3 Pramembaca Bagi anak, berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling berkaitan. Aktivitas sehari-hari memberikan kesempatan kepada anak untuk e ba a . Ketika a ak e eritaka ga bar ya g dilihat ya, kegiata i i dapat dikategorikan sebagai kegiatan pramembaca awal. Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan memasangkan gambar dengan tulisan, membaca tulisan yang terdapat dalam gambar meskipun belum benar sebagaimana tulisan yang tercantum dalam gambar. 4 Pramenulis Kemampuan pramenulis diawali dengan pengembangan motorik halus. Tahap awal anak dalam kegiatan menulis berbentuk latihan mencoreng. Misalnya dengan membuat garis tegak, garis miring, garis lengkung, dan lingkaran. Bentuk-bentuk tersebut kemudian dirangkai sehingga membentuk huruf atau simbol-simbol yang bermakna. 5 Membaca Anak mengembangkan kemampuan membaca dengan bahan-bahan yang semakin bertambah tingkat kesulitannya dan berbagai bahan bacaan untuk memperoleh dan menginterprestasikan informasi, mengikuti petunjuk, menempatkan bahan bacaan dan untuk memperoleh kesenangan serta kegembiraan. Anak usia dini pertama kali belajar mendapatkan informasi dan mengartikan informasi tersebut dari lingkungannya. Selanjutnya mereka mulai memahami isi dari apa yang dibaca oleh orang lain, dan selanjutnya mencoba membaca kata, dan kalimat sederhana dengan caranya sendiri. Dalam hal ini orang dewasa perlu memfasilitasi perkembangan tersebut, sehingga minat baca anak menjadi berkembang, dan akhirnya anak memiliki keterampilan membaca yang sebenarnya. 6 Menulis Kegiatan pramenulis dilanjutkan dengan kegiatan menulis. Anak mulai mengenal tulisan dan menyalinnya. Selanjutnya anak akan tertantang untuk menulis kata-kata yang semakin kompleks. Peran orang dewasa dalam hal ini adalah memfasilitasi dengan berbagai 77 bahanmaterial, sehingga anak dapat mengekspresikan ide, gagasan, perasaan dan imajinasinya lewat bahasa tertulis.

f. Prinsip Pembelajaran Bahasa