121
6. BIDANG PENGEMBANGAN SENI ANAK USIA DINI
Seni harus diberikan sesuai tahapan umur dan perkembangan anak. Tidak semua tahapan umur dan perkembangan dapat diberikan materi yang sama, karena setiap anak
memiliki perbedaan karakter pada tahapan tertentu. Hal ini menghasilkan respon yang berbeda pula. Alasan itulah yang seharusnya dijadikan landasan dalam proses pendidikan
seni.
a. PengertianDefenisi Seni Anak Usia Dini
Pendidikan seni merupakan kegiatan mengungkapkan perasaan atau ungkapan diri. Pendidikan seni bagi anak adalah proses kegiatan dalam mengungkapkan kegiatan perasan
yang mendasar bagi daya nalar dan prilakunya. Pendidikan seni merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan sifat rasa sosial bagi anak dengan melakukan ungkapan perasaan pada
lingkungannya. Seni bagi anak adalah kegiatan awal untuk memahami ekspresi. Setiap anak berbeda pertumbuhan, pemahaman, persepsi, dan minatnya terhadap seni yang
berkembang di lingkungannya. Jadi tidak ada anak yang akan menghasilkan karya seni sama dan tidak dapat dipaksa untuk sama.
Beberapa hal yang terkait dengan seni anak usia dini: 1
Unsur-unsur seni visual yaitu: a Garis, b Bentuk, c Warna, d Tekstur, e Pola, f Ruang.
2 Program seni anak usia dini harus meliputi: a Pengalaman sensori; b Pengalaman
indah dan kreatif; c Waktu, ruang, dan bahan-bahan untuk membuat karya seni; d Memperkenalkan kata-kata seni dalam berbagai bentuk dan gaya.
3 Kriteria untuk melaksanakan kegiatan seni: a Mempersilakan anak berekspresi secara
individual; b Ada keseimbangan antara proses menghasilkan karya seni dan produk dari karya seni itu sendiri; c Memberikan anak keterbukaan sehingga anak dapat berkarya
secara kreatif;d Membolehkan anak menemukan dan bereksperimen; e Anak berperan aktif dan terlibat terus menerus; f Anak mendapatkan kesempatan secara
naluri untuk mengeluarkan ide-ide yang akan menginsprirasinya; g Menggunakan
122
bahan-bahan seni yang ada; h Semua anak mendapatkan kesempatan dan bisa mengerjakannya.
b. Ragam Kegiatan Seni Anak Usia dini
1 Gambar
Menggambar sering juga disebut sebagai seni grafik dengan menggunakan crayon, kapur, dan cat. Kegiatan menggambar dapat dikembangkan melalui :
a Seni grafis, dimana anak dapat menggambar menggunakan pensil, krayon, kapur
dan spidol. Dapat menggunakan kertas yang berbeda warna, tekstur permukaan, dan bentuknya menarik untuk kegiatan menggambar.
b Mengencat, anak mengecat pada kursi maupun meja, atau melakukan kegiatan
fingerpainting. Pada kegiatan pengecatan anak menggunakan kuas bahkan seluruh anggota badannya untuk menciptakan pola tertentu.
c Menulis, anak memulai pengalaman menulis dengan cara menekankan suatu benda
ke alas atau kertas. Kegiatan ini terus berkembang sehingga menghasilkan coretan yang bermakna.
Tahapan kegiatan menggambar meliputi : a
Scribbling merupakan tahap pertama dalam kegiatan menggambar yang diawali dengan kegiatan memasukkan krayon atau pensil ke dalam mulut oleh anak. Gambar
pada tahap ini berupa coretan-coretan acak yang diciptakan dari garis hasil gerakan sederhana tangan berbentuk garis maupun bulatan.
Gambar 1 Gambar Tahap Scribbling
123
b Preschematic, pada tahap gambar ini anak mulai menggambarkan pengetahuan
mereka tentang cerita mengenai suatu hal melebihi dari apa yang ditulisnya.
Gambar 2 Tahap Menggambar Preschematic
2 Schematic, pada tahap menggambar ini anak menggambar lebih detail sebagai hasil
observasi dan perencanaan terhadap objek yang dilihatnya. Anak senang memperlihatkan hasil gambarnya kepada orang lain, terutama orang-orang
terdekatnnya seperti anggota keluarga dan gurunya. Tahap ini dimulai dengan memperlihatkan apa yang mereka ketahui ke dalam gambar dan berasumsi apa yang
mereka gambar disukai guru.
Gambar 3 Tahap Menggambar Schematic
c. Gerak