Aktivitas Pembelajaran LatihanKasusTugas Modul Kelompok Kompetensi Jenjang SD - Budi Mulyana 5. Modul C Awal

Kegiatan Pembelajaran 3 26 Jika dalam soal itu tidak ada tanda kurungnya, secara internasional dibuktikan menggunakan kalkulator bertanda Scientific diberikan definisi kesepakatan sebagai berikut. Aturan Internasional Operasi Hitung Campuran 1. Tambah dan kurang sama kuat mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 2. Kali dan bagi sama kuat mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 3. Kali dan bagi lebih kuat dari tambah dan kurang. Contoh Hitunglah 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = … Jawab Berdasarkan aturan operasi hitung campuran di atas, maka urutan pemecahannya adalah Ruas kiri = 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = 16 × 2 + 96 : 2 – 5 = 32 + 48 – 5 = 80 – 5 = 75. Jawaban tersebut dapat diperiksa kebenarannya dengan kalkulator Scientific . Jika yang kita gunakan kalkulator yang bukan scientific, hasilnya adalah 107 perhitungan yang salah. 2. Penyelesaian Masalah Kontekstual yang melibatkan Operasi Hitung Bilangan Cacah a Masalah Kontekstual terkait Operasi Hitung Campuran Penyelesaian soal operasi hitung campuran harus mengikuti aturan internasional. Aturan tersebut merupakan kesepakatan bersama berdasarkan konsep dari masing- masing operasi hitung bilangan, antara lain perkalian merupakan penjumlahan Modul Pelatihan SD Kelas Awal 27 berulang sehingga kali lebih kuat daripada tambah, kuadrat merupakan bentuk perkalian khusus sehingga lebih kuat daripada kali, dan seterusnya. Namun, perlu mendapat perhatian khusus bila konsep bilangan telah diaplikasikan dalam peristiwa sehari-hari. Contoh. Doni mempunyai 25 kelereng, kemudian Doni membeli lagi 15 kelereng. Semua kelereng itu akan dibagikan sama banyak pada lima temannya. Berapa kelereng yang akan diperoleh tiap teman Doni? Jawab. Kalimat matematika yang menyatakan jumlah kelereng tiap teman Doni adalah: 25 + 15 ÷ 5 = ...... Melihat konteks masalah tersebut, maka penyelesaiannya adalah penjumlahan terlebih dahulu baru kemudian pembagian. 25 + 15 ÷ 5 = 40 ÷ 5 = 8 b Masalah kontekstual terkait dengan KPK dan FPB 1. Konsep KPK adalah bilangan kelipatan yang sama dari beberapa bilangan kelipatan persekutuan dan bernilai terkecil diantaranya. Contoh. Lampu merah berkedip setiap 2 detik sedangkan lampu kuning berkedip setiap 3 detik. Jika kedua lampu dinyalakan bersama-sama, 1 pada detik ke berapa saja kedua lampu berkedip secara bersamaan. 2 pada detik ke berapa kedua lampu untuk pertama kalinya berkedip bersama. Jawab. Lampu Berkedip pada detik ke.. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Merah v v v v v v Kuning v v v v 1 Lampu merah dan kuning berkedip secara bersamaan pada detik ke 6, 12, ... 2 untuk pertama kalinya kedua lampu berkedip bersama pada detik ke 6 Maka KPK dari 2 dan 3 adalah 6, atau KPK 2,3=6.