Landasan Pembelajaran Tematik. Modul Kelompok Kompetensi Jenjang SD - Budi Mulyana 5. Modul C Awal

Kegiatan Pembelajaran 2 46 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar 3. Mengumpulkan Informasi Mencoba experimenting Mengeksplorasi,mencobaberdis kusi,mendemonstrasi-kan, meniru bentukgerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasimenambahime ngembangkan. Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumenalat yang digunakan untuk mengumpulkan data. 4. Mengasosiasi Mengolah Informasi associating Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membua kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomenainformasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua faktakonsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua faktakonsepteori, Menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jeni fakta konsepteori pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkanhubungan faktakonsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan;mengembang-kan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep teoripendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. 5. Mengomunikasikan communicating Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain- lain

b. Model-model Pembelajaran

Model pembelajaran yang mendukung penerapan pendekatan sintifik diantaranya adalah Model Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning, Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning, dan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning. Modul Pelatihan SD Kelas Awal 47 Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri inquiry dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk konstruktif apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Mengubah modus Ekspository peserta didik hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta didik menemukan informasi sendiri.

a. Langkah-langkah Operasional

Implementasi dalam Proses Pembelajaran Di bawah ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas. 1 Perencanaan Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut. a Menentukan tujuan pembelajaran. b Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya c Memilih materi pelajaran. Kegiatan Pembelajaran 2 48 d Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif dari contoh-contoh generalisasi. e Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik. f Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik. g Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. 2 Pelaksanaan Menurut Syah 2004 dalam mengaplikasikan Model Pembelajaran Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut. Gambar 10. Urutan sintak Discovery Learning 1. Stimulation StimulasiPemberian Rangsangan Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu 1. Stimulation Pemberian Rangsangan 6. Generalization Menarik Kesimpulan 5. Verification Pembuktian 4. Data Processing Pengolahan Data 3. Data Collection Pengempulan Data 2. Problem Statement Identfikasi Masalah