Kegiatan Pembelajaran 2
46
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
3. Mengumpulkan Informasi Mencoba
experimenting Mengeksplorasi,mencobaberdis
kusi,mendemonstrasi-kan, meniru bentukgerak,
melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain
buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui
angket, wawancara, dan memodifikasimenambahime
ngembangkan. Jumlah dan kualitas sumber yang
dikaji digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi
yang dikumpulkan, dan instrumenalat yang digunakan
untuk mengumpulkan data.
4. Mengasosiasi
Mengolah Informasi associating
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis
data dalam bentuk membua kategori, mengasosiasi atau
menghubungkan fenomenainformasi yang
terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan
menyimpulkan Mengembangkan interpretasi,
argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi
dari dua faktakonsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua faktakonsepteori,
Menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan
antarberbagai jeni fakta konsepteori pendapat;
mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan
kesimpulan yang menunjukkanhubungan
faktakonsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan;mengembang-kan interpretasi, struktur
baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep
teoripendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
5. Mengomunikasikan communicating
Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram,
atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan
laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar
dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-
lain
b. Model-model Pembelajaran
Model pembelajaran yang mendukung penerapan pendekatan sintifik diantaranya adalah Model Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery
Learning, Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning, dan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning.
Modul Pelatihan SD Kelas Awal
47
Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri inquiry dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada
Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta
didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh
pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak
disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari
informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk konstruktif apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke
student oriented. Mengubah modus Ekspository peserta didik hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta didik
menemukan informasi sendiri.
a. Langkah-langkah Operasional
Implementasi dalam
Proses Pembelajaran
Di bawah ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas.
1 Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut. a Menentukan tujuan pembelajaran.
b Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya
c Memilih materi pelajaran.
Kegiatan Pembelajaran 2
48
d Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif dari contoh-contoh generalisasi.
e Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik.
f Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik. g Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
2 Pelaksanaan
Menurut Syah 2004 dalam mengaplikasikan Model Pembelajaran Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus
dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Gambar 10. Urutan sintak Discovery Learning
1. Stimulation StimulasiPemberian Rangsangan Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu
1. Stimulation
Pemberian Rangsangan
6. Generalization Menarik Kesimpulan
5. Verification Pembuktian
4. Data Processing Pengolahan Data
3.
Data Collection Pengempulan Data
2. Problem Statement Identfikasi Masalah