bekas Kerajaan Sumedanglarang. Kecewa dengan perubahan- perubahan politik itu, Rangga Gempol II mengundurkan diri sebagai
Bupati Sumedang dan menunjuk anaknya Pangeran Panembahan Kusumadinata sebagai penggantinya.
XV. KECAMATAN BOJONG
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Wedana Bupati Tatar UkurSultan Banten
127. SMPN 1 Bojong
Dipati Ukur Bupati Tatar Ukur yang diangkat oleh Sultan Agung sebagai Wedana
Bupati Priangan dengan tugas utama menaklukan VOC di Batavia. Dipati Ukur tidak berhasil menaklukan Batavia. Sadar bahwa dirinya
akan mendapat hukuman, Dipati Uku melakukan perlawanan agar wilayah Priangan terbebas dari pengaruh kekuasaan Mataram. Menurut
versi Babad Sumedang, perlawanan Dipati Ukur itu berhasil dipadamkan atas bantuan Pangeran Rangga Gede. Oleh karena itu,
Sultan Agung memulihkan kedudukannya sebagai Bupati Sumedang sekaligus Wedana Bupati Priangan.
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Wedana Bupati Tatar UkurSultan Banten
128. SMPN 2 Bojong
Pangeran Muhammad Maulana Meskipun baru berusia 9 tahun, namun tetap dinobatkan sebagai Sultan
38
Muhammad Pangeran Ratu Ing Banten
Banten. Pada saat itu, Pangeran Aria Jepara adik Maulana Yusuf bermaksud menduduki tahta Banten, tetapi berhasil digagalkan oleh
Mangkubumi Banten. Maulana Muhammad sangat memperhatikan kehidupan keagamaan sehingga banyak menulis naskah tentang agama
Islam dan membangun prasarana peribadatan. Wafat dalam peperangan di Sungai Musi dengan Palembang karena membantu Pangeran Mas
yang berambisi menduduki tahta Kerajaan Palembang. Oleh karena itu, dikenal juga dengan panggilan Pangeran Seda ing Palembang. Ia
memerintah Kesultan Banten tahun 1580 – 1596
129. SMPN 3 Bojong
Mufakhir Mahmud Abdulkadir Sultan Abdul Mufakhir
Mahmud Abdul Kadir-Kenari
Ketika Maulana Muhammad wafat, usia anaknya baru 5 bulan sehingga diangkatlah seorang Mangkubumi yang bernama Pangeran Jayanagara. Akan
tetapi dipecat karena berperilaku buruk. Jabatan Mangkubumi dihapus untuk menghindari konflik di keraton. Kedudukan Wali Sultan kemudian digantikan
oleh Nyai Gede Wanagiri, Ibunda Sultan. Namun, setelah menikah lagi, Kesultanan Banten dilanda berbagai konflik karena ayah tiri Sultan tidak
memiliki kewibawaan. Setelah usianya dianggap cukup dewasa, tahta Kesultanan Banten diserahkan sepenuhnya kepada Sultan Abul Mufakhir
Mahmud Abdulkadir, seorang penguasa yang arif bijaksana, berhasil memajukan perekonomian Banten, dan berhasil menjalin hubungan
diplomatik dengan negara-negara Islam, serta menolak monopoli VOC atas perdagangan di Banten. Dia lah penguasa Banten pertama yang secara resmi
menyandang gelar “Sultan” hadiah dari penguasa Arab di Mekkah tahun 1636. Ia berkuasa di Banten tahun 1596 – 1651
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Wedana Bupati Tatar UkurSultan Banten
130. SMPN Terbuka 1 Bojong
Sultan Abu’l Fadhl Muhammad Yahya
Anak pertama Sultan Haji yang memiliki sifat berbeda dengan ayahnya. Ia membenci VOC dan berusaha membangun kembali
39
Kesultanan Banten. Tiga tahun masa pemerintahannya karena Sultan wafat. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1687 – 1690
131. SMPN Terpadu Cileunca
Pangeran Adipati Sultan Abu’l Mahasin Muhammad Zainul
Abidin Adik kandung Sultan Abu’l Fadhl Muhammad Yahya. Ia menjadi
Sultan Banten karena kakaknya tidak memiliki putra, Pangeran Adipati merupakan Sultan Banten pertama yang menggunakan panggilan Kang
Sinuhun ing Nagari Banten yang menjadi gelar sultan-sultan Banten berikutnya. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1690 – 1733
132. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Cibingbin Sultan Abulfathi Muhammad
Shifa Zainul Arifin Anak kedua Sultan Abu’l Mahasin Muhammad Zainul Abidin. Pada
masa pemerintahannya, Kesultanan Banten dilanda berbagai peristiwa perlawanan rakyat terhadap VOC. Pengaruh VOC sudah sangat
mendalam dalam birokrasi Kesultanan Banten karena ketidakberdaya- an sultan terhadap pengaruh permaisurinya yang ambisius, Ratu
Syarifah Fatimah. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1733 – 1750
XVI. KECAMATAN DARANGDAN