KECAMATAN CIBATU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI I. KECAMATAN PURWAKARTA

yang bernama Raden Tirthakusuma 119. SMPN Satu Atap Terpadu 2 Kiarapedes Raden Tirthakusuma alias Sunan Tuwakan Menggantikan kedudukan ayahnya Sunan Guling sebagai penguasa Kerajaan Sumedanglarang. Ia berputra Nyai Mas Ratu Shintawati 120. SMPN Satu Atap Terpadu 3 Pusakamulya Nyai Mas Ratu Shintawati alias Nyai Mas Patuwakan Wanita pertama yang menjadi penguasa di Kerajaan Sumdeanglarang. Naik tahta menggantikan kedudukan ayahnya Sunan Tuakan. Nyi Mas Ratu Patuakan menikah dengan Sunan Corendra, salah seorang cucu Prabu Siliwangi. Ia diperistri oleh Radén Sukawiyana alias Sunan Corenda alia Sunan Parung, berputra Nyai Ratu Satyasih 121. SMPN Satu Atap Terpadu Sumbersari Nyai Ratu Satyasih alias Nyai Mas Pucuk Umum Sumedang Tahta Kerajaan Sumedanglarang kemudian digantikan oleh Nyi Mas Ratu Dewi Inten Dewata. Memindahkan pusat kerajaan ke Kutamaya yang diperkirakan terjadi pada 1530. Setelah menjadi penguasa Sumedanglarang, namanya berganti menjadi Ratu Pucuk Umun. Ia menikah dengan Pangeran Santri dari Cirebon.

XIV. KECAMATAN CIBATU

No. Nama Sekolah Nama Raja KETERANGAN Wedana Bupati Sumedanglarang 122. SMPN 1 Cibatu Pangeran Santri Suami Nyai Ratu Satyasih alias Nyai Mas Pucuk Umum Sumedang 35 yang berasal dari Cirebon. Ia merupakan cicit Sunan Gunung Jati. Oleh masyarakat Sumedang, Pangeran Santri dipandang sebagai penyebar Islam di wilayah Sumedanglarang Pada masa kekuasaannya, Kerajaan Sunda kerajaan induk Sumedanglarang runtuh akibat serangan Kesultanan Banten di bawah pimpinan Maulana Yusuf. Peristiwa itu terjadi tahun 1579. Ia diperistri Pangeran Santri berputra Pangeran Angkawijaya. 123. SMPN 2 Cibatu Ratu Harisbaya Istri Prabu Geusan Ulun yang memiliki empat orang putra, yaitu Pangeran Arya Suryadiwangsa, Pangeran Tumenggung Tegalkalong, Raden Rangga Nitinagara, dan Raden Arya Wiraraja Pertama 124. SMPN Satu Atap Ciparungsari Pangeran Suriadiwangsa Pangeran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata atatu Rangga Gempol I Menjadi penguasa Sumedanglarang menggantikan kedudukan ayah Tigrinya, Prabu Geusan Ulun dari tahun 1601 - 1625. Namun demikian, wilayah kekuasaannya tidak seluas semasa ayah Tigrinya berkuasa karena Sumedanglarang dibagi dua. Pertama, wilayah kekuasaan Pangeran Suriadiwangsa yang berpusat di Tegal Kalong; dan kedua, wilayah kekuasaan Pangeran Rangga Gede yang berpusat di Dayeuh Luhur. Pangeran Suriadiwangsa kemudian menyatakan diri tunduk sebagai bawahan Kerajaan Mataram dan Sultan Agung mengangkatnya sebagai Wedana Bupati Mataram dengan gelar Pangeran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata Rangga Gempol I. Peristiwa itu menandakan sebagai akhir dari eksistensi Kerajaan No. Nama Sekolah Nama Raja KETERANGAN Wedana Bupati Sumedanglarang Sumedanglarang dan wilayahnya kemudian dinamai Priangan. Mendapat tugas dari Sultan Mataram untuk menaklukan Sampang, Madura. Setelah selesai, Rangga Gempol I menetap di Mataram atas 36 permintaan Sultan Mataram. Tempat tinggalnya dinamai Kampung Kasumedangan. 125. SMPN Satu Atap Terpadu 1 Cirangkong Pangeran Rangga Gede Menjadi penguasa Sumedang setelah Rangga Gempol I menjalankan tugas untuk menaklukan Sampang. Ia pun berkedudukan sebagai wedana bupati yang berkuasa tahun 1625 – 1633. Di bawah kekuasaanya, wilayah Kabupaten Sumedang disatukan kembali. Pada masa pemerintahannya, terjadi konflik yang digerakkan oleh Raden Suriadiwangsa putra Rangga Gempol I yang merasa memiliki hak atas kedudukan sebagai wedana bupati Mataram di Sumedang. Konflik itu melibatkan Kesultanan Banten karena atas inisiatif Raden Suriadiwangsa. Konflik itu mengakibatkan penahanan Rangga Gede oleh Sultan Mataram karena dianggap tidak mampu mengendalikan pemerintahan di Sumedang. 126. SMPN Satu Atap Terpadu Cipancur Raden Bagus Weruh Pangeran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata II Rangga Gempol II Menggantikan kedudukan ayahnya Pangeran Rangga Gede sebagai Bupati Sumedang yang berkuasa dari 1633 – 1656. Pada masa kekuasaannya, Sultan Agung memecah wilayah bekas Kerajaan Sumedanglarang di luar Kabupaten Sumedang menjadi tiga kabupaten, yaitu Bandung, Parakanmuncang, dan Sukapura. Kedudukannya sebagai Wedana Bupati Priangan pun dicipot seiring dengan penghapusan jabatan itu oleh Sunan Amangkurat I pengganti No. Nama Sekolah Nama Raja KETERANGAN Wedana Bupati Sumedanglarang Sultan Agung. Dengan demikian, kedudukan Rangga Gempol II menjadi sejajar dengan bupati-bupati lainnya yang ada di wilayah 37 bekas Kerajaan Sumedanglarang. Kecewa dengan perubahan- perubahan politik itu, Rangga Gempol II mengundurkan diri sebagai Bupati Sumedang dan menunjuk anaknya Pangeran Panembahan Kusumadinata sebagai penggantinya.

XV. KECAMATAN BOJONG