3 Depok Wedana Mataram Di Galuh. Oleh Raja Mataram, Ia Diberi Kekuasaan
Atas Atas 960 Cacah Dan Memerintah Atas Nama Sultan Mataram.Terjadi Konflik Dengan Adipati Kertabumi II Atau Adipati
Singaperbangsa I Penguasa Galuh Kertabumi Terkait Dengan Rencana Penyerangan Ke Batavia Atas Perintah Sultan Mataram. Ia
Sependapat Dengan Dipati Ukur Bahwa Penyerangan Ke Batavia Harus Secepatnya Dilakukan Agar Pengaruh VOC Dapat Segera
Dibendung. Pandangan Itu Berbda Dengan Adipati Kertabumi II Sehingga Melahirkan Konflik Di Antara Mereka Yang Berujung Pada
Terbunuhnya Adipati Panaekan Oleh Adipati Kertabumi II
147. SMPN Satu Atap Terpadu
3 Nangewer Rangga Permana Atau Prabu
Dimuntur Anak Prabu Geusan Ulun, Penguasa Kerajaan Sumedanglarang Yang
Diberi Kekuasaan Di Galuh Kertabumi Setelah Menikah Dengan Tanduran Agung Anak Tertua Maharaja Sanghyang Cipta Di Galuh
148. SMPN Satu Atap Terpadu
Sirnamanah Sanghyang Permana
Anak bungsu Maharaja Sanghyang Cipta di Galuh yang diberi kekuasaan atas wilayah Kawasen sekitar Banjarsari sekarang
XVII. KECAMATAN MANIIS No.
Nama Sekolah Nama Raja
KETERANGAN
45
Bupati Cianjur
149. SMPN 1 Maniis
Dalem Aria Wangsagoparana Aria Wangsagoparana merupakan anak keenam dari Sunan Wanaperih
atau Aria Kikis. Ia meninggalkan keraton Talaga setelah menikahi puteri penguasa Sagalaherang, Subang. Ia meninggalkan Talaga karena
berselih paham dengan orang tuanya yang tidak setuju dirinya mendalami Islam.
150. SMPN 2 Maniis
Aria Wiratanu Dalem Cikundul Aria Wiratanu merupakan anak Dalem Aria Wangsagoparana hasil pernikahannya dengan puteri penguasa Sagaherang. Namanya adalah
Raden Jayasasana yang menjadi dalem penguasa di daerah Cikundul. Oleh karena itu, ia pun dikenal dengan sebutan Dalem Cikundul. Ia
memerintah Cianjur tahun 1677 – 1691
151. SMPN Satu Atap
Sukamukti Ngabehi Wiratanu Aria
Wiratanudatar II Anak Aria Witanudatar Dalem Cikundul hasil pernikahannya dengan
puteri dari Banten. Ia kemudian menjadi penguasa di Cianjur lama dan mendapat pengakuan sebagai bupati dari VOC. Ia memerintah Cianjur
tahun 1691 – 1707
152. SMPN Terbuka 1 Maniis
Pangeran Asramenggala Aria Wiratanudatar III Dalem
Dicondre Dipandang oleh masyarakat Cianjur sebagai pendiri Kota Cianjur
karena dialah yang memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Cianjur dari Ciranjang ke Cianjur. Bupati pertama yang mampu
menghasilkan kopi dan mendapat hadiah dari VOC berupa wilayah kekuasaan di Selatan Cianjur. Oleh Otto van Reis, Wira Tanudatar III
disebut dengan istilah Penjual Besar Kopi yang Terkenal ‘bekende grooten koffij leverancier’. Ia memerintah Cianjur tahun 1707 – 1726
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
46
Bupati Cianjur
153. SMPN Satu Atap Terpadu
1 Tegaldatar R. Wiramenggala R. Adipati
Wiratanudatar IV
Wilayah Kabupaten Cianjur kembali bertambah seiring dengan diamsukkannya wilayah Cibalagung 1748 dan Cikalong 1752 ke
dalam wilayah Kabupaten Cianjur. Ia memerintah Cianjur tahun 1726 – 1761
154. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Gunungkarung R. Wiranegara R. Adipati
Wiratanudatar V Memiliki perhatian besar terhadap seni budaya yang ditandai dengan
berkembangnya pantun yang kelak menjadi titik tolak seni mamaos. Ia memerintah Cianjur tahun 1761 – 1776
155. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Sukamukti R. Adipati Wiratanudatar VI
Dalem Enoh Memiliki hobi yang sama dengan ayahnya, di bidang seni budaya.
Pada masa pemerintahannya, seni pantun berkembang dengan baik dan pondasi bagi penciptaan seni mamaos mulai terbentuk. Ia memerintah
Cianjur tahun 1776 – 1813
156. SMPN Satu Atap Terpadu
3 Citamiang R. Adipati Prawiraredja I
Dalem Kaum Bupati Cianjur yang memiliki perhatian besar terhadap seni budaya,
khususnya pencak silat. Ia pun memiliki perhatian besar terhadap perkembangan Islam sehingga banyak berdiri pesantren atau pusat-
pusat kajian Islam. Ia memerintah Cianjur tahun 1813 – 1833
157. SMPN Satu Atap Terpadu
Pasirjambu R. Tumenggung Wiranegara
Dalem Tonggoh
Menjadi Bupati Cianjur menggantikan ayahnya, R. Adipati Prawiradiredja I. Sebelum menjadi bupati, ia dikenal dengan nama Aom Kancra dan
berubah nama menjadi Raden Wiranegara. Ia tidak lama menjabat sebagai Bupati Cianjur karena kegemarannya berburu ikan tanpa mempedulikan
keadaan sekitarnya. Oleh karena itu, Pemerintah Hindia Belanda memberhentikan dirinya dan diganti oleh Raden Wiradiredja, Patih
Cianjur, yang tiada lain Aom Hasan nama kecil Dalem Pancaniti. Ia memerintah Cianjur tahun 1833 – 1834
D. SEKOLAH DASAR NEGERI