Kesultanan Banten. Tiga tahun masa pemerintahannya karena Sultan wafat. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1687 – 1690
131. SMPN Terpadu Cileunca
Pangeran Adipati Sultan Abu’l Mahasin Muhammad Zainul
Abidin Adik kandung Sultan Abu’l Fadhl Muhammad Yahya. Ia menjadi
Sultan Banten karena kakaknya tidak memiliki putra, Pangeran Adipati merupakan Sultan Banten pertama yang menggunakan panggilan Kang
Sinuhun ing Nagari Banten yang menjadi gelar sultan-sultan Banten berikutnya. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1690 – 1733
132. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Cibingbin Sultan Abulfathi Muhammad
Shifa Zainul Arifin Anak kedua Sultan Abu’l Mahasin Muhammad Zainul Abidin. Pada
masa pemerintahannya, Kesultanan Banten dilanda berbagai peristiwa perlawanan rakyat terhadap VOC. Pengaruh VOC sudah sangat
mendalam dalam birokrasi Kesultanan Banten karena ketidakberdaya- an sultan terhadap pengaruh permaisurinya yang ambisius, Ratu
Syarifah Fatimah. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1733 – 1750
XVI. KECAMATAN DARANGDAN
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Sultan Banten, Sultan Cirebon, RajaBupati Galuh
40
133. SMPN 1 Darangdan
Pangeran Gusti Sultan Muhammad Wasi Zainul Alimin
Anak Sultan Zainul Arifin, yang semasa menjadi Putra Mahkota ditangkap dan dibuang oleh VOC ke Sri Lanka karena hasutan Ratu
Syarifah Fatimah. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1752 – 1753
134. SMPN 2 Darangdan
Sultan Muhammad Arif Zainul Asyikin
Menjadi Sultan Banten menggantikan kedudukan ayahnya, Pangeran Gusti. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1753 – 1773
135. SMPN 3 Darangdan
Sultan Abdulmufakir Muhammad Aliudin
Sultan Banten ini turun tahta tahun 1799, bersamaan dengan dibubarkannya VOC. Ia tidak memiliki putra sehingga tahta
Kesultanan Banten diteruskan oleh adiknya yang bernama Pangeran Muhyidin. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1773 – 1799
136. SMPN 4 Darangdan
Sultan Muhyiddin Zainussholihin
Adik Sultan Abdulmufakir Muhammad Aliudin yang diangkat menjadi Sultan Banten. Ia hanya dua tahun menjadi Sultan Banten karena
terbunuh akibat konflik dengan Tubagus Alit, putra Sultan Abdulmufakir Muhammad Aliudin dari selirnya. Ia memerintah
Kesultan Banten tahun 1799 – 1801
137. SMPN 5 Darangdan
Fadillah Khan Meskipun berstatus sebagai penguasa Cirebon, namun diberi gelar
apapun, baik Susuhunan, Pangeran, maupun Panembahan. Ia hanya disebut Wong Agung Pase atau Ratu Bagus Pase, yang berarti orang
besar dari Pasai. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1568 – 1570
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Sultan Banten, Sultan Cirebon, RajaBupati Galuh
138. SMPN 6 Darangdan
Pangeran Emas Panembahan Ratu I
Ia merupakan putra tertua Pangeran Dipati Carbon, cucu Pangeran Pasarean, atau cicit Sunan Gunung Jati. Ketika Pangeran emas
41
menduduki tahta Kerajaan Cirebon, tidak ada masalah apapun. Suksesi berjalan mulus, meskipun dari segia usia masih relatif muda. Hal ini
dimungkinkan karena pada saat itu situasi di Cirebon cukup kondusif, Kerajaan Sunda sudah bukan merupakan ancaman lagi bagi eksistensi
Cirebon. Dengan Kerajaan Pajang terjalin hubungan yang sangat erat. Demikian pula dengan Banten, Banten masih tetap konsisten
memandang Cirebon sebagai sumber pertama eksistensi kesultanannya. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1570 – 1649
139. SMPN Terpadu 1 Sawit
Pangeran Rasmi atau Pangeran Karim Panembahan Ratu II
Cucu Panembahan Ratu I dari putranya yang bernama Panembahan Adiningkusumah yang meninggal terlebih dahulu. Pengaruh Mataram
mulai masuk seiring dengan perkawinannya dengan putri Sunan Amangkurat I. Ia diminta untuk membujuk Banten agar mau
bergabung atau mengakui kekuasaan Mataram, tetapi gagal. Pada 1622, Panembahan Ratu II berangkat ke Mataram, diiringi oleh
putranya Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya, atas perintah Sunan Amangkurat I. Sesampainya di Mataram, Sunan
Amangkurat I menahannya meskipun statusnya sebagai penguasa Cirebon tetap diakui. Panembahan Ratu II meninggal di Mataram dan
kemudian dikenal dengan sebutan Panembahan Girilaya. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1649 – 16621677
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Sultan Banten, Sultan Cirebon, RajaBupati Galuh
140. SMPN Satu Atap Terpadu
Pangeran Martawijaya Sultan Sultan pertama dari Kesultanan Kasepuhan. Ia merupakan anak
42
1 Gunung Hejo Sepuh Abil Makarimi
Muhammad Samsudin pertama dari Panembahan Ratu II sehingga diangkat sebagai Sultan
Sepuh I oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1677 – 1697
141. SMPN Satu Atap Terpadu
1 Cilingga Pangeran Kartawijaya Sultan
Anom Abil Makarimi Muhammad Badrudin
Sultan pertama dari Kesultanan Kanoman. Ia merupakan anak kedua dari Panembahan Ratu II sehingga diangkat sebagai Sultan Anom I
oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Ia memerintah Kesultan Banten tahun 1677 – 1723
142. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Cilingga Pangeran Wangsakerta
Penguasa Cirebon sementara karena Panembahan Ratu II beserta kedua putranya Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya ditahan
oleh Sunan Amangkurat I di Mataram. Memanfaatkan pemberontakan Trunojoyo dan atas bantuan Sultan Ageng Tirtayasa Banten,
Pangeran Wangsakerta berhasil membebaskan kedua putra anembahan Ratu II. Sesampainya di Cirebon, Sultan Ageng Tirtaya membagi
wilayah Kesultanan Cirebon dan mengangkat kedua putra Panembahan Ratu II itu masing-masing sebagai Sultan Sepuh dan Sultan Anom.
Pangeran Wangsakerta diangkat sebagai Panembahan Cirebon, tanpa wilayah kekuasaan dan keraton formal. Ia memerintah Kesultan
Banten tahun 1662 – 1677
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Sultan Banten, Sultan Cirebon, RajaBupati Galuh
143. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Neglasari Maharaja Cipta Sanghyang Di
Galuh Putra Prabu Haur Kuning Yang Menggantikan Kedudukannya Sebagai
Raja Galuh. Pada Masa Kekuasaannya, Kerajaan Galuh Menjadi
43
Kerajaan Merdeka Seiring Dengan Runtuhnya Kerajaan Sunda. Galuh Tidak Diklaim Sebagai Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang.
Pada Masa Ini, Islam Mulai Masuk Ke Wilayah Galuh, Tetapi Belum Menyentuh Birokrasi. Maharaja Cipta Sanghyang Di Galuh Menolak
Memeluk Islam Dan Menjadi Raja Galuh Terakhir Yang Menganut Hindu
144. SMPN Satu Atap Terpadu
2 Pasir Angin Maharaja Sanghyang Cipta
Permana Sebelum Menjadi Raja, Ia Bernama Ujang Ngekel. Masuk Islam
Karena Ingin Menikahi Tanduran Di Ajun, Putri Pangeran Mahadikusumah Maharaja Kawali Seorang Ulama Penyebar Islam
Di Wilayah Galuh. Setelah Masuk Islam, Ia Diangkat Menjadi Penguasa Galuh Di Gara Tengah Menggantikan Kedudukan Ayahnya
Maharaja Cipta Sanghyang Di Galuh Dengan Gelar Prabu Cipta Permana. Pada Masa Kekuasaannya, Galuh Bukan Lagi Sebagai
Kerajaan Merdeka Karena Telah Berada Di Bawah Pengaruh Kekuasaan Mataram, Tetapi Status Penguasanya Masih Diakui Oleh
Mataram Setara Dengan Raja Dan Memerintah Belum Atas Nama Raja Mataram
145. SMPN Satu Atap Terpadu
3 Pasir Angin Pangeran Mahadikusumah Atau
Maharaja Kawali Penguasa Kawali Pada Masa Awal Penyebaran Islam Di Tatar Galuh.
Ia Seorang Ulama Yang Mendapat Tugas Dari Sunan Gunung Jati Untuk Menyebarkan Islam Di Galuh. Ia Merupakan Mertua Dari Dari
Maharaja Sanghyang Cipta Permana Atau Prabu Di Galuh.
No. Nama Sekolah
Nama Raja KETERANGAN
Sultan Banten, Sultan Cirebon, RajaBupati Galuh
146. SMPN Satu Atap Terpadu
Dipati Panaekan Penguasa Galuh Yang Diangkat Oleh Penguasa Mataram Sebagai
44
3 Depok Wedana Mataram Di Galuh. Oleh Raja Mataram, Ia Diberi Kekuasaan
Atas Atas 960 Cacah Dan Memerintah Atas Nama Sultan Mataram.Terjadi Konflik Dengan Adipati Kertabumi II Atau Adipati
Singaperbangsa I Penguasa Galuh Kertabumi Terkait Dengan Rencana Penyerangan Ke Batavia Atas Perintah Sultan Mataram. Ia
Sependapat Dengan Dipati Ukur Bahwa Penyerangan Ke Batavia Harus Secepatnya Dilakukan Agar Pengaruh VOC Dapat Segera
Dibendung. Pandangan Itu Berbda Dengan Adipati Kertabumi II Sehingga Melahirkan Konflik Di Antara Mereka Yang Berujung Pada
Terbunuhnya Adipati Panaekan Oleh Adipati Kertabumi II
147. SMPN Satu Atap Terpadu
3 Nangewer Rangga Permana Atau Prabu
Dimuntur Anak Prabu Geusan Ulun, Penguasa Kerajaan Sumedanglarang Yang
Diberi Kekuasaan Di Galuh Kertabumi Setelah Menikah Dengan Tanduran Agung Anak Tertua Maharaja Sanghyang Cipta Di Galuh
148. SMPN Satu Atap Terpadu
Sirnamanah Sanghyang Permana
Anak bungsu Maharaja Sanghyang Cipta di Galuh yang diberi kekuasaan atas wilayah Kawasen sekitar Banjarsari sekarang
XVII. KECAMATAN MANIIS No.