Metode Analisis Regresi Panel

Dalam menganalisis data time series, uji kestasioneran data merupakan tahap yang sangat penting. Hal ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya akar unit yang terkandung diantara variable, sehingga hubungan diantara variable menjadi valid, karena apabila data yang diperoleh tidak stasioner maka dikhawatirkan regresi yang dibuat adalah regresi palsu. Terutama untuk data panel, karena merupakan kombinasi antara data time series dan cross section. Dalam menentukan apakah data yang kita analisis telah stasioner atau tidak adalah dengan membandingkan antara nilai statistic dengan nilai kritisnya tabel. Apabila nilai absolute statistik lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang dianalisis menunjukkan data stasioner dan jika sebaliknya, apabila nilai absolute statistic lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner.

3.7 Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan program Eviews 6.0. Metode yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah metode panel regression karena tipe dari data yang akan digunakan nantinya berbentuk panel data. Panel data merupakan kumpulan data yang merupakan gabungan dari jenis data cross section dan time series.

3.7.1 Metode Analisis Regresi Panel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Panel. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan Degree Of Freedom yang lebih besar. Kedua, Universitas Sumatera Utara menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel. Dalam mengestimasi parameter dari persamaan dengan data panel, ada tiga model persamaan yang dapat dibuat, yaitu: 1. Ordinary Least Square OLS Metode ini menggabungkan data cross section dengan data time series. Kemudian data tersebut diregresikan dengan metode OLS. Penggunaan estimasi dengan metode ini tidak realistis. Misalkan kita ingin menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan daerah. Dengan menggunakan OLS maka kita akan memperoleh nilai intercept dan koefisien parameter yang konstan untuk seluruh daerah. Apakah mungkin setiap daerah memiliki intercept yang sama? Oleh karena itu, penggunaan FEM dan REM lebih baik. 2. Fixed Effect Model FEM Model ini memiliki intercept persamaan yang tidak konstan atau terdapat perbedaan pada setiap individu data cross section. Sementara itu, slope koefisien dari regresi tidak berbeda pada setiap individu dan waktu. 3. Random Effect Model REM Pada model ini, perbedaan antar individu terdapat di error term dari persamaan. Model ini memperhitungkan bahwa error term mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Oleh karena ada dua metode yang sesuai untuk data panel, beberapa pakar ekonometrika membuat kesimpulan dari pembuktian untuk menentukan Universitas Sumatera Utara metode apa yang paling sesuai untuk digunakan, yaitu Jika jumlah runtun waktu lebih besar dibandingkan jumlah individu, maka disarankan untuk menggunakan metode FEM, Jika jumlah runtun waktu lebih sedikit dibandingkan jumlah individu, menggunakan metode REM. Pengujian lain yang disarankan dalam menentukan metode apa yang paling sesuai untuk digunakan pada data panel adalah Uji Hausman. Jika nilai statistic hausman lebih kecil dari nilai kritisnya atau hausman test tidak signifikan maka H diterima, maka model yang tepat adalah REM. Sedangkan apabila nilai statistic Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka H ditolak, sehingga dipakai model FEM. Berdasarkan kesimpulan dari pembuktian diatas, maka penelitian ini menggunakan Random Effect Model REM, dengan modelnya yaitu: DPR it = α + β 1 FCF it + β 2 ROE it + β 3 DER it + ε Keterangan: DPRit : pembayaran dividen untuk cross section ke-i dan waktu ke-t FCFit : free cash flow untuk cross section ke-i dan waktu ke-t ROEit : profitabilitas cross section ke-i dan waktu ke-t DERit : rasio hutang untuk cross section ke-i dan waktu ke-t i : menunjukkan jumlah perusahaan dalam sampel unit cross section t : menunjukkan waktu yaitu tahun amatan unit time series ε : error term

3.7.2 Uji Signifikansi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

5 113 99

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN

0 0 2

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 1 14

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen - Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

0 0 16

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2014-2016) ARTIKEL ILMIAH

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG

1 10 126